WNI Jamaah Tabligh
WNI Jamaah Tabligh

Depresi dan Kelaparan, WNI Jamaah Tabligh di India Berharap Segera Dipulangkan

New Delhi – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, ada 717 Warga Negara Indonesia (WNI) anggota Jamaah Tablig yang terisolasi di India. 75 orang diantaranya, bahkan sudah dinyatakan positif terinfeksi Corona atau COVID-19 dan 13 orang sembuh. Saat ini kondisi mereka sangat memprihatinkan. Mereka dilanda depresi dan kelaparan karena sebagian harus menghadapi masalah hukum, yang lainnya harus menjalani isolasi oleh pemerintah India.

Dikutip dari laman Tirto.id, salah satu WNI anggota Jamaah Tabligh itu adalah Ali Syahbana. Ia bercerita bahwa yang masih ada di Markaz Jamaah Tabligh, setelah penutupan itu, dipindahkan ke tempat lain untuk diisolasi atau dikarantina. Bersama 86 WNI lain plus empat warga Thailand, Ali dipindahkan ke Chander Shekhar Azad Government School, New Delhi.

Ali mengungkapkan hidupnya susah selama diisolasi. Badannya  mengurus, mungkin sampai 10 kilogram sejak diisolasi. Soal makan, setiap hari hanya disediakan nasi dan kari isi kentang, sementara untuk minum ada air putih yang rasanya seperti mengandung kaporit.

“Kawan-kawan bilang lebih parah dari penjara yang bisa beli ini-itu,” kata Ali, Kamis kemarin (16/4/2020).

Setahu Ali, pemerintah Indonesia pernah memberikan bantuan makanan, tapi tak pernah sampai akibat kebijakan pengelola isolasi. “Mereka [pengantar makanan] disuruh pulang,” katanya.

Ali mengatakan para WNI hampir kehabisan visa. Mereka khawatir harus membayar denda overstay yang mencapai 50 dolar AS per hari. Dengan kondisi itu, beberapa orang depresi sejak karena sejak 22 Maret dikurung dan tidak boleh “ngapa-ngapain”.

Khairil Marzuq, WNI asal Medan, menambahkan makanan tidak pernah datang tepat waktu. Ia mengaku diintimidasi oleh petugas pengelola isolasi India. “Petugas yang melihat kami seperti tahanan penjara. Bahkan ada yang dinyatakan positif setelah pemeriksaan, dibawa tengah malam,” kata Marzuq, pemimpin rombongan WNI, via rekaman video.

Marzuq mengungkapkan, mereka sempat ditempatkan di satu tempat isolasi, tapi lantas dipecah ke 34 titik karantina; 27 di New Delhi dan sisanya di luar New Delhi.

Marzuq kemudian menceritakan perjalanan sejak dari Indonesia hingga harus diisolasi. Menurutnya, ada yang sudah berangkat sejak akhir Desember 2019. Ia sendiri datang pada Februari 2020. Sedari awal, mereka telah membeli tiket pulang. Ada yang berencana balik beberapa hari setelah acara, tapi ada pula pada awal Mei.

Ada 25 WNI Jamaah Tabligh, delapan di antaranya ibu, yang jadwal pulangnya pada 18 Maret siang hari dengan rute India-Malaysia-Indonesia via maskapai Air Asia. Tapi, penerbangan mereka ditolak. Marzuq ketar-ketir. Ia merencanakan pulang pada 18 Maret malam hari. Ia mengecek jadwal secara daring dan menemukan informasi penerbangan sesuai jadwal. Tapi sesampai di bandara tertolak.

“Ternyata pesawat yang penerbangannya sesuai jadwal hanya untuk orang berpaspor Malaysia,” tambahnya.

Ia melapor ke Kedutaan Besar RI di New Delhi dan dilayani dengan baik. Sejak itu mereka kembali ke kantor pusat Jamaah Tabligh menunggu kabar selanjutnya. Saat bersamaan, para WNI Jamaah Tabligh berinisiatif membeli tiket via Sri Lanka dengan harga tiket sekitar Rp7 juta.

Sialnya, India dinyatakan lockdown oleh Perdana Menteri Narendra Modi pada 24 Maret. Sri Lanka menerapkan tindakan karantina nasional lima hari sebelumnya. Mereka terpaksa menjalani isolasi, tak bisa keluar dari negara itu, padahal perbekalan nyaris habis.

Marzuq, Ali, dan ratusan WNI sekarang hanya punya satu harapan: KBRI di New Delhi bisa memulangkan mereka dengan pendekatan diplomatik.

“Kami terus berusaha kepada KBRI supaya dievakuasi. Tolong usahakan agar kami cepat dievakuasi,” kata Ali.

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …