Tokoh Muslim Uighur dan Rohingya Bertemu Trump, China Meradang

Washington Presiden Amerika Serikat Donald Trump menemui tokoh Muslim Uighur dan Rohingya serta korban persekusi agama lainnya dari Turki Korea Utara dan Iran di Gedung Putih Kamis 18 7 2019 Pertemuan ini merupakan bagian dari konferensi yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri AS dengan topik persekusi agama yang dihadiri oleh Wakil Presiden Mike Pence dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo Sebanyak empat orang dari 27 peserta pertemuan di Ruang Oval di Gedung Putih itu berasal dari China Mereka adalah Jewher Ilham seorang Muslim Uighur Yuhua Zhang praktisi agama Falun Gong Nyima Lhamo seorang penganut Buddha Tibet dan Manping Ouyang penganut Kristan di China Ayah Jewer Ilham Ilham Tohti yang merupakan seorang profesor ekonomi dan advokat hak Uighur dihukum penjara seumur hidup oleh pemerintah China pada tahun 2014 Dalam pertemuan itu Jewher Ilham bercerita kepada Trump tentang ayahnya yang tak pernah ia jumpai sejak 2017 Ia telah mendekam di penjara selama lima tahun dan kami tidak tahu berapa lama ia ada di sana Saya tak pernah dengar kabar tentang dia sejak 2017 saat kamp konsentrasi dimulai Siapapun yang bertanya tentang kabar anggota keluarga mereka tidak akan pernah lagi kembali ke rumah kata Jewher dikutip dari laman Detik com Baca Juga Kasus Muslim Uighur Kemlu Indonesia Tak Suka Ikut Campur Dalam Negeri Negara LainHukuman terhadap Tohti menyebabkan pemerintah China mendapat kecaman dari Amerika Serikat dan lembaga lembaga internasional Pemerintahan Trump meningkatkan sanksi terhadap para pejabat China berkaitan dengan kebijakan mereka di Provinsi Xinjiang termasuk terhadap pemimpin Partai Komunis di provinsi tersebut Hubungan Amerika Serikat dan China sendiri sedang mengalami ketegangan karena perang dagang di mana AS menuduh China melakukan praktik dagang yang tidak adil Baca Juga Setelah 22 Negara Mengecam Kini 37 Negara Dukung Perlakuan China Terhadap Muslim UighurPemerintah China menolak tuduhan bahwa mereka melakukan pelanggaran terhadap hak kebebasan beragama dan hak asasi manusia Saya perlu tekankan bahwa di China situasi yang disebut sebagai persekusi agama ini tidak ada kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang di Beijing Lu menegaskan China menuntut Amerika Serikat bisa melihat dengan benar kebijakan agama dan status kebebasan beragama di China dan berhenti menggunakan isu agama untuk campur tangan terhadap urusan negara lain RohingyaSebelumnya pada Selasa 16 7 2019 Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengumumkan sanksi terhadap Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar Min Aung Hlaing dan pemimpin lainnya yang dianggap bertanggungjawab terhadap pembunuhan ekstra yudisial terhadap Muslim Rohingya di tahun 2017 serta melarang mereka masuk ke Amerika Serikat Pihak yang juga hadir dalam pertemuan itu adalah korban persekusi agama dari negara negara lain seperti pemeluk Kristen di Myanmar Vietnam Korea Utara Iran Turki Kuba Eritrea Nigeria dan Sudan Pemeluk Islam di Afghanistan Sudan Pakistan dan New Zealand pemeluk Yahudi di Yemen dan Jerman pemeluk ajaran Cao Dai di Vietnam serta pemeluk Yazidi dari Irak Baca Juga Jaksa ICC Minta Penyelidikan Kejahatan Kemanusiaan Terhadap Muslim Rohingya DibukaPertemuan ini diselenggarakan di tengah kontroversi pernyataan Trump yang disebut rasis setelah ia mengkritik para politisi untuk pulang ke negara asal Pernyataan ini diarahkan kepada empat anggota kongres Amerika non kulit putih keturunan Arab Afrika dan Amerika Latin

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …