judi online
judi online

Arena Judi Merambah Online, Awasi Buah Hatimu!

Maraknya permainan judi online di internet membuat banyak masyarakat resah. Betapa tidak iklan dan promosi judi bisa tiba-tiba muncul tidak terduga perambah si buah hati. Anak-anak yang tidak paham dijejali dengan berbagai konten yang tidak mendidik. Belum lagi dunia judi online juga merambah ke permainan yang bisa bikin candu anak-anak.

Permainan judi memang bukan hal yang baru bagi kita, dari belahan dunia manapun pasti mengenali permainan ini. Siapa sangka bahwa permainan judi sudah marak dilakukan pada jaman jahiliyah. Praktek perjudian dilakukan dengan jalan mengisi mangkok dengan daging kambing yang disembelih atas nama bersama (peserta) untuk disedekahkan kepada fakir miskin.

Mangkok ini berjumlah 9 buah, tetapi yang berisi hanyalah 6 mangkok, sedangkan sisanya dikosongkan. Setelah mangkok itu di goyang-goyangkan dalam sebuah karung, yang mereka namakan ribahah, kemudian satu persatu mangkok itu dikeluarkan. Apabila mendapat mangkok kosong, orang yang bersangkutan harus mengganti uang pengembalian kambing itu.

Allah berfirman dalam al-Quran, “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) arak, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji, termasuk perbuatan setan, maka jauhilah perbuatan itu agar kamu mendapatkan keberuntungan” (Q.S. Al-Maidah: 90)

Judi merupakan perbuatan yang mengandalkan spekulasi yang irasional dan tak logis. Lebih banyak manfaat dari pada mudharatnya. Karena itulah, Islam melarang judi dalam bentuk apapun. Alasannya, judi merupakan kejahatan yang memiliki mudharat (dosa) lebih besar daripada manfaatnya. Selain itu judi dengan segala bentuknya dianggap sebagai perbuatan zalim dan sangat dibenci Allah. Selain mengharamkan bentuk-bentuk judi dan taruhan yang jelas, islam juga mengharamkan setiap aktivitas bisnis yang mengandung unsur judi.

Di era gadget seperti sekarang ini, judi dikembangkan secara daring atau online yang bisa dinikmati oleh mereka para pengguna android. Macam-macam jenis permainannya pun cukup bervariasi, mulai dari domino QQ, poker online, sportsbook, kartu, puzle, dragon tiger, machine, dan masih banyak permainan lainnya. Bukan hanya karena banyak ragam permainan dalam judi ini, namun yang semakin menarik, terdapat fitur top up atau isi ulang, sedekah, dan juga kirim chip.

Mungkin sebagian dari pelaku judi online ada yang beruntung, namun jelas sebagian besar mereka akan merasa dirugikan. Kesempatan ketika mereka kalah inilah yang pada akhirnya membuat mereka penasaran untuk menang dan terus memainkan permainan ini sampai tanpa sadar mereka telah banyak kehilangan uang.

Fenomena judi online ini tidak hanya menarik bagi mereka yang sudah dewasa, namun juga menjadi perhatian anak-anak yang memang kini mereka sudah banyak mengenal media daring sejak awal terjadi pandemi. Adapun dampak negatif kepada anak yang terpapar perjudian online, yakni akan bisa menyebabkan depresi, kelelahan, serta sistem imun berkurang. Anak bisa menjadi pemarah dan mengeluarkan kata-kata yang tak terkontrol dan tidak dapat mengendalikan sikap serta perilaku.

Sebelum semakin menjamur dan semakin mempengaruhi pola kehidupan anak, orang tua perlu menyadari untuk mencegah anak-anaknya terpapar dalam perjudian online tersebut. Pertama, menekankan pada aspek hukum yang diajarkan agama. Menanamkan prinsip berdasarkan agama menjadi penting dilakukan sejak dini tentang hukum judi.

Kedua, orang tua biasa membatasi dalam pengguanaan internet pada anak dengan memakai fitur Google family link. Dengan aplikasi tersebut orang tua akan mampu mengawasi waktu penggunaan perangkat dan membatasi akses harian, mengunci perangkat anak dari jarak jauh, melihat aktivitas anak di ponselnya, dan melihat lokasi anak. Selain itu aplikasi ini juga memiliki fitur untuk mengelola akun dan aplikasi yang bisa diakses oleh anak sesuai umur mereka.

Ketiga, melakukan kolaborasi antara orang tua di rumah dan guru di sekolah. Orang tua harus mampu membekali diri dalam penggunaan gadget, supaya mampu untuk menganilisis, menimbang, dan meningkatkan kesadaran secara kritis terhadap anak yang mengguna media digital.  Orangtua harus mengarahkan situs atau aplikasi yang cocok untuk usia anak dengan konten yang bervariasi.

Selain hal yang teknis, orang tua juga harus mampu mengasuh anak dengan cara membiasakan berkomunikasi secara terbuka dengan anak, supaya orang tua mengetahui apa yang sedang dilakukan anak dan sejauh mana anaknya berkembang dalam hal teknologi dan juga pertemanannya. Mengetahui lingkup pertemanan anak dinilai penting karena anak biasanya tumbuh seperti anak-anak dalam pergaulannya.

 

Bagikan Artikel ini:

About Imam Santoso

Check Also

nabi musa

Testament : The Story of Moses di Netflix, Bagaimana Nabi Musa Versi Al-Quran?

Film tentang Nabi Musa di Netflix cukup mendapatkan respon positif dari permisa. Film berjudul Testament …

hakikat zakat fitrah

Hakikat Zakat Fitrah : Laku Spiritual dan Solusi Sosial

Selain berpuasa sebagai bentuk ibadah, Ramadan juga menjadi momen bagi umat Islam untuk meningkatkan kedermawanan …