Benarkah Nur Nabi Muhammad Saw Ada ?

Dalam bahasa Kejawen, Nur Muhammad disebut dengan Nur Buwet Agung. Yang dimaksud dengan Nur Muhammad adalah suatu nur yang diberikan oleh Allah swt kepada Nabi Muhammad saw. Sehingga Allah swt menyebut Nabi Muhammad saw kadang-kadang dengan sebutan “Nur” seperti pada ayat 15 surat al Maidah:

يَا أَهْلَ الْكِتَابِ قَدْ جَاءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيرًا مِمَّا كُنْتُمْ تُخْفُونَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ

Artinya: “Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak pula yang dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan” (QS. Al Maidah: 15)

Menurut Ibn Jarir At Thabari dalam kitab Jamiul Bayan menjelaskan bahwa yang maksud dengan “Nur” pada ayat tersebut ialah Nabi Muhammad saw.

قَدْ جَاءَكُمْ يَا أَهْلَ التَّوْرَاةِ وَالإِنْجِيلِ مِنَ اللَّهِ نُورٌ , يَعْنِي بِالنُّورِ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , الَّذِي أَنَارَ اللَّهُ بِهِ الْحَقَّ , وَأَظْهَرَ بِهِ الإِسْلاَمَ

Artinya: “Sungguh-sungguh telah datang kepada kalian wahai ahlut Taurat dan Injil sebuah cahaya dari Allah swt. Maksud dari cahaya tersebut adalah Nabi Muhammad saw, karena Allah swt telah menerangkannya dengan kebenaran dan menampakkan melaluinya dengan Islam”

Hal ini juga yang menjadi bukti bahwa Nur Muhammad memang benar-benar ada. Apakah nur ini bersifat dzaty (cahaya sesungguhnya) atau bersifat maknawy (majaz), dalam hal ini ulama’ berbeda pendapat. Namun menurut Al Mula Nuruddin Al Harawi dalam kitabnya al Wasa’il fi Syarhil Syama’il bahwa cahaya wajah Nabi saw bersifat dzaty yang tidak pernah redup siang dan malam. Sementara menurut ulama’ lain seperti At Thabari memberikan indikasi bahwa cahaya tersebut adalah maknawy karena Allah swt menerangkan kebenaran melalui Nabi Muhammad saw dan menampakkan Islam melaluinya.

Dalil lain bahwa Nur Muhammad memang benar-benar ada yaitu firman Allah swt ayat 35 surat An Nur:

اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ مَثَلُ نُورِهِ

Artinya: “Allah menerangi langit dan bumi sebagaimana Allah menerangi” (QS. An Nur: 35)

Ibn Abbas ra dalam salah satu riwayatnya menyebutkan bahwa yang dimaksud Nur pada lafadz yang terakhir adalah Nur Muhammad.

قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ عَنْ قَوْل ِاللهِ {اللهُ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَالْأرْضِ مَثَلُ نُوْرِهِ} قَالَ : مَثَلُ نُوْرِ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم

Artinya: “Ibn Abbas ra berkata tentang firman Allah –Allahu nurussamawati…– seperti Nurnya Muhammad saw”

Dengan demikian, Ahlussunnah wal Jama’ah percaya tentang Nur Muhammad benar-benar ada yang Allah swt berikan kepadanya. Ini cukup menjadi jawaban bagi orang-orang yang menolak tentang adanya nur muhammad.

Wallahu a’lam