shalawat
shalawat

Bingung Amalan Apa di Bulan Sya’ban? Sya’ban adalah Bulan Bershalawat

Bershalawat adalah amalan utama yang harus diperbanyak di bulan Sya’ban ini. Kenapa?


Untuk sejenak, masih ada waktu mempersiapkan diri untuk menyambut Ramadan. Bulan penuh tantangan, karena harus menahan lapar dan dahaga juga mengisinya dengan amalan sempurna.

Agar Ramadan kali ini tidak terasa hambar, maka butuh kesiapan prima baik fisik ataupun psikis. Di sinilah, bulan Sya’ban merupakan gapura Ramadan, sekaligus bulan yang tepat untuk menerapi diri.

Oleh karena itu, menyia nyiakan Sya’ban, sama saja mengabaikan kesempatan baik untuk melatih diri menjadi lebih baik lagi. Lalu bagaimana cara mengisi bulan Sya’ban? Atau amalan berdasar seperti apa yang mesti dilakukan di bulan Sya’ban ini?

Kita mulai dari firman Allah :

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.QS:al-Ahzab:56

Ayat ini terdapat (amar) perintah untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad saw. Yang sebelumnya ada kabar bahwa Allah dan Para Malikat Allah juga bershalawat kepada Nabi.

Syaikh Ibrahim al-Qaththan mengatakan shalawat Allah berbeda dengan shalawat Malaikat. Juga manusia. Menurutnya, shalawat Allah kepada Nabi Muhammad itu bermakna anugerah rahmat (kasih sayang) dan sanjungan tertinggi kepada Nabi Muhammad.

Shalawat Malaikat itu bermakna Istighfar (permohonan ampunan untuk Nabi Muhammad). Sementara, shalawat dari manusia menurutnya, adalah bermakna mendoakan Nabi Muhammad dengan rahmat (Tafsir al-Qaththan, 3/114).

Perintah Bershalawat Diturunkan di Bulan Sya’ban

Tahukah Pembaca?! Bahwa QS: al-Ahzab:56 ini diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad tepat pada Bulan Sya’ban. Maka, tak ayal Ibnu Abi al-Shaif al-Yamani menuturkan bahwa Bulan Sya’ban adalah bulan bershalawat kepada kepada Nabi Muhammad saw (Madza Fi Sya’ban, 26).

Lalu pertanyaannya, shalawat seperti apa yang dibaca, mengingat redaksi shalawat yang beredar di kalangan umat Islam beragam. Dalam sebuah Hadits berstatus Shahih Riwayat Ibnu Majah No 900. Menjelaskan bacaan shalawat.

Rasul keluar menemui kami, lalu kami berkata: kami tahu bagaimana caranya ber-salam kepadaMu, namun bagaimana caranya kami bershalawat kepadaMu? Rasulullah bersabda: bacalah

اللهم صل على محمد ، وعلى آل محمد ، كما صليت على إبراهيم ، إنك حميد مجيد ، اللهم بارك على محمد ، وعلى آل محمد ، كما باركت على إبراهيم ، إنك حميد مجيد

Allahumma sholli ‘ala Muhammadin wa ‘ala aali Muhammadin kama shollaita ‘ala Ibrahim innaka hamidum majid. Allahumma barik ‘ala muhammadin wa ala ali muhammadin kama barakta ‘ala Ibrahim innaka hamidum majid.

Artinya: Ya allah, rahmatilah Nabi Muhammad beserta keluargaNya. Sebagaimana Engkau memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim.sesungguhnya Engkau adalah dzat yang maha Terpuji dan Luhur. Ya allah berkahilah Nabi Muhammad beserta keluarganya. Sebagaimana Engkau memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah dzat yang maha Terpuji dan Luhur HR: Ibnu Majah: 900

Keutamaan Bershalawat

Lalu apa keutamaan bershalawat kepada nabi

Nabi bersabda :

عن أبي هريرة ، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ” من صلى علي واحدة صلى الله عليه عشرا

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda: barang siapa yang bershalawat kepadaKu satu kali saja, maka Allah akan memberikan shalawat kepadanya sepuluh kali lipatnya. HR:Muslim:645

Abdurrahman Ibn Ahmad al-Kaf mengatakan bahwa Ulama’ sepakat memastikan bahwa bacaan shalawat adalah bacaan yang pasti diditerima oleh Allah. (Jirab al-Miskin, 65).

Bahkan Imam Nawawi menceritakan bahwa maskawin Nabi Adam saat menikahi Hawa adalah bacaan shalawat sepuluh kali. (Bustanul ‘Arifin, 406).

Shalawat dengan segala dimensi pengertiannya, bisa kasih sayang Allah, bisa pengampunan Allah, bahkan, bisa pula Ridho Allah. Semua ini akan diberikan kepada orang yang bershalawat kepada Nabi Muhammad walaupun hanya satu kali saja.

Yuk! Sya’ban ini kita isi dengan membaca shalawat dengan istiqamah. Amalan yang sangat mudah dilakukan namun ganjarannya sulit dibayangkan. Karena bacaan shalawat ini mampu menumbuhkan rasa cinta kepada ajaran Nabi Muhammad.

Bila cinta ajaran maka akan mudah mengamalkannya. Bila di sya’ban ini kita sudah terbiasa melakukan semua ajaran Nabi, maka segala aktifitas Ramadan nantinya akan  mudah ditunaikan atau bahkan bisa saja merasa loba akan ibadah yang ada. Semoga bermanfaat.

Wallahu a’lam

Bagikan Artikel ini:

About Abdul Walid

Alumni Ma’had Aly Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo

Check Also

hewan yang haram

Fikih Hewan (1): Ciri Hewan yang Haram Dimakan

Soal halal-haram begitu sentral dan krusial dalam pandangan kaum muslimin. Halal-haram merupakan batas antara yang …

tradisi manaqib

Tradisi Membaca Manaqib, Adakah Anjurannya ?

Salah satu amaliyah Nahdhiyyah yang gencar dibid’ahkan, bahkan disyirikkan adalah manaqiban. Tak sekedar memiliki aspek …