ghibah
ghibah

Gosip akan Menggerogoti Pahalamu

Siapapun orangnya, tentu tidak ingin aibnya diketahui oleh orang lain. Setiap orang ingin tampil sempurna tanpa aib di depan orang lain. Membicarakan keburukan orang lain di muka umum akan merendahkan martabat dan meruntuhkan pristise orang yang kita bicarakan keburukannya. Perbuatan seperti ini oleh Rasulullah disebut dengan istilah “Ghibah”. Orang Indonesia menyebutnya “Gosip”.

Soal ghibah atau gosip Nabi bersabda :

أخبرنا علي بن حجر نا إسماعيل نا العلاء ، عن أبيه ، عن أبي هريرة أن رسول الله – صلى الله عليه وسلم – قال أتدرون ما الغيبة قالوا الله ورسوله أعلم قال ذكرك أخاك بما يكره قيل أرأيت إن كان في أخي ما أقول قال ان كان فيه ما تقول فقد اغتبته وإن لم يكن فيه فقد بهته

Artinya : Ali Ibn Hajar mengkhabarkan kepada kami dari Ismail dari al-‘Ala’ dari bapaknya dari Abu Hurairah r.a  bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallama bersabda:” apakah kalian tahu apa itu Ghibah? Para Sahabat serentak menjawab, Allah dan Rasulnya yang lebih mengetahui. Rasul melanjutkan sabdanya, membicarakan saudaramu soal hal yang tidak disenangi oleh saudaramu, itulah ghibah. Rasul ditanya: “bagaimana menurutmu, jika yang aku bicarakan benar benar ada pada diri saudaraku? Rasul menjawab, jika yang kamu bicarakan itu memang ada pada diri saudaramu maka engkau telah melakukan ghibah. Dan jika apa yang kau bicarakan itu tidak terdapat pada saudaramu maka engkau telah menyebarkan berita hoax. Al-Adab karya al-Baihaqi, 1/67 No. 119

Lalu bagaimana al-Quran menyinggung soal ghibah? Bacalah surat al-Hujurat ayat 12 :

يَأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنْ الظَّنِّ إنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman. Menjauhlah kalian semua sejauh-jauhnya dari berprasangka kepada orang lain. Karena sesungguhnya sebagian besar prasangka itu mengarah kepada perbuatan dosa. Dan janganlah kalian mencari cari kesalahan orang lain. Dan jangan pula sebagian dari kalian menggunjing (membicarakan keburukan saudara) sebagian lainnya. Adakah diantara kalian yang suka memakan bangkai daging saudaranya sendiri? Tentu, kalian tidak menyukai hal itu bukan?! Takutlah kepada Allah karena sesungguhnya Allah Maha penerita tobat lagi Maha Penyayang.

Sungguh ini perumpamaan yang begitu mengerikan bagi orang yang berghibah. Orang yang berghibah bukan pujian dan martabat tinggi yang ia dapat tetapi sebaliknya cacian dan kehinaan yang akan ia dapatkan. Ibarat orang meludah ke langit, ludah itu akan jatuh menimpa dirinya sendiri. Jadi orang yang berghibah itu diibaratkan makan bangkai daging orang yang di-ghibah-i. Artinya dia akan mendapatkan peralihan dosa orang yang dighibahi. Sementara pahala orang yang berghibah akan diberikan kepada orang yang dighibahi.

Kok begitu?! Karena ghibah ini merupakan malapetaka besar yang akan menjadi penyebab disharmoni dalam kehidupan social masyarakat. Dari saking hebatnya pengaruh ghibah dalam kehidupan sosial Imam Mujahid dalam kitab al-Tawbikh wa al-Tanbih mengatakan bahwa ghibah itu bisa membatalkan wudhu’ dan merusak amal baik seseorang. Artinya sia-sialah semua perbuatan baiknya.

‘Adi Ibn Hatim berkata bahwa ghibah itu adalah tempat berkembang biaknya perbuatan-perbuatan keji. Berbeda dengan Sofyan Ibn ‘Uyaynah, beliau berkata bahwa ghibah itu bebannya lebih berat dari pada hutang. Hutang masih bisa dilunasi, tegasnya, namun ghibah tidak bisa dilunasi dengan apapun. Jadi, yang sudah terbiasa ghibah, mohon dihentikan mulai sekarang. Yang belum pernah ghibah, mohon jangan mencobanya.

Bagaimana kalau membicarakan kebaikan orang lain?

Tidak satupun manusia yang tidak senang dinilai sebagai orang baik oleh orang lain. Semua manusia pasti merasa senang dan berterima kasih karena kebaikannya dipublikasikan. Dalam hadits Rasulullah ghibah hanyalah terbatas pada membicarakan keburukan orang lain. Jika yang dibicrakan bukan keburukannya tapi malah kebaikannnya, maka itu bukanlah ghibah namanya tapi al-Madah (pujian) wallahu a’lam bishshawab.

Bagikan Artikel ini:

About Abdul Walid

Alumni Ma’had Aly Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo

Check Also

hewan yang haram

Fikih Hewan (1): Ciri Hewan yang Haram Dimakan

Soal halal-haram begitu sentral dan krusial dalam pandangan kaum muslimin. Halal-haram merupakan batas antara yang …

tradisi manaqib

Tradisi Membaca Manaqib, Adakah Anjurannya ?

Salah satu amaliyah Nahdhiyyah yang gencar dibid’ahkan, bahkan disyirikkan adalah manaqiban. Tak sekedar memiliki aspek …