Jakarta – Wadah Silaturrahmi Khatib Indonesia (Wasathi) mewacanakan usulan khotbah di masjid-masjid di seluruh Indonesia dibatasi hanya 15 menit. Dengan pembatasan waktu, jemaah diharapkan dapat lebih khusyuk mendengarkan khotbah. Usulan itu muncul pada Sarasehan Khatib Moderat beberapa hari lalu.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menjelaskan tujuan mempersingkat durasi khotbah bukan untuk mencegah jemaah mengantuk, tapi memang sunah nabi.
“Kalau sesuai dengan hadis, khotbah Jumat memang harus singkat. Panjangnya sama dengan salat. Di banyak negara, khotbah juga sangat singkat,” kata Abdul Mu’ti kepada wartawan, Minggu (1/8/2021).
Menurut Abdul Mu’ti, saat ini sudah banyak masjid yang membatasi durasi khotbah. Dia melihat durasi khotbah bukan faktor yang menyebabkan jemaah mengantuk.
“Sekarang sudah banyak masjid yang khotbahnya hanya 10 menit, atau maksimal 15-20 menit. Biasanya ditulis di mimbar atau disampaikan oleh takmir secara langsung kepada khatib,” sebutnya.
“Kalau alasan khatib dibatasi supaya tidak mengantuk itu tidak tepat. Memang ada sebagian jemaah yang ngantuk ketika salat Jumat. Mungkin saja penyebabnya khotbah yang lama dan tidak menarik. Tapi bisa juga karena kondisi jemaah yang lelah,” imbuh Abdul Mu’ti.
Ia menyarankan agar umat Islam di Indonesia mempersiapkan diri sebelum masuk ke masjid. Dia menegaskan mempersingkat durasi khotbah merupakan sunah nabi.
“Sebaiknya umat Islam mempersiapkan jasmani dan rohani sebelum ke masjid. Di dalam hadis disunnahkan tidur sejenak (qailulah), mandi, memakai wewangian, dan berbusana yang bagus,” imbaunya.
“Jadi konteks khotbah Jumat singkat bukan karena jemaah mengantuk. Khotbah singkat adalah tuntunan sunah nabi,” pungkas Abdul Mu’ti.