Ingat, Mempercayai Hoaks adalah Sebuah Kebodohan

Syech Al Imam Jamal el Din Abu el Farah Abdul Rahman bin Ali Muhammad bin Ali Aljauzi dalam Bukunya Alhbarul Ahmaq wal Mugaffilin Berita tentang Orang orang Bodoh dan Dungu mengutip dari Syech Al Asmai seorang pujangga Arab yang sangat kesohor pada era kekhilafaan Abbasiah bahkan Khalifa Harun Al Rasyid menjulukinya sebagai setan pujangga mengatakan Bahwa jika kalian ingin mengetahui akal pikiran seseorang dalam satu pertemuan maka ceritakanlah kepadanya berita yang tidak ada asal usulnya hoax jika ia mendengarnya dan menerimanya maka ketahuilah bahwa ia sesungguhnya adalah orang yang bodoh dan jika ia menolaknya dan tidak mempercayainya maka ia sesungguhnya adalah orang yang bijak dan pintar Ibnu Aljauzi kemudian menjelaskan begitu panjang tentang makna ahmaq bodoh dalam kitabnya tersebut Bahkan ia mengulas secara khusus dalam kitabnya satu bab tersendiri tentang ahmaq Dalam penjelasan panjang itu ia bahkan menyamakan sifat ahmaq sama dengan kegilaan dan mengatakan sebagaimana dikutip dari Al Asmai bahwa salah satu contoh kebodohan itu adalah mempercayai berita berita bohong yang belum diverifikasi kebenarannya Islam melarang keras seseorang berbohong bahkan sejumlah fakta yang sering dijadikan oleh sekelompok tentang kebolehan berbohong pada saat tertentu sesungguhnya analogi itu tidak banyak dibenarkan oleh para ulama Para ulama secara mayaoritas tetap sepakat bahwa berbohong adalah sifat yang paling keji dan tidak dibolehkan dalam Islam Bahkan Islam menempatkan orang orang yang suka berbohong dalam neraka jahannam nanti Berbohong bukan saja dapat terjadi melalui ucapan akan tetapi berbohong juga bisa terjadi melalui perilaku Seseorang berpura pura melakukan sesuatu untuk menunjukkan kepada orang lain sesuatu yang lebih baik dan berbeda dengan aslinya juga termasuk berbohong Tindakan ini masuk dalam kategori berbohong pada dirinya dan berbohong kepada orang lain Begitupula jika menampakkan dirinya sebagai orang baik padahal aslinya tidak demikian juga termasuk bagian dari sifat berbohong kepada orang lain Di era digital berbohong semakin mudah dilakukan selain karena sulitnya verifikasi kebenaran juga karena berita berita bohong dapat diproduksi secara bebas tanpa ada kontrol yang ketat Menulis berita di media sosial seperti facebook whatsapp telegram dan twitter sangat mudah dilakukan karena setiap orang bebas memproduksi berita tanpa kontrol dari siapapun Ironisnya karena yang turut mempercayai berita bohong bukan saja orang orang yang tidak berpendidikan tetapi juga orang orang yang berpendidikan bahkan turut menyebarkannya tanpa melakukan verifikasi Ketika itu terjadi pada mereka yang terlibat dalam pemangku kebijakan maka otomatis produk kebijakan yang akan dikeluarkan juga tidak akan tepat sasaran Karena itulah para pemimpin dan pemegang kebijakan harus betul berhati hati dalam menerima informasi dari siapapun Kesalahan dalam mendengar dan mengolah informasi bagi para pemimpin akan berpengaruh pada keputusan yang akan diambil Marilah menjadi pemimpin yang cerdas dengan tidak mudah percaya dengan kebohongan Mempercayai berita bohong merupakan kebodohan

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …