Setiap diri kita adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinan kita Begitulah kandungan hadist populer yang disampaikan Nabi Hadis ini juga mengandung pengertian butuhnya pemimpin dalam berbagai aspek kehidupan manusia karena beragamnya kebutuhan Islam menghendaki keteraturan di tengah masyarakat dalam rangka terselenggaranya kehidupan yang menjamin berlangsungnya syariat Islam dan kemashlahatan manusia Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa mengurus perkara manusia wilayah amri an nas termasuk kewajiban agama yang paling agung Kenapa Karena agama tidak akan tegak kecuali dengan adanya kepemimpinan yang mengatur kemashlatan manusia Kemashlatan manusia tidak akan tercapai kecuali hidup dalam kerangka bersosial ijtima Hidup bersama adalah syarat terpenuhinya kebutuhan manusia Dalam kondisi kehidupan bersama itulah dibutuhkan seorang khalifah atau pemimpin Bahkan dalam urusan apapun membutuhkan pemimpin Nabi bersabda apabila ada tiga orang melakukan suatu perjalanan hendaklah mereka menunjuk salah satu di antara mereka sebagai pemimpin mereka Hadist ini secara tegas mewajibkan umat Islam untuk mengangkat khilafah dalam mengatur urusan kehidupan sosialnya Dalam Islam istilah pemimpin banyak digunakan beberapa istilah Dalam sejarah Islam misalnya ditemukan banyak istilah pemimpin dalam arti kekuatan politik semisal al imam al uzhma khalifah atau amirul mu minin Ulama memberikan definisi yang beragam tetapi dengan pengertian yang hampir sama dengan catatan tidak disyaratkan harus istilah khilafah Hal terpenting adalah pemimpin sangat dibutuhkan dalam rangka mengelola kemashlahatan manusia dan melindunginya dari gangguan musuh Baca juga Menegakkan Khilafah Di Indonesia Mungkinkah Mengenai peran khalifah beberapa ulama memberikan definisi yang beragam dengan semangat yang sama Misalnya As Sa d at Taftazani mengatakan khilafah adalah kepemimpinan umum dalam urusan agama dan dunia menggantikan Nabi Al Mawardi pun mengartikan imamah sebagai poisis yang diperankan menggantikan kenabian dalam menjaga agama dan mengatur urusan dunia Ibnu khaldun melalui sudut pandang yang sedikit berbeda mengartikan peran dan fungsi imamah sebagai saranan membawa umat manusia agar sesuai dengan pandangan syara dalam kemaslahatan ukhrawi dan duniawi Dari pengertian itu ada benang merah yang bisa diambil bahwa kehadiran seorang pemimpin dibutuhkan dalam rangka menjamin terpenuhi urusan dunia dan ukhrawi manusia Artinya kepemimpinan dibutuhkan dalam rangka menjamin terselenggaranya kebutuhan keagamaan manusia dan kebutuhan sosialnya Seluruh umat Islam di dunia saat ini telah berada dalam upaya menjamin dua kebutuhan tersebut dengan hadirnya seorang pemimpin di antara mereka Persoalannya memang sangat beragam cara mereka memilih pemimpin Ada kalanya kepemimpinan ditunjuk langsung melalui warisan seperti dalam bentuk kerajaan atau dalam bentuk representasi ahlu awdi wal ahdi seperti dalam sistem parlementer perwakilan atau melalu musyawarah terbuka seperti dalam pemilu langsung Perbedaan metode adalah sebuah wilayah ijtihad tetapi yang penting adalah memilih dan menghadirkan seorang pemimpin Sebagaimana pasca Nabi terdapat perbedaan dalam persoalan imamah dari penunjukan langsung dan musyawarah perwakilan Intinya memiliki pemimpin adalah kewajiban bagi umat Islam untuk menjamin keberlangsungan agama dan kemashlahatan dunia Ketika seorang pemimpin telah hadir dan terpilih maka umat Islam wajib mematuhinya agar tercipta kehidupan yang teratur Mentaati seorang pemimpin yang diberikan amanat mengelola urusan manusia sebagaimana dalam firman Allah Wahai orang orang yang beriman Taatilah Allah dan taatilah Rasul Muhammad dan ulil amri pemegang kekuasaan di antara kamu QS an Nisa 59 Ayat ini merupakan penegasan kewajiban umat Islam untuk menaati pemimpin mereka yang telah ditunjuk sebagai pemegang kekuasaan Umat Islam dilarang keras melakukan pemberontakan dan pengkhianatan terhadap kekuasaan yang sah yang diraih dengan ijma atau keputusan bersama Keputusan bersama dan hasil musyawarah merupakan sesuatu yang harus diperjuangkan bersama Kesepakatan seluruh elemen bangsa merupakan amanah yang harus dijaga Termasuk dalam memilih pemimpin Ketika pemimpin dipilih dengan musyawarah dan kesepakatan kewajiban umat Islam adalah wajib mentaatinya Inilah contoh Nabi yang sangat menghargai hasil musyawarah Nabi bersabda kepada sahabat dan konsultan setianya Abu Bakar dan Umar bin Khattab seandainya kamu berdua bersepakat satu pendapat dalam suatu musyawarah aku tidak akan menentang pendapat kamu berdua itu Sabda Nabi ini memberikan pelajaran penting agar kita selalu menghormati hasil musyawarah yang telah disepakati Bahkan seorang Nabi pun ridho menerima keputusan itu Dengan demikian umat Islam dan seluruh umat manusia tanpa kecuali membutuhkan seorang khalifah atau pemimpin Pemimpin yang dapat menjamin urusan dunia dan urusan akhirat Ketika suatu pemimpin telah memberikan jaminan kebebasan beragama dan terpenuhi kebutuhan umat Islam tidak ada alasan bagi umat Islam tidak patuh kepada seorang pemimpin
Check Also
Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?
Meskipun arus puritanisasi mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …
Shalat Ghaib untuk Korban Bencana
Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah