Di antara nikmat besar yang diberikan oleh Allah kepada manusia adalah saat berhubungan badan. Tidak hanya nikmat, tapi juga merupakan ibadah bagi dua insan lain jenis yang telah sah menikah. Tapi nikmat ini menjadi dosa besar bila dilakukan dengan jalan perzinahan.
Kenikmatan senggama ini tidak terbayangkan. Bahkan disaat mencapai klimak, baik suami maupun istri sampai mengucapkan kata-kata yang tidak disadari. Seperti kata “Allah”. Pantasnya, mengucapkan nama pencipta semesta ini diucapkan disaat berdzikir bukan disaat berhubungan badan.
Bila demikian, bolehkah mengucapkan kata “Allah” di saat berhubungan badan?
Dalam ajaran agama Islam, sunnah menyebut asma Allah disaat akan memulai segala bentuk aktivitas yang bernilai ibadah (kebaikan). Ada nilai barokah yang hilang bila diawal pekerjaan tidak menyebut nama Allah. Dalam bahasa Arab redaksinya adalah “Bismillah” (dengan menyebut nama Allah). Hal ini seperti ditulis oleh Imam Sulaiman bin Muhammad bin Amr al Bujairimi dalam karyanya Hasyiyatu al Bujairimi ‘ala al Khatib.
Dengan demikian, tulis al Bujairimi, saat suami istri akan melakukan hubungan badan maka sunnah mengucapkan kata Allah atau basmalah. Tapi bila diucapkan saat senggama hukumnya makruh karena disaat itu makruh berkata-kata kecuali yang ada hubungannya dengan aktivitas jima’. Seperti ucapan, “majulah, mundurlah, berbalik dan semisalnya”.
Kesimpulan hukum yang dibuat oleh al Bujairimi adalah makruh mendesah dengan menyebut nama Allah ketika berhubungan badan. (Juz 1, hlm. 158)
Keterangan tambahan termaktub dalam kitab Al Futuhatu al Rabbani. Berdzikir dengan hati dianjurkan kapan saja. Salah satunya saat berhubungan badan. Jadi, tidak makruh mengucapkan kata Allah di dalam hati saat berhubungan badan. Ini kesempatan (ijma’) ulama. Sedangkan mengucapkan kata Allah dengan lisan saat berhubungan badan tidak disunnahkan. Makruh hukumnya. Hubungan badan dianjurkan dijadikan media muraqabah (mendekat kepada Allah) dan untuk mengingat nikmat-Nya. (Juz 1, hlm. 143)
Dua sumber ini sama-sama menghukumi makruh berkata “Allah” saat berhubungan badan. Namun bila diucapkan dalam hati tidak makruh, bahkan dianjurkan sebab dzikir dengan hati boleh kapan saja. Sementara sebelum melakukan hubungan badan sangat dianjurkan mengucapkan kata Allah yang lazimnya dengan kalimat basmalah.