Perbincangan paling ramai akhir akhir ini baik di media mainstream maupun media sosial adalah seputar Pemilu Pengamat menjual analisanya Tukang survey memamerkan temuannya Para calon dan tim sukses meramu strategi memikat hati pemilih Para pendukung dan masyarakat bahkan lebih militan dan lebih berbusa busa daripada calonnya Inilah potret antusiasme masyarakat dalam menyambut pemilu 2019 Kondisi ini harus kita syukuri sebagai bangsa karena semua komponen masih percaya jalur konstitusional demokrasi melalui pemilu merupakan ajang untuk menentukan masa depan bangsa Lain lagi apabila ada yang menganggap jalur Pemilu dan demokrasi sebagai sistem yang tidak Islami Kita tidak perlu membahas yang tidak penting seperti itu Pembahasan kali ini lebih ingin memotret pergeseran cara pandang masyarakat dalam melihat pemilu Pada mulanya pemilu dianggap sebagai cara konstitusional yang disepakati semua pihak untuk memilih calon pemimpin Sampai pengertian ini semuanya sepakat Namun menjadi persoalan ketika pemilu tidak dianggap sebagai perlombaan untuk mencapai kebaikan bersama tetapi sebagai perang untuk memenangkan kelompok Ketika para pendukung dan masyarakat melihat ini seperti perang maka tidak heran jika narasi kebencian narasi yang berujung pada saling menjatuhkan antara satu dengan lainya tidak dapat dihindari Perang ini nampaknya semakin memanas Perang hina perang caci perang fitnah dan kampanye hitam mulai digalakkan sebagai senjata untuk meraih kemenangan dalam perang Targetnya tentu saja bukan bagaimana memperbaiki bangsa ke depan tetapi semata ingin memenangkan kandidat Baca juga Berbeda Kenapa Harus Benci dan KasarVisi dan misi dalam perang tidak akan ditemukan Hal yang nampak hanyalah ambisi dan emosi Gagasan dalam perang tidak akan ditemukan Hal yang nampak hanyalah cacian dan hujatan Mencari pemimpin amanah mulai luntur yang digencarkan hanyalah fitnah dan amarah Jika demikian sejatinya kita telah salah dalam memaknai pemilu kali ini Pemilu seharusnya menjadi ajang kontestasi untuk menampilkan visi misi gagasan yang terbaik untuk memakmurkan rakyat bukan sebaliknya mengumbar emosi hujatan dan kebencian antara sesama anak bangsa Bahkan hanya karena pemilu sesama muslim bisa memutus tali silaturrahim Oleh karena itulah momentum pemilu kali ini hendaknya diletakkan pada satu pegangan yaitu berlomba lomba dalam kebaikan Allah SWT dalam surah al baqarah 148 Dan bagi tiap tiap umat ada kiblatnya sendiri yang ia menghadap kepadanya Maka berlomba lombalah dalam membuat kebaikan Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian pada hari kiamat Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu QS Al Baqarah 148 Mari kita pandang dan sikapi dengan kepala dingin dengan meletakkan kontestasi pemilu pada semangat fastabhikul Khairot sebagai perlombaan mencapai kebaikan bukan peperangan sekedar mencari kemenangan Dalam perlombaan ini masyarakat haru bisa lebih dewasa bijaksana dan arif dalam menyikapi perbedaan pandangan pilihan politik Toh perbedaan apapun sejatinya berujung pada upaya perbaikan bangsa Harus ditanam dalam pikiran kita bahwa siapapun yang bertanding dalam perlombaan ini adalah orang baik yang mau meluangkan waktu energi dan pikirannya untuk bangsa Jangan pernah berasumsi bahwa ketika orang ini memimpin negara bisa punah negara bisa hancur dan negara akan memusuhi rakyat Apabila kita semua meletakkan kontenstasi pemilu pada mindset perlombaan bukan peperangan sejatinya tidak akan ada lagi kebencian permusuhan hasutan dan fitnah Pemilu bukan perang yang akan berakibat pada putusnya silaturrhami sesama muslim dan sesama anak bangsa Dalam sebuah hadist Nabi bersabda Tidak akan masuk sorga orang yang memutus hubungan famili H R Bukhari Muslim Umat Islam sejatinya tidak boleh retak hubungannya hanya dikarenakan perbedaan mazhab apalagi hanya sekedar perbedaan sikap dan pilihan politik Karena itulah landasan Fastabhikul Khoirat adalah cara tepat dalam memandang pemilu Artinya kita patut memuji kepada siapapun calonnya karena mereka sudah bersedia untuk mengabdikan diri buat bangsa ini Mari kita tetap jaga persaudaraan dan perdamaian dalam perlombaan ini
Check Also
Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?
Meskipun arus puritanisasi mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …
Shalat Ghaib untuk Korban Bencana
Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah