Garut– Penyebaran paham sesat Negara Islam Indonesia (NII) di Garut cukup memprihatinkan. Setelah 56 anak muda dibaiat NII beberapa waktu lalu, terbaru tiga orang mengaku sebagai ‘jenderal’ NII. Pengakuan tiga ‘jenderal’ itu tersebar di media sosial.
Ketiga pria yang mengaku sebagai ‘jenderal’ NII tersebut adalah Sodikin, Ujer dan Jajang. Mereka diamankan polisi usai video propagandanya viral di media sosial.
“Ketiga tersangka ini mengaku jenderal. Sebagai jenderal. Tiga-tiganya jenderal,” kata Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono kepada wartawan, Kamis (3/2/2022) pekan lalu.
Wirdhanto menjelaskan, ketiga tersangka mengaku sebagai penerus perjuangan Sensen Komara sebagai pentolan NII dalam menegakkan Negara Islam Indonesia di tanah air.
“Hasil keterangan yang bersangkutan, bahwa mereka itu adalah keturunan atau melanjutkan amanah dari Imam Besar Sensen Komara yang dulu juga pernah dihukum,” katanya.
Mereka memiliki strategi untuk menyebarkan paham radikal melalui media sosial. Ketiga tersangka diketahui aktif mengunggah video di YouTube. Mereka bahkan diketahui sudah memiliki ratusan subscriber.
“Mereka menjelaskan dalam akun media sosialnya, apa yang disebut dengan NII itu sendiri. Dari mulai masalah penentuan batas status dan terkait ideologinya,” ujar Wirdhanto.
Berdasarkan pemeriksaan, kata dia, ada sebanyak 57 video dalam akun YouTube milik para pelaku. Dalam konten-konten tersebut, selain menyatakan mendirikan Negara Islam Indonesia, mereka juga meyakini Sensen Komara yang telah meninggal 2019 lalu sebagai pimpinan mereka.
“Dari pengakuannya, mereka ini NII sejak keturunan,” ucap Wirdhanto.
Dari salah satu video, terlihat tiga orang mengaku Jenderal NII mengibarkan bendera merah-putih dengan bulan dan bintang di tengah, yang merupakan bendera NII di perkampungan warga di Pasirwangi, Garut.
Dalam video tersebut juga terdengar, bahwa mereka mendeklarasikan eksistensi NII di kawasan tersebut. Hingga saat ini, puluhan video propaganda NII masih berkeliaran bebas di YouTube.