Etika Menasehati Pemimpin

Khutbah Pertama Hadirin sidang jumat yang dimuliakan oleh Allah SWT Marilah bersama sama kita meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT serta menjauhi segala laranganya Kita juga patut bersyukur karena masih diberikan nikmat berupa sehat sehingga kita dapat melaksanakan shalat jumat Sidang jumat RahimakumullahTiada hentinya kita selalu mengucapkan syukur atas anugerah Tuhan kepada negara yang kita cintai ini yang terus diberkahi dengan kedaulatan kemakmuran dan kerukunan Perbedaan menjadi kekuatan bangsa ini karena semua perbedaan dikelola dengan baik oleh negara Pemimpin menjadi sangat penting dalam sebuah pemerintahan Mengangkat dan menghormati keputusan pemimpin merupakan suatu kewajiban agar tatanan masyarakat dapat berjalan dengan baik Rasulullah Nabi Muhammad Saw bersabda Jika terdapat tiga orang dalam perjalanan maka angkatlah salah satunya menjadi pemimpin dalam perjalanan tersebut bahwa begitu pentingnya persoalan pemimpin sehingga rasulullah mewasiatkan untuk dalam perjalananpun sebaiknya harus ada yang memimpin pesan rasulullah tersebut mempunyai makna yang sangat mendalam Pesan tersebut bermakna agar dalam perjalanan kita tidak saling menyalahi dan harus ada yang memutuskan sebuah perkara Baca juga Dakwah Bil Hikmah Bukan Amarah Pelajaran dari hadist tersebut bahwa dalam mengatur urusan keduniaan membutuhkan seorang pemimpin Untuk perjalanan saja butuh pemimpin agar tidak ada perselisihan apalagi dalam mengantur perjalanan suatu bangsa Terlebih dalam sebuah negara sebesar Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau suku dan bahasa yang menandakan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang besar dan bangsa yang majemuk Maka sudah barang tentu menjadi sebuah kewajiban untuk mempunyai seorang pemimpin Sidang jumat RahimakumullahAkhir akhir ini kita banyak sekali terlibat perbincangan atau bahkan seringkali saling berdebat yang menjurus kearah saling fitnah antara satu pendukung dengan pendukung lainya Suasana Pilkada hingga nanti menjelang Pilpres sangat terasa menguras tenaga dan pikiran masyarakat yang seringkali sebenarnya obrolan tersebut tidak bermakna dan lebih banyak menjurus kearah fitnah bahkan yang lebih menyedihkan fitnah dan hujatan terhadap pemimpin terdengar di mimbar mimbar pengajian tablik akbar hingga pengajian yang bertemakan Maulidurrosul Sungguh kenyataan ini merupakan sebuah kesedihan karena ternyata masih banyak di antara orang yang merasa dirinya sebagai pemuka agama atau orang yang dijadikan pemuka agama tidak mengerti bagaimana seharusnya etika dalam menasehati pemimpin Dalam menasehati pemimpin kita tidak boleh berbicara lantang mengumbar segala macam fitnah yang belum tentu kebenaranya terlebih sampai mencaci maki diatas mimbar yang dikemas dalam acara keagamaan seperti tablik akbar pengajian rutin diperumahan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw hingga khutbah jumat Menasehati pemimpin rasulullah telah memberikan tuntunan yang baik dan etika yang sangat tinggi dalam urusan menasehati pemimpin seperti sabda nabi berikut ini Barang siapa ingin menasihati seorang penguasa maka jangan ia tampakkan terang terangan akan tetapi hendaknya ia mengambil tangan penguasa tersebut dan menyendiri dengannya Jika dengan itu ia menerima nasihat darinya maka itulah yang diinginkan red dan jika tidak menerima maka ia yang menasihati telah melaksanakan kewajibannya Sahih HR Ahmad Ibnu Abu Ashim Sidang jumat rahimakumullahEtika terkait menasehati pemimpin yang diajarkan oleh rasulullah sejatinya wajib menjadi tuntunan bagi semua orang termasuk pemuka agama yang ingin mensehati pemimpin bukan dengan membuat narasi kebencian dan hasutan yang disebarkan melalui media sosial hingga mimbar mimbar ceramah agama Bahkan dalam surah Thaha Allah SWT secara jelas memerintahkan kepada Nabi Musa dan Harun untuk mendatangi raja Fir aun dan menasehatinya dengan lemah lembut Allah SWT berfirman Pergilah kamu berdua kepada Fir aun sesungguhnya ia telah melampaui batas Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata kata yang lemah lembut mudah mudahan ia ingat atau takut QS Thaha 43 44 sidang jumat rahimakumullahTerhadap fir aun saja yang zalimnya tidak ketolongan Allah SWT masih memerintahkan kepada Nabi Musa dan Harun untuk menasehatinya dengan kata kata yang lemah lembut lalu bagaimana dengan pemimpin atau Presiden kita yang telah berbuat banyak untuk kemajuan umat dan bangsa Yang telah melahirkan peringatan hari santri dan menggelar berbagai kegiatan keagamaan bersama ulama dan rakyat Maka tidaklah pantas kiranya kita menasehati dengan cara cara yang kasar dan tidak terpuji Jika kita tetap menasehati dengan cara yang kasar lagi tidak terpuji maka sudah barang tentu kita telah mengingkari apa yang diajarkan oleh Rasulullah yang menjadi panutan umat Islam dalam berkata dan bertindak Rasulullah bahkan secara tegas menjelaskan ancaman Allah terhadap orang yang menghina pemimpin sesuai dengan sabdanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda Penguasa adalah naungan Allah di bumi Barangsiapa yang memuliakannya maka Allah akan memuliakan orang itu dan barangsiapa yang menghinakannya maka Allah akan menghinakan orang tersebut HR Ahmad 5 42 At Tirmidzi 2225 As Shahihah 5 376 Sidang jumat RahimakumullahDemikianlah etika menasehati pemimpin yang sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Saw semoga setelah ini kita semua berhenti untuk saling mencela menghina pemimpin melalui media sosial terlebih melalui mimbar mimbar sakral seperi pengajian tablik akbar terlebih saat khutbah jumat Sehingga kita terhindar dari keterhinaan sesuai dengan apa yang telah diterangkan Nabi Muhammad Saw dan semoga ukuwah wathoniyah ukuwah basyariah ukuwah islamiyah kita selalu terjaga hingga kelak kita sama sama mendapatkan syafaat Rasulullah di yaumil akhir Khutbah Kedua

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …