Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah
London – Robert Armstrong, pria asal Wales, yang mengancam akan membunuh Muslim, membakar masjid dan membom gedung dewan lokal di Ebbw Vale, Wales, akhirnya diadili.
Diberitakan South Wales Argus, Armstrong telah membuat ancaman dengan 999 panggilan yang lakukannya pada 24 November tahun lalu. Akibat perbuatannya, pria 45 tahun itu, dijatuhi hukuman enam bulan penjara.
Ia juga terancam hukuman tambahan di bawah Undang-Undang Kerusakan Pidana 1971 terkait dengan ancaman pembakaran masjid dan pemboman gedung dewan Blaenau Gwent.
Armstrong mulai disidangkan di Newport Crown Court pada 23 Desember 2020. Ia membela diri bahwa 999 panggilan bernada ancaman itu telah ia publikasikan. Ia justru menyalahkan pemerintah, polisi, dan NHS, yang terlambat merespon.
“Saya akan mengacaukan sebanyak mungkin nyawa yang saya bisa. Saat saya selesai, komunitas Muslim di Wales akan marah karena saya akan membunuh mereka,” bunyi ancaman
Dia juga mengancam akan membunuh setiap petugas polisi yang menanggapi panggilan teleponnya. Namun, ketika petugas dari Polisi Gwent menghadiri tempat kejadian, mereka menangkap Armstrong setelah melepaskan taser.
“Anda juga membuat ancaman terhadap komunitas Muslim, terutama yang berasal dari Pakistan. Anda mengancam akan membunuh mereka dan menghancurkan masjid,” kata Hakim Christopher Vosper dilansir dari Tell Mama, Jumat (19/2/2021).
Hakim Vosper tidak mengatakan apa yang memicu ancaman tersebut dan bagaimana penanganan sehingga panggilan tidak merespon ancaman tersebut. Kendati demikian , ia mengaku bahwa ancaman tersebut harus ditanggapi dengan serius.
Pun tentang ancaman Amstrong yang akan menikam pekerja dewan kota di leher, Hakim Vosper mengatakan, pekerja dewan dan Muslim lokal justru tidak mendengar langsung ancaman itu. Namun ancaman tetap saja ancaman karena itu hukuman pun harus ditegaskan.
