Arsip Ottoman
Arsip Ottoman

Arsip Ottoman Kuatkan Palestina Dalam Kepemilikian Tanah yang Diduduki Israel

Jakarta – Palestina terus berupaya untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang kini dikuasai penjajah Israel. Berbagai upaya telah dilakukan untuk melepaskan diri dari kungkungan invasi negeri Yahudi tersebut yang didukung oleh Amerika Serikat (AS).

Tidak hanya wilayah Gaza, Palestina bahkan terancam kehilangan ‘harta’ paling berharga mereka yaitu tanah Yerusalem yang tengah diincar Israel dan AS melalui proposal perdamaiannya. Meski dukungan internasional terus mengalir, Israel masih tetap pongah dengan penindasan-penindasan yang mereka lakukan.

Namun, kabar gembira kini berhembus untuk Palestina.  Perjuangan rakyat Palestina untuk membuktikan kepemilikan tanah mereka di bawah pendudukan Israel telah dibawa ke tingkat yang baru. Ini berkat arsip kepemilikan tanah itu semasa era Kekhalifahan Ottoman.

Di lansir dari aa.com.tr via laman republika.co.id, Turki akhir tahun lalu menyerahkan Otoritas Palestina salinan elektronik arsip Ottoman dari sekitar 38.000 halaman pendaftar kepemilikan tanah untuk Palestina. Arsip tanah era Ottoman terutama menjelaskan sejarah kepelimilikan tanah di  wilayah Palestina dari tahun 1516-1917 dan arsip berisi dokumen tanggal pra-1917.

Arsip saat ini terletak di Yayasan Mithaq di Yerusalem Timur. Yayasan ini milik Kementerian Endowment dan Agama Palestina dan didedikasikan untuk menghidupkan kembali warisan dan penelitian Islam. Yayasan ini telah menerima brankas khusus dari Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki (TIKA) untuk menyimpan arsip.

“Arsip Palestina hilang karena Mandat Inggris, pendudukan Israel, dan perpindahan penduduk Palestina,” kata Murad Abu Sobh, kepala dokumen Ottoman di Yayasan Mithaq.

Dia mencatat bahwa Israel sampai kini menepis fakta kepemilikan tanah Palestina itu. Mereka berdalih bahwa itu adalah sekadar properti bisa tanpa alas hak yang sah. Sebab, bagi Israel biasa tetap berkeras bahwa tanah itu adalah milik individu dan asosiasi Yahudih.

Ia menegaskan bahwa arsip Ottoman tersebut sangat berharga, Bahkan merupakan “garis hidup” bagi warga Palestina untuk membuktikan kepemilikan tanah dan properti.

Abu Sobh menyatakan, dokumen-dokumen itu bersifat rahasia. Arsip ini diberikan kepada pihak terkait setelah berkonsultasi dengan lembaga-lembaga Palestina yang relevan.

“Dokumen-dokumen tersebut ditulis dalam bahasa di era Ottoman. Proses penerjemahannya dilakukan oleh para ahli Palestina,” imbuhnya.

Terkait hal tersebut, kepala Yayasan Mithaq, Khalil al-Rifai, mengatakan memang ada kerjasama yang besar antara berbagai lembaga Turki dan yayasan.

“Turki memberi kita lancar dengan segala sesuatu yang kita inginkan,” kata al-Rifai.

Bahkan dia menambahkan bila arsip tersebut  disediakan oleh Turki di bawah bimbingan Presiden Recep Tayyip Erdogan dan terutama digunakan untuk penelitian ilmiah.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa Yayasan Mithaq tidak hentinya melakukan upaya untuk mencegah Yahudisasi di Yerusalem.

“Arsip Ottoman adalah senjata kami untuk membuktikan kebenaran,” tegas al-Rifai.

Media Israel telah ikut menyoroti kekhawatiran Israel atas langkah Turki untuk membantu warga Palestina membuktikan hak mereka atas tanah yang diduduki Israel, terutama Yerusalem dan Tepi Barat. Hal ini dengan adanya kesediaan membuka arsip Ottoman tersebut

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

ilustrasi masjid tempat ibadah umat

Khutbah Jumat: Menjaga Semangat Beribadah Ramadan di Bulan Syawwal

Khutbah I الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ …

lapar

Saya khawatir Apabila Perut Kenyang akan Lupa pada yang Kelaparan

Ramadan telah berlalu, tetapi ada nilai sangat penting yang harus disisakan. Selalu terus merawat keadaan …