New Delhi – Beberapa waktu terakhir, umat Islam di India selalu menghadapi intimidasi bahkan serangan frontal dari kelompok Hindu sayap kanan. Mulai dari status kewarganegaraan, sampai tuduhan umat Islam sebagai penyebab utama penyebaran Covid-19. Terkini murid sekolah dilarang mengenakan hijab. Larangan itu diberlakukan di sebuah sekolah menengah di distrik Udupi Karnataka, India
Masalah pelarangan memakai hijab itu semakin merebak hingga muncul protes dari berbagai kalangan. Sekolah menengah dan perguruan tinggi yang menerapkan larangan berhijab tersebut pun ditutup sementara oleh pemerintah Karnataka. Bahkan kasus ini sudah sampai di pengadilan tinggi negara bagian.
Puncaknya ketika salah satu murid, bernama Muskaan Khan mendapat intimidasi dari sejumlah pria yang menggelar unjuk rasa menentang pemakaian hijab di lingkungan kampus. Dalam sebuah video viral, tiba-tiba sosok Muskaan Khan melawan para pendemo tersebut. Video viral menunjukkan dia berada di tengah gerombolan pria yang kompak memakai selendang safron, warna yang diasosiasikan dengan kelompok Hindu yang mulai meneriaki “Jai Shri Ram” atau “kemenangan bagi Dewa Ram”.
Segerombolan pria terus mencemooh Muskaan Khan yang mengenakan gamis, hijab dan masker hitam. Muskaan kemudian menyerukan sambil berteriak, “Allahu Akbar.” Pihak otoritas perguruan tinggi langsung menyuruh Muskaan untuk masuk ke dalam kampus.
Muskaan Khan mengatakan ia dan wanita Muslim di India mengenakan hijab dan burqa setiap hari. Akan tetapi pilihan tersebut berubah menjadi kontroversi beberapa pekan terakhir. Sementara itu, kampus tampaknya terpolarisasi dengan mahasiswa Hindu muncul mengenakan selendang safron.
“Saya sampai di perguruan tinggi untuk menghadiri kelas dan menemukan bahwa ada banyak anak muda yang mengenakan selendang safron,” kata Muskaan kepada BBC.
Mahasiswi 19 tahun itu mengaku para pria yang sedang berdemo menghalanginya masuk ke kampus. “Mereka memblokir jalan saya dan mengatakan bahwa saya tidak bisa memasuki gedung perguruan tinggi,” lanjut Muskaan.
Ketika Muskaan sampai di gerbang, dia melihat ada tiga atau empat siswa yang mengenakan burqa dan ditolak oleh para pemuda pendemo tersebut. Dan Muskaan tetap bertekad untuk melawan. Sekitar 30-40 pria datang ke arahnya sambil berteriak “Jai Shri Ram.”
“Sekali lagi, mereka mengatakan kepada saya untuk melepaskan hijab jika saya ingin masuk ke dalam,” geram Muskaan.
“Ya, saya berteriak Allahu Akbar. Ketika saya takut, saya berseru kepada Allah dan itu memberikan saya kekuatan,” lanjutnya.
Saat itulah kepala sekolah dan guru bergegas keluar dan mengawal Muskaan untuk masuk. Aksi seruan Muskaan langsung viral di media sosial.
Muskaan Khan pun mengaku senang ketika melihat apresiasi terhadapnya di media sosial. “Begitu banyak cinta yang mereka berikan kepada saya dan itu memberi saya begitu banyak kekuatan. Saya sangat berterima kasih kepada mereka,” ucap Muskaan terharu.
Dia mengaku tidak pernah membedakan antara Hindu dan Islam.Tindakan ini ia lakukan semata-mata untuk membela hak-hak dia sebagai seorang muslim.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah