sejumlah santri dipandu guru agama belajar alquran melalui komputer  190807204812 563
sejumlah santri dipandu guru agama belajar alquran melalui komputer 190807204812 563

Adab Menuntut Ilmu Sama Pentingnya dengan Ilmu itu Sendiri

Memiliki rasa hormat serta mampu menjaga adab kepada guru merupakan suatu keharusan bagi semua murid. Bahkan dalam menjaga adab, seorang murid dianjurkan untuk tidak membantah dan menyalahkan pernyataan dari guru mereka. Harus diketahui bahwa, orang yang mengingkari pernyataan zahir mereka pastinya akan luput dari keberkahan.

Seorang ulama tak hanya bertanggungjawab di dunia, tapi juga hingga ke alam akhirat. Tak hanya di depan manusia, pemimpin atau penguasa, tapi harus siap bertanggungjawab di depan Allah.

Bahkan Syekh Nawawi menganjurkan kepada segenap umat muslim untuk tidak berdebat dengan guru sehingga kita dapat terhindar dari sikap su’ul adab, peremehan, dan sikap tidak etis terhadap guru. Su’ul adab merupakan suatu tindakan yang tak memiliki adab alias berperilaku buruk atau tidak tahu sopan santun.

Perilaku buruk inilah yang wajib dihindari bagi seorang santri. Tanpa adanya restu dari seorang guru maka setinggi apa pun ilmu yang seorang murid miliki tak akan mampu memberikan keberkahan bagi dirinya, apalagi bagi sesama manusia dan semesta alam raya.

Su’ul adab terhadap guru memiliki konsekuensi yang cukup fatal sebagaimana sabda Rasulullah , “Diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW, ia bersabda, ‘Siapa saja yang meremehkan ustaznya, niscaya Allah turunkan bala pada tiga hal. Pertama, ia menjadi lupa terhadap hafalannya. Kedua, terkelu lidahnya. Ketiga, pada akhirnya ia akan membutuhkan ustaznya,’” (Syekh M Nawawi Banten, Salalimul Fudhala, hal 84).

Guru merupakan sumber keberkahan dari gerbang-gerbang ilmu. Seorang gurunya tak hanya juru pandu bagi kehidupan dunia, tapi pelita jiwa yang akan di bawa mati sampai alam akhirat. oleh karena itu pentingnya menjaga adab kepada seorang guru sangat penting untuk di jaga, supaya seorang murid mampu mengambil hikmah dari apa yang telah di sampaikan guru yang telah membimbingnya.

Dalam Islam sendiri memberikan perhatian khusus bagi seorang guru. Oleh karena itu pentingnya kesadaran dalam menjaga perilaku seorang santri terhadap gurunya. Bagaimana ia bertutur kata, berinteraksi, dan melindungi gurunya. Tak lupa pula ditunjukan bagaimana seorang santri harus bersikap dengan keluarga kiai, kerabat, bahkan sesama santri lainnya.

Ketinggian ilmu dari seseorang itu tercermin dalam perilakunya. Dalam pepatah Arab menjelaskan bahwa kualitas seseorang dilihat dari perilakunya atau bisa diperumpamakan bahwa kualitas teko akan terwujud dalam air yang dikeluarkannya. Dan dalam pepatah jawa yang berbunyi, “Ilmu iku kelakone kanthi laku! Yakni hubungan kausalitas antara kualitas ilmu dan perangai seseorang.

Ilmu bermanfaat dan barakah merupakan impian dari seorang murid. Bukan sekedar kecerdasan dan nilai pelajaran yang baik, tetapi menjamin kualitas ilmu menjadi bermanfaat itu yang lebih teramat penting. Karena itulah, dalam adab santri akhlak terhadap guru sepenting ilmu itu sendiri.

Bagikan Artikel ini:

About Imam Santoso

Check Also

memandikan jenazah

Saat Jenazah Tak Bisa Dimandikan, Bagaimana Islam Menyikapinya?

Kematian adalah bagian dari kehidupan yang tidak dapat dihindari, dan ketika seseorang meninggal dunia, kita …

uban

Uban, Tanda Kebijaksanaan dan Pesan Spiritual

Uban sering kali dianggap sebagai tanda penuaan yang tak terhindarkan, namun baik dalam pandangan Islam …