Doktrin Takwa, Cara Islam Melawan Rasialisme

Islam datang di negeri Arab dengan membawa pesan yang sangat revolusioner Ajaran ini membuat pemuka dan para elite tokoh Arab yang melanggengkan kekuasaan merasa terkaget kaget Salah satu yang ajaran yang membuat gusar masyarakat Arab adalah kesetaraan Menjadi sangat wajar jika pemuka Arab sangat membenci Islam Agama baru ini membawa pesan tidak ada kemuliaan harta tahta dan nasab yang perlu dibanggakan Semua identitas dan kepemilikan dunia ini sama di sisi Allah Tidak ada Tuhan selain Allah Ajaran kesetaraan Islam menghapus semua kebangaan status dan rasial Islam menggeser paradigma kemuliaan etnis suku dan bangsa pada dimensi transsendental tetakwaan Tidak ada rasa kebanggaan berdasarkan Arab dan non Arab kulit hitam dan kulit putih kaya dan miskin Semua atribut ini disamaratakan sebagai identitas yang egaliter Konsep takwa adalah doktrin yang didorong oleh Islam untuk menggeser salah satunya sikap rasialisme Ukuran kemulian diletakkan dalam wujud yang transenden menjadi ketakawaan Sebagaimana firman Allah Artinya Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku suku supaya kamu saling kenal mengenal Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal QS Al Hujurat 13 Baca Juga Bahaya Merendahkan Orang Lain dengan Julukan Jelek dan HinaanTakwa menjadi ukuran baru di tengah masyarakat untuk mengukur kemuliaan Penilaian kemuliaan dengan demikian tidak lagi berada dalam kaca mata manusia tetapi di sisi Allah Ibnu Katsir rahimahullah dalam menafsirkan ayat di atas mengatakan Sesungguhnya kalian bisa mulia dengan takwa dan bukan dilihat dari keturunan kalian Tafsir Al Qur an Al Azhim 13 169 Masyarakat Arab yang selalu berbangga dengan keturunan suku dan klan serta warna kulit diajarkan untuk bersikap saling menghormati dan menghargai Tidak ada kebangaan rasial dan keturunan karena Allah hanya melihat pada hati dan perbuatan Nabi menegaskan dalam sebuah hadist Artinya Dari Abu Hurairah ia berkata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupa dan harta kalian Namun yang Allah lihat adalah hati dan amalan kalian HR Muslim no 2564 Doktrin ketakwaan untuk menghapus rasialisme ini bukan semata pandangan tetapi juga tindakan Rasul Bilal bin Rabah seorang sahabat yang mulia dan dijanjikan surga adalah mantan budak yang berkulit hitam Sahabat bilal menempati posisi penting dala jajaran sahabat Nabi tidak melihat aspek rasial tetapi aspek kemuliaan agama Prinsip Islam ini menjadi contoh bagaimana ajaran dan tindakan yang dipraktekkan oleh Nabi sangat menghargai perbedaan dan rasial dan menolak rasialisme Doktrin takwa menjadi cara Islam untuk melawan musuh rasialisme yang melekat dalam diri manusia Apakah rasialisme itu akan hilang Rasialisme adalah sikap naluriah manusia yang cenderung mengunggulkan apa yang dimilikinya Sikap ini tentu akan terus menjadi bagian dari sejarah manusia Karena itulah Islam mengajarkan tentang doktrin takwa untuk menyatukan perbedaan rasial dan kesukuan Selama umat Islam berpegang pada konsep ketakwaan mereka akan melihat posisi manusia secara sama Karena itulah salah satu pesan Nabi ketika haji wada adalah menitipkan pesan egaliter kepada umatnya Nabi memahami dan meyakini kelak Islam akan tersebar dalam ke berbagai etnis suku bangsa dan negara negara yang berbeda Karena itulah Nabi menitipkan prinsip kemuliaan takwa dalam melihat kemuliaan seseorang Nabi dengan lantang berpidato dalam khutbah perpisahannya Wahai sekalian umat manusia Ingat sesungguhnya Tuhanmu adalah Satu dan bapakmu adalah Satu Ingat tidak ada kelebihan pada orang Arab atas orang Ajam asing dan tidak pada orang Ajam atas orang Arab tidak pada orang merah putih atas orang hitam dan tidak pada orang hitam atas orang merah putih kecuali dengan takwa