Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan hidup adalah dengan bekerja. Bahkan bekerja untuk mencari nafkah merupakan sunnatullah.
Selain itu dalam Islam, orang yang mencari nafkah untuk kebutuhan keluarganya ia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah. Hal tersebut berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
“Siapa yang bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah,” (HR. Imam Ahmad).
Berbicara mengenai pekerjaan, Rasulullah saw pernah ditanya oleh seorang sahabat; “Usaha apa ya Rasulullah yang paling bagus” pada pada saat itu Rasulullah saw mengatakan “Usaha yang paling bagus adalah usaha yang dilakukan oleh tanganmu sendiri dan juga perniagaan yang mabrur,”.
Bahkan nabi-nabi sebelumnya seperti Nabi Daud as bekerja dengan tangannya sendiri. Sebagai mana yang sudah diketahui jika Nabi Daud as berprofesi sebagai pandai besi atau membuat baju perang dengan desain yang lebih nyaman.
Lantas pekerjaan apakah yang disukai oleh Rasulullah saw? Setidaknya ada 3 pekerjaan yang disukai oleh Nabi, dimana ketiga profesi tersebut dinukil dari Kitab Hasyiyah Al-Bujairimi ‘alaa Al-Khatib.
- Ziroo’ah
Pekerjaan yang disukai oleh Rasulullah saw yang pertama adalah ziroo’ah atau bertani, berkebun, dan semacamnya. Sebagaimana yang sudah diketahui jika makanan yang dihasilkan dari bumi seperti padi dan buah-buahan sangat bermanfaat bagi tubuh.
Maka tidak heran jika orang yang berprofesi sebagai petani dan semacamnya sangat disukai oleh Rasulullah saw. Hal tersebut dikarenakan jasanya sangat besar untuk memenuhi kebutuhan asupan makanan banyak orang.
- Shinaa’ah
Selain bertani, pekerjaan yang disukai oleh Rasulullah saw adalah shinaa’ah atau pertukangan, keterampilan tangan, dan semacamnya. Seperti yang dicontohkan di atas, pekerjaan Nabi Daud as termasuk ke dalam shinaa’ah.
Contoh lain pekerjaan yang termasuk ke dalam shina’ah adalah menulis, menjahit, pandai besi, mengolah kayu, kerajinan tangan, hingga sol sepatu. Pekerjaan yang tergolong ke dalam shinaa’ah disukai oleh Rasulullah saw karena barang-barang yang dihasilkan sangat bermanfaat karena bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
- Tijaaroh
Adapun pekerjaan yang disukai oleh Rasulullah saw yang terakhir adalah tijaroh yakni berdagang. Sebagaimana yang sudah diketahui, Nabi sendiri merupakan seorang pedagang sukses yang terkenal dengan kejujurannya.
Selain menjadi profesi yang disukai oleh Rasulullah saw, berniaga juga merupakan kebiasaan orang-orang Mekkah. Hal tersebut bahkan diabadikan dalam QS. Quraisy ayat 1 dan 2.
“Karena kebiasaan oran-orang Quraisy, yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan panas” (QS. Quraisy ayat 1 dan 2).
Lantas bagaimana bagi orang yang bekerja ikut dengan orang lain? Bagi seseorang yang bekerja ikut dengan orang lain dalam artian mempunyai atasan atau bos dan ia beriman kepada Allah SWT serta menjaga akidahnya tentu saja tetap mendapatkan pahala.
Pada hakikatnya dia memiliki dua ganjaran yang berlipat ganda dibanding dengan amalan-amalan yang lainnya. Hal tersebut dikarenakan ia mengabdi kepada atasannya dan dia juga mengabdi kepada Allah SWT, sehingga mendapatkan dua ganjaran yang tidak dimiliki oleh orang-orang.
Itulah 3 pekerjaan yang disukai oleh Rasulullah saw, wallahu a’lam bhissawab.