Catatan Sayyid Muhammad Alawi al Maliki (1): Kapan Tepatnya Peristiwa Isra’ dan Mi’raj?

Salah satu peristiwa fenomenal di bulan Rajab sekaligus di dalam pengalaman kenabian Rasulullah adalah peristiwa Isra dan Mi’raj. Peristiwa ini menjadi salah satu peringatan yang oleh sebagian umat Islam di berbagai negara diperingati. Bukan hanya peringatan, Sebagian ulama juga memberikan perhatian untuk mengulas peristiwa ini. Salah satunya adalah Sayyid Muhammad bin Alawi bin Abbas al Maliki al Makki al Hasani.

Sayyid Muhammad bin Alawi bin Abbas al Maliki al Makki al Hasani menulis satu kitab yang khusus membicarakan Isra’ dan Mi’raj berjudul al Anwar al Bahiyyah min Isra’ wa Mi’raj Khairil Bariyyah.

Salah satu yang menjadi bahasan kontroversi di kalangan ulama adalah kapan persisnya peristiwa Isra’ dan Mi’raj terjadi? Tulisnya, semua ulama ahli sejarawan sepakat peristiwa fenomenal dan monumental itu terjadi setelah kenabian (setelah Nabi Muhammad diangkat sebagai Nabi).

Akan tetapi, mereka tidak satu kata tentang kapan persisnya peristiwa ajaib itu terjadi? Sebagian berpendapat terjadi setahun sebelum Rasulullah hijrah. Satu riwayat mengatakan terjadi lima tahun sebelum hijrah.

Tentang Isra’ Mi’raj terjadi di bulan apa juga kontroversi; menurut pendapat yang masyhur terjadi di bulan Rajab. Pendapat lain mengatakan terjadi di bulan Ramadhan dan ada juga yang berpendapat di bulan Rabiul awal.

Isra’ Mi’raj terjadi pada malam Senin. Dan, hari Senin adalah hari lahir Nabi, hari diangkatnya beliau sebagai Nabi, hari hijrahnya dan hari wafatnya.

Kesimpulannya, Isra’ Mi’raj sebagai peristiwa yang fenomenal dan monumental itu terjadi setelah tahun kenabian. Tepatnya kapan? Ulama berbeda pendapat. Terlepas dari itu semua yang jelas Isra’ Mi’raj itu fakta bukan fiksi. Dan, sebagai bukti terhadap kekuasaan Allah yang tidak bisa dinalar oleh akal manusia.