Mengenal Sosok Syeikhul Islam Abdul Qadir al-Jailani

Syekh Abdul Qadir sebuah nama yang sangat familiar di telinga kaum muslimin Tokoh Ulama fiqih yang sangat dihormati oleh kaum sunni dan dianggap sebagai wali dalam dunia tarekat dan sufi Memiliki pengaruh besar dan pemikiran yang telah menyebar luas di dunia Islam Namun sangat disayangkan belum banyak yang mengetahui sejarah hidupnya karena masih terasa asing Berikut adalah sebagian kisah hidupnya sehingga setiap muslim yang mengikutinya dapat mengambil hikmah dari perjalanan hidup beliau Nama Nasab Kelahiran dan Wafatnya Nama lengkap Syekh Abdul Qadir al Jailani adalah Abu Muhammad Muhyiddin Abdul Qadir al Jailani bin Abu S alih Musa Janki Dausat bin Abdullah al Jailani Beliau dilahirkan pada tangal 1 Ramadhan 470 H 1077 M di Desa Jilan Thabaristan letaknya ditempuh sehari perjalanan dari Baghdad Ayahnya adalah seorang keturunan yang mulia dilihat dari nasabnya yaitu as Sayyid as Sharif Abu Muhammad Muhyiddin Abdul Qadir al Jailani radhiyallahu anhu bin Abu Salih al Sayid Musa Janki Dausat bin sayid Abdullah al Jilli bin Sayid Yahya al Zahid bin Sayid Muhammad ibn Sayid Daud ibn Sayid Musa ibn Sayid Abdullah bin Musa al Jun bin Sayid Abdullah al Mahd ibn Sayid Hasan al Mutsanna bin Sayid Amirul Mu minin Sayid Syabab ahl Jannah Abu Muhammad Hasan al Mujtaba bin Imam al Himam Asadullah al Ghalib wa Mazhar al Ajaib Imam al Ulum Amirul Mu minin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu wa karamallahu wa an jami i ali baitihim ajma in Menurut al Kasnawi Syekh Abdul Qadir al Jailani terlahir dari pasangan suami istri sufi ternama di zamannya Beliau merupakan ahl bait Keluarga keturunan Nabi Muhammad SAW keturunan dari Sayidah Fatimah binti Rasulullah SAW Dan Ali bin Abi Thalib yang nasabnya tersambung ke Rasulullah SAW Sedangkan keturunan dari nasab ibunya adalah al Sayyidah al Syarifah merupakan keturunan dari Husain r a Ummul Khair Amatul Jabbar Fathimah binti Sayyid Abdullah al Shaumi i al Zahid bin Sayyid Abu Jalauddin bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Mahmud bin Sayyid Abdullah bin Sayyid Kamaluddin Isa bin Sayyid Abu Alauddin Muhammad al Jawwad bin Sayyid Ali Ridha bin Sayyid Imam Musa Khazim bin Sayyid Imam Ja far Shadiq bin Sayyid Muhammad Baqir bin Sayyid Imam Ali Zainal Abidin bin Imam Abu Abdillah Husein bin Imam al Ulum Amirul Mu minin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu Amin Beliau memiliki nama nama panggilan sebagai berikut a Menurut Ibnu Atsir dalam al Kamil fi al Tarikh bahwa panggilan beliau adalah Abdul Qadir bin Abu Shalih Abu Muhammad al Jaili b Menurut Ibnu Katsir dalam al Bidayah wa al Nihayah panggilan beliau adalah Syekh Abdul Qadir bin Abu Shalih Abu Muhammad al Jaili c Menurut Imam al Dzahabi dalam Siyar A lam al Nubala bahwa beliau memiliki panggilan Abdul Qadir bin Abu Shalih Musa Jankidust bin Abdullah al Jaili d Al Zarkali dalam al A lam menyebut beliau dengan panggilan Abdul Qadir bin Musa Jankidust bin Abdillah al Husaini Abu Muhammad Muhyiddin al Jailani al Kailani atau al Jaili Selain itu beliau juga memiliki banyak laqob yang disandarkan kepada beliau Karena keluhuran dan kemuliaan beliau mendapatkan julukan al Imam Julukan ini didapatkan bagi yang yang sudah ahli dalam satu bidang keilmuan Imam al Dzahabi memberikan julukan Syeikhul Islam Ada pula yang memberikan gelar baz al Asyhab Baca juga Abu Bakar Ash Shiddiq RA Penjaga Stabilitas Akidah Umat Islam Beliau juga diberi gelar Muhyiddin karena memberikan bimbingan kepada masyarakat saat itu Kemudian gelar wali Qutb karena beliau menjadi rujukan bagi berbagai hikmah dan ilmu Gelar gelar lain seperti Imam al Fariqain Muwaddi al Thariqain Karim al Jaddain Mu allim al Tharafain Kemudian para sufi memberi gelar al Quthb wa al Ghauts dan al Baaz al Asyhab dan masih banyak lagi gelar lain yang disandarkan kepada beliau karena kemuliaan kemuliaan beliau Beliau wafat di Baghdad pada malam sabtu tanggal 8 Rabi ul Akhir tahun 561 H 1165 M Beliau di makamkan pada malam hari di dalam gerbang madrasahnya al Azaj Baghdad Terpaksa dimakamkan malam hari karena terlalu banyak penziarah yang datang sehingga memenuhi kediaman beliau dan menjadi seperti lautan manusia oleh karena itu tidaklah memungkinkan untuk dimakamkan pada siang hari Riwayat Pendidikan dan KaryanyaKetika memasuki usia Remaja Syekh Abdul Qadir adalah sosok yang mempunyai semangat belajar tinggi Pada usia 18 tahun beliau berangkat ke Baghdad untuk menimba ilmu di sana pada tahun 488 H Selama belajar di Baghdad yang saat itu dipimpin oleh Khalifah al Mustazhir Billah Abu al Abbas Ahmad bin al Muqtadi bi Amrillah Abu al Qasim Abdullah al Abbasi dari Daulah Abbasiyah beliau belajar kepada Syekh Abu Sa id al Makhzumi di Harah Bab al Azj Dimulai dari belajar al Qur an hingga mahir kemudian belajar Fiqh madzhab Hambali kepada sang Syekh dan juga mempelajari sastra kepada sastrawan Gurunya bidang al Qur an adalah Abu Wafa Alai bin Aqil Abdullah al Baghdadi al Hambali Abu al Khattab Mahfudz bin Ahmad bin Hasan bin Hasan al Iraki al Kaladzani Kemudian gurunya dalam bidang Hadits adalah Abu Ghalib Muhammad bin Hasan Ahmad bin Hasan bin Khadzadza al Baqilani al Baqqal al Fami al Baghdadi Abu Sa d Muhammad bin Abdul Karim bin Khasis al Baghdadi Abu al Ghana im Muhammad bin Ali bin Maimun bin Muhammad al Nursi al Kufi al Muqri Abu Bakar Ahmad bin al Muzhaffar bin Husain bin Abdullah bin Sus al Tamari Abu Muhammad Ja far bin Ahmad bin Husain al Qari al Siraj al Baghdadi Abu al Qasim Ali bin Muhammad bin Yusuf Abu Thalib bin Abu Bakar al Baghdadi Abdurrahman bin Ahmad bin Abdul Qadir bin Muhammad bin Yusuf Abu Thahir bin Yusuf Abu al Barakat Hibbatullah bin Mubarak bin Musa al Baghdadi al Saqathi Ibnu al Khashash Abu Nashr Muhammad bin Habbatullah bin Tsabit al Syafi i Al Dhariri Abu Ghalib Ahmad bin al Imam Abu Ali al Hasan bin Ahmad bin Abdullah bin al Banna al Baghdadi al Hambali Abu Abdullah Yahya bin al Imam Abu Ali al Hasan bin Ahmad al Banna al Baghdadi al Hambali Imam Abu al Husain al Mubarak bin Abdul Jabbar al Baghdadi al Shairafi Abu Manshur Abdurrahman bin al Muhaddits al Syaibani al Baghdadi al Harimi al Qazzaz Abu al Barakat al Aquli Thalhah bin Ahmad bin Thalhah bin Ahmad bin al Husain bin Sulaiman Kemudian beliau juga belajar sastra kepada Abu Zakaria Yahya bin Ali Muhammad bin Hasan bin Bustham al Syaibani al Khatib al Tabrizi Lalu Gurunya dalam bidang Fiqh adalah Abu al Wafa Ali bin Aqil bin Abdullah al Baghdadi al Hambali Abu al Khatib Mahfudz bin Ahmad bin al Hasan bin Ahmad al Kalwadzani al Hambali Abu Thalib al Baghdadi al Qadhi Abu Ya la Muhammad bin al Husain al Baghdadi al Hambali Abu Sa id al Mubarak bin al Makhzumi Dan Guru tarekatnya adalah Abu al Khair Hammad bin Muslim bin Daurah al Dabbas Abu Muhammad Ja far bin Ahmad bin Hasan bin Ah ad al Baghdadi al Siraj Abu Sa id al Mubarak bin Ali al Makhzumi Setelah mengenyam pendidikan di Baghdad ia mulai mengembara menjadi sufi hingga meninggalkan Baghdad untuk menuju gurun gurun dalam menjalani kehidupan sufi Kemudian kembali lagi ke Baghdad untuk mengelola madrasah yang diamanatkan langsung oleh gurunya Abu Sa ad al Muharrimi Ia menjadi penasehat di madrasahnya yakni Bab al Azaj selama kurang lebih 40 tahun dari mulai tahun 521 561 H Disana ia mengabdikan diri sekaligus mengamalkan ilmu yang dimilikinya Beliau adalah tokoh sufi yang melahirkan banyak karya baik dari beliau langsung atau catatan pengajaran beliau yang ditulis oleh para muridnya Di antara karya karya Syekh Abdul Qadir al Jailani adalah sebagai berikut Al Gunyah li Talibi Taliqi al Haq Futuh al Ghaib Al Fath al Rabbani Jala al Khair Sirr al Asrar Al Rasail Mukhtasar Ulum al Din Ushul al Din Al Shalawat wa al Aurad Al Amr al Muhkam Tafsir al Jailani Asrar al Asrar Adab al Suluk Yawaqit al Hikam dan masih banyak lagi karya karyanya yang lain Said al Qathan mengatakan dalam bukunya yang berjudul buku putih Abdul Qadir al Jailani dicantumkan bahwa Abdul Qadir al Jailani tidak memiliki karya berupa buku karena ia sibuk memberi nasihat dan pengajaran Al Qathan hanya menerima 3 buku itupun ditulis oleh santri santri Syekh Abdul Qadir al Jailani 3 kitab tersebut adalah kitab al Gunyah Futuh al Ghaib dan al Fath al Rabbani Pendapat Ulama Tentang Syekh Abdul Qadir al JailaniAda beberapa pendapat Ulama tentang beliau dimulai dari Ibnu Qudamah yang sempat tinggal bersama Syekh Abdul Qadir selama satu bulan sembilan hari Maka kesempatan ini dimanfaatkan untuk belajar kepada beliau hingga beliau meninggal dunia Ketika ditanya tentang beliau Ibnu Qudamah berkata kami sempat jumpa dengan beliau di akhir masa hidupnya Beliau menempatkan kami di sekolahnya Beliau sangat perhatian terhadap kami Kadang beliau mengutus putra beliau untuk menyalakan lampu untuk kami dan beliau senantiasa menjadi imam dalam shalat fardhu Menurut Ibnu Rajab beliau adalah seorang yang berilmu berakhlak beraqidah ahlussunnah dan mengikuti jalan salaf al Shalih Beliau dikenal memiliki banyak karamah Meski begitu banyak pula yang membuat kedustaan atas nama beliau baik berupa kisah perkataan ajaran tarikat yang berbeda dengan jalan Rasulullah para sahabatnya dan lain lain Ibnu Rajab mengatakan Syaikh Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang yang diagungkan pada masanya Diagungkan oleh banyak para syaikh baik ulama dan para ahli zuhud Beliau memiliki banyak keutamaan dan karamah Tetapi ada seorang yang bernama Al Muqri Abul Hasan Al Syathnufi Al Mishri orang Mesir mengumpulkan kisah kisah dan keutamaan keutamaan Syaikh Abdul Qadir Al Jailani dalam tiga jilid kitab Dia telah menulis perkara perkara yang aneh dan besar kebohongannya Cukuplah seorang itu dikatakan berdusta jika dia menceritakan segala yang dia dengar Aku telah melihat sebagian kitab ini tetapi hatiku tidak tenteram untuk meriwayatkan apa yang ada di dalamnya kecuali kisah kisah yang telah masyhur dan terkenal dari kitab selain ini Karena kitab ini banyak berisi riwayat dari orang orang yang tidak dikenal Juga terdapat perkara perkara yang jauh dari agama dan akal kesesatan kesesatan dakwaan dakwaan dan perkataan yang batil tidak terbatas Semua itu tidak pantas dinisbatkan kepada Syaikh Abdul Qadir Al Jailani Kemudian aku dapatkan bahwa Al Kamal Ja far al Adfawi telah menyebutkan bahwa Asy Syathnufi sendiri tertuduh berdusta atas kisah kisah yang diriwayatkannya dalam kitab ini Ibnu Rajab juga berkata Syaikh Abdul Qadir Al Jailani memiliki pendapat yang bagus dalam masalah tauhid sifat sifat Allah takdir dan ilmu ilmu ma rifat yang sesuai dengan sunnah Beliau memiliki kitab Al Ghunyah Li Thalibi Thariqil Haq kitab yang terkenal Beliau juga mempunyai kitab Futuhul Ghaib Murid muridnya mengumpulkan perkara perkara yang banyak berkaitan dengan nasehat dari majelis majelis beliau Dalam masalah masalah sifat takdir dan lainnya ia berpegang pada sunnah Imam Al Dzahabi mengatakan intinya Syaikh Abdul Qadir Al Jailani memiliki kedudukan yang agung Tetapi terdapat kritikan kritikan terhadap sebagian perkataannya dan Allah menjanjikan ampunan atas kesalahan kesalahan orang orang beriman Namun sebagian perkataannya merupakan kedustaan atas nama beliau Imam Al Dzahabi juga berkata Tidak ada seorangpun para ulama besar yang riwayat hidup dan karamahnya lebih banyak kisah hikayat selain Syaikh Abdul Qadir Al Jailani dan banyak di antara riwayat riwayat itu yang tidak benar bahkan ada yang mustahil terjadi Syaikh Rabi bin Hadi Al Makhdali berkata dalam kitabnya Al Haddul Fashil halaman 136 Aku telah mendapatkan aqidah beliau Syaikh Abdul Qadir Al Jailani di dalam kitabnya yang bernama Al Ghunyah Maka aku mengetahui dia sebagai seorang Salafi Beliau menetapkan nama nama dan sifat sifat Allah dan aqidah aqidah lainnya di atas manhaj salaf Beliau juga membantah kelompok kelompok Syi ah Rafidhah Jahmiyyah Jabariyyah Salimiyah dan kelompok lain Rangga Oshi Kurniawan S Ag Mahasiswa S2 Tafsir UIN Sunan Gunung Djati Bandung sekaligus anggota pengurus MATAN Kota Bandung

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …