Dalam diri manusia, ada dua penyakit yang dimiliki, yakni penyakit lahiriyah dan penyakit batiniyah atau bisa di sebut dengan penyakit badan dan juga penyakit hati. Kedua jenis penyakit ini harus di waspadai. Namun penyakit hati yang paling harus di waspadai, karena banyak orang tidak mengerti tentang penyakit yang satu ini.
Kenapa penyakit hati harus lebih diwaspadai? Karena penyakit hati itu penyakit maknawi yang tidak terlihat. Beda dengan penyakit badan yang bisa tampak jelas. Penyakit badan mampu dicari obat dan anjuran medisnya, tetapi penyakit hati harus ditempuh dengan upaya membersihkan hati.
Tidak ada cara medis dengan bedah operasi yang bisa membersihkan hati. Penyakit hati adalah penyakit maknawi yang tidak bisa diselesaikan dengan obat dan penanganan medis. Hal yang perlu dilakukan pertama-tama adalah bagaimana seseorang merasa dirinya sedang mengidap penyakit hati.
Dalam surat al-Hajj ayat 52-54 dijelaskan bahwa hati tergolong dari tiga jenis. Yakni dua hati yang terkena fitnah dan satu hati yang selamat. Hati yang terkena fitnah adalah hati yang sakit dan yang mati. Sedangkan hati yang selamat adalah hati orang beriman yang selalu tunduk dan patuh pada Rabb-Nya, serta selalu merasakan ketenangan.
Golongan jenis pertama adalah hati yang sakit. Hati yang sakit tidak akan merasakan ketakutan dari kemaksiatan yang ia lakukan, tak mengerti tentang pedihnya kebodohan yang ia miliki, dan tak dapat merasakan buruknya aqidah yang ia miliki.
Orang-orang seperti ini yang akan terus bertahan dengan sakitnya daripada harus kesulitan untuk mencari penawar dari obatnya. Beberapa tanda-tanda hati telah sakit adalah tidak ingin memakan makanan yang memiliki syafaat untuknya.
Bahkan ia akan lebih memilih makanan yang dia ketahui memiliki nilai kemudhorotan untuk dirinya. Allah berfirman, “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta,” (QS Al-Baqarah [2]: 10).
Ayat di atas menjelaskan bahwa dalam hati mereka terdapat penyakit iri dan dengki kepada orang-orang yang beriman, di samping mampu merusak akidah. Allah juga akan menambah penyakit mereka dengan memenangkan kebenaran, karena hal itu akan lebih menyakitkan, akibat iri, dengki dan keangkuhan mereka. Mereka akan mendapatkan siksa yang pedih di dunia dan di akhirat akibat dusta dan ingkar yang mereka rasakan.
Kedua, hati yang Mati. Hati yang mati adalah hati yang tidak memiliki kehidupan di dalamnya. Hati seperti ini merupakan hati yang sudah tidak mengenali tuhannya sama sekali. Sudah tidak menyembahdan juga sudah tidak menjalankan perintah-Nya.
Hati yang seperti ini rentan terhadap nafsu sahwat dan juga terpatok pada keinginannya tanpa perduli murka Allah. Menurut hakikatnya orang seperti ini hanya memiliki sudut pandang rasa yag ia miliki, seperti cinta, takut, murka yang dimilikinya.
Jika ia merasakan cinta, maka ia akan mencintai karena hawa nafsunya (bukan karena Allah). Begitu pula jika ia membenci, maka ia membenci karena hawa nafsunya (bukan karena Allah). Hawa nafsu dan syahwat adalah imam bagi dirinya.
Dalam surat al-Bagarah ayat 7, Allah berfirman, “Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat,”
Orang yang seperti ini orang itu tidak dapat menerima petunjuk, dan segala macam nasehat tidak akan berbekas kepadanya disebabkan kekafiran dan kerasnya hati mereka meski telah nampak kebenaran bagi mereka. Oleh karena itu, Allah tidak memberi mereka taufiq untuk mengikuti petunjuk itu.
Segala sarana untuk memperoleh petunjuk dan kebaikan telah ditutup bagi mereka. Ini merupakan hukuman yang disegerakan dan hukuman yang akan datang kepada mereka adalah azab yang sangat pedih berupa azab neraka dan kemurkaan Allah Ta’ala.
Ketiga, hati yang sehat. Hati yang sehat merupakan hati akan selamat pada hari kiamat kelak. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman, “(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS. Asy Syu’araa’: 88-89).
Hati yang sehat merupakan hati yang selamat dari hawa nafsu yang dimilikinya, mereka yang memiliki hati yang sehat akan merasa takut dengan apa yang di larang oleh Allah. dan selalu berjalan di jalan yang Allah ridhoi.
Hati yang sehat tidak akan mampu berpaling dari Allah. segala ibadah dan doa hanya di tujukan kepada Allah. oleh karena itu hati yang sehata akan selamat dari dosa syirik. Setiap amalan tidak lepas dari keikhlasan dalam melakukan amal saleh.
Sudah jelas bahwa, penyakit hati sebenarnya lebih berbahaya dibandingkan penyakit badan. Selain penyakit badan hanya dirasakan di dunia dan penyakit hati akan dirasakan di dunia dan diakhirat. Penyakit badan juga akan bisa disembuhkan oleh ramuan dan obat medis yang ada di dunia, sedangkan penyakit hati hanya mampu disembuhkan ketika orang yang sakit menyadari dirinya telah sakit dan berusaha untuk terus mendekatkan diri kepada Rabb-Nya.
Berdzikir adalah salah satu resep terbaik untuk selalu menjaga kesehatan hati manusia. Selalu mengingat Allah dengan ucapan, tindakandan hati akan merawat hati agar tidak mati.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah