pesantren
pesantren

Tidak Usah Ragu, Sudah Saatnya Memilih Pesantren

Pemerintah sampai saat ini belum memastikan kapan waktu tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai. Sesuai kalender Pendidikan, seharusnya bulan Juli menjadi waktu awal masuk sekolah. Tetapi mengingat kondisi di Indonesia masih belum dinyatakan aman dan terkendali dari wabah covid-19, maka Pemerintah perlu mempertimbangkan kebijakan ini dari berbagai kalangan terutama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Namun banyak pihak yang menginginkan waktu awal masuk sekolah diundur sampai bulan Januari 2021 guna memaksimalkan kesiapan pendidik dan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran di masa New Normal dan merumuskan protokol kesehatannya. Situasi seperti ini seharusnya dimanfaatkan betul oleh orang tua siswa yang sudah dinyatakan lulus untuk menentukan pilihan sekolah lanjutan bagi anaknya.

Masih ada banyak waktu untuk orang tua menentukan pilihan sekolah lanjutan untuk anak, membuat orang tua harus lebih teliti dan bijak dalam menentukan masa depan anaknya. Mengingat pemilihan sekolah sangat menentukan bagi kelangsungan hidup anak, maka orang tua dituntut tidak asal memasukan anaknya di sebuah sekolahan atau lembaga pendidikan lain. Orang tua harus melihat kebutuhan ilmu pengetahuan bagi anak, serta minat dan bakatnya. Pada prinsipnya tempat belajar manapun itu baik. Tetapi jangan lupakan bahwa sekolahan atau lembaga pendidikan adalah tempat belajar yang menentukan perilaku, sifat dan orientasi hidup anak.

Dengan melihat realita sekarang bahwa ada banyak sekali kasus kenakalan dan kriminalitas yang dilakukan oleh anak usia sekolah seperti sex bebas, mengkonsumsi minuman keras dan narkoba serta ketidakpatuhan dan berani melawan terhadap orang tua dan guru, membuat orang tua harus serius memikirkan Pendidikan akhlak anaknya. Jangan sampai anak disekolahkan, tetapi tidak mampu membuat anak berperilaku baik. Lembaga Pendidikan yang tepat dalam menghindari dan menanggulangi kenakalan dan kriminalitas anak adalah Pondok Pesantren.

Pesantren sebenarnya lembaga pendidikan yang dapat menenangkan hati dan pikiran orang tua, khususnya keluarga yang hidup di perkotaan. Karena kebanyakan keluarga perkotaan, kedua orang tua disibukkan dengan aktifitas kerja yang menjadikan pengawasan dan Pendidikan anak kurang diperhatikan. Maka ketika anaknya disekolahkan di pesantren, orang tua tidak usah mengkhawatirkan Pendidikan anaknya.

Pondok pesantren di samping lembaga pendidikan yang konsen dalam pelajaran agama, di pesantren juga diajarkan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari.Serta dalam perkembangannya, pesantren mampu memfasilitasi bakat dan minat santrinya dengan kegiatan life skills dalam berbagai bidang diantaranya pertanian dan perkebunan, penguasaan bahasa asing, olahraga sampai kemahiran dalam penggunaan teknologi. Ada banyak sekali pondok pesantren di Indonesia yang dianggap mampu memberikan hal-hal diatas. Mulai dari pesantren tradisional semisal Lirboyo Kediri, Al-Anwar Rembang dan Salafiyah Syafi’iyah Situbondo sampai pesantren modern semisal Gontor Ponorogo, Ar-risalah Kediri dan La Tansa Lebak Banten.

Memang sekolahan formal ada pelajaran agama, tetapi waktunya sangat terbatas sehingga membuat pemahaman keagamaan anak menjadi minim. Sedangkan di pesantren dalam kesehariannya, anak diajarkan doktrin, nilai dan norma keagamaan secara intens. Karena sesungguhnya pemilihan pesantren sebagai tempat belajar anak juga tidak lepas dari kewajiban orang tua memberikan pendidikan agama kepada anaknya. Ketika orang tua tidak mampu memberikan pendidikan agama kepada anaknya, maka orang tua wajib memfasilitasi anak untuk belajar agama dimanapun.

Secara naluri dan hati nurani, setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi anak yang sholeh atau sholehah yang berbakti kepada orang tua dan bermanfaat bagi sesama. Maka memasukkan anak di pondok pesantren adalah salah satu ikhtiar terbaik dalam menggapai cita-cita itu. Karena sesungguhnya manfaat memondokkan anak di pesantren bukan hanya untuk si anaknya saja, tetapi juga nantinya sangat bermanfaat buat orang tua ketika sudah meninggal.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bersabda:

 إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Ketika seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali 3 (perkara) : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang berdoa baginya.”

Zaman sekarang, seharusnya orang tua sudah tidak ragu lagi memilih pesantren sebagai tempat belajar anaknya. Memang dulu salah satu kekhawatiran orang tua menyekolahkan anak di pesantren karena ijazah pesantren tidak bisa berlaku untuk melanjutkan studi di lembaga pendidikan yang lebih tinggi lagi atau tidak bisa untuk melamar pekerjaan di sebuah perusahaan.

Kekhawatiran itu sudah dihilangkan dengan disahkannya UU nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren. Dalam UU Pesantren bagian keempat tentang pesantren dalam fungsi Pendidikan, paragraf 1 pasal 15 sampai 24 menjelaskan bahwa lembaga pendidikan di dalam pesantren itu sudah muadalah (setara) dengan pendidikan formal di sekolah pada umumnya. Itu artinya bahwa ijazah pesantren sudah muadalah (setara) dengan ijazah Lembaga pendidikan formal lain sesuai tingkatan masing-masing. Jadi bisa berlaku layaknya ijazah-ijasah formal pada umumnya.

Terakhir, belajar di pesantren yang terpenting bukanlah ijasahnya, Tetapi ilmu-ilmu agama, akhlakul karimah dan pengalaman hidup yang didapat akan menjadi modal buat anak untuk hidup di dunia dan bekal di akhirat. Sebenarnya, anak-anak yang mau belajar ilmu agama terutama di pondok pesantren  sudah dianggap sedang meniti jalan menuju surga. Maka marilah kita antarkan anak-anak kita menuju surganya Allah dengan memilih pesantren sebagai tempat belajar anak. Sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ                

Barangsiapa yang menempuh jalan menuntut ilmu agama, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Bagikan Artikel ini:

About M. Alfiyan Dzulfikar

Check Also

ilustrasi masjid tempat ibadah umat

Bersemangatlah dalam Beribadah (2): Cara Menghindari Kemalasan

Dalam tulisan sebelumnya, sudah dijelaskan betapa Allah SWT menganugerahkan kemurahan dan kemudahan kepada kita untuk …

ibadah

Bersemangatlah Dalam Beribadah (1): Tiada Kesukaran dalam Agama

Allah memerintahkan kita beribadah, pastilah itu bermanfaat dan baik untuk kita sendiri. Tak mungkin ada …