Hakikat seorang Wanita ….
Islam telah menghargai serta mengangkat derajat wanita, dan Islam menganggap wanita sebagai unsur penyempurna bagi kaum laki-laki, sebagaimana laki-laki juga penyempurna bagi wanita. Maka bukanlah antara satu sama lain dari mereka itu sebagai musuh, bukan pula sebagai saingan, akan tetapi wanita sebagai penolong bagi kaum laki-laki untuk menyempurnaan kepribadian dan jenisnya, dan sebaliknya.
Sunnatullah telah berlaku pada makhluk-Nya bahwa perkawinan itu termasuk karakter tuntutan naluriah makhluk, sehingga kita melihat jenis kelamin laki-laki dan wanita itu ada di alam manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Demikian juga positif dan negatif yang ada pada alam benda. Itulah yang disinggung oleh Al Qur’an sejak empat belas abad yang lalu, Allah SWT berfirman,
وَمِنْ كُلِّ شَيْئٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah” (Adz Dzariyaat: 49)
Laki-laki dan wanita itu seperti kaleng dengan tutupnya, yang saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya. Sejak Allah SWT menciptakan Adam as, Allah juga menciptakan isterinya yang bernama Hawwa, agar Adam merasa tentram dengannya dan Allah tidak membiarkan Adam sendirian meskipun tinggal di surga. Firman Allah juga ditujukan untuk dua orang secara bersamaan, baik perintah maupun larangan, sebagaimana firman Allah SWT:
وَقُلْنَا يَا ءَادَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الجَنَّةَ وَكُلَا ِمنْهَا رَغَدًا حَيْثث شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُوْنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ
“Hai Adam, diamilah olehmu dan isterimu surga ini, dan makanlah (kamu berdua) makanan-makanannya yang banyak lagi baik, di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah (kamu berdua) dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zhalim.” (Al Baqarah: 35)
Dengan demikian maka wanita bukanlah laki-laki, karena wanita itu menyempurnakan laki-laki, demikian pula sebaliknya. Sesuatu tidak bisa sempurna secara sendiri, karena itu Al Qur’an mengatakan,
وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالأُنْثَى
“Bukanlah laki-laki itu seperti wanita.” (Ali ‘Imran: 36).
Sebagaimana arus positif itu bukanlah arus negatif, demikian juga sebaliknya.
Akan tetapi betapapun demikian wanita tidak diciptakan untuk menjadi pesaing laki-laki, tidak pula untuk menjadi musuhnya, tetapi “Ba’dhukum min ba’dh” sebagian kamu merupakan bagian dari sebagian yang lainnya. Allah SWT berfirman,
وَاللَهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا
“Dan Allah telah menciptakan untuk kamu dari dirimu isteri-isteri.” (An-Nahl: 72)
Hikmah Allah telah menetapkan, di mana pembentukan fisik dan kejiwaan wanita itu memiliki unsur yang menarik kaum laki-laki dan memiliki daya tarik tersendiri.
Allah SWT telah membekali pada masing-masing dari laki-laki dan wanita syahwat dan keinginan yang kuat secara fithrah yang membuat saling tertarik dan bertemu, hingga kehidupan ini terus berjalan dan jenis manusia dapat terpelihara.
Karena itulah Islam menolak setiap aturan yang bertentangan dengan fithrah dan merusaknya, seperti sistem kependetaan (yang tidak boleh menikah selamanya). Akan tetapi Islam juga melarang setiap tindakan untuk mempergunakan potensi ini selain yang disyari’atkan oleh Allah dan yang diridhai-Nya yaitu lewat jalan pernikahan yang itu merupakan asas dalam berkeluarga.
Oleh karena itu Islam mengharamkan perzinaan, sebagaimana itu diharamkan oleh seluruh agama samawi, sebagaimana Islam juga melarang untuk berbuat keji, semua itu untuk memelihara laki-laki dan wanita dari hal-hal yang membangkitkan fitnah dan kerusakan.
Berdasarkan pandangan kita terhadap fithrah wanita dan kewajiban yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan kaum laki-laki, maka Islam memperlakukan wanita secara terhormat baik dalam aturannya, arahan-arahannya dan hukum-hukumnya.
Sesungguhnya Islam telah memelihara kewanitaan wanita secara fithrah dan mengakui keberadaannya. Maka Islam tidak merendahkannya dan tidak menghinanya, akan tetapi Islam berusaha untuk menentang dan menolak segala usaha yang menghina dan merendahkan wanita dan memeliharanya dari serigala-serigala manusia yang siap menyergap kaum hawa untuk dinikmati dagingnya dan dibuang tulangnya.
Ya Allah jagalah kaum wanita zaman ini, kesuciannya, fitrah kewanitaannya, akhlak mulianya serta rasa malunya yang mulai terkikis sedikit demi sedikit. Agar mereka dapat merubah peradaban dunia dengan generasi-generasi yang mereka lahirkan.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah