Mengajari Kembali Umat dengan Membiasakan Perbedaan

Sejak dulu perbedaan dalam pemikiran Islam tidak pernah menimbulkan pertikaian dan perpecahan Petaka perbedaan muncul hanya dalam perbedaan politik kekuasaan bukan wilayah pemikiran Ulama salaf memberikan contoh bagaimana perbedaan madzhab dalam fikih yang sangat beragam ditanggapi dengan akademis bijak dan saling menghormati Dalam menyatakan pendapat ulama zaman dulu jauh dari kata membid ahkan dan menuduh kafir antar ulama Apalagi masyarakat awam yang menuduh sesat terhadap ulama Sesama ulama saja mereka ketika berbeda mengatakan pendapat anda benar shahih tetapi ada pendapat saya yang lebih benar ashah Ada lagi kata rajih atau pendapat unggul tetapi untuk berbeda ulama membiasakan diri mengatakan arjah yang lebih unggul Sungguh indah para ulama salaf dalam menyikapi perbedaan Berbeda dengan umat Islam saat ini Perbedaan pemikiran dan pandangan justru meruntuhkan persaudaraan Perbedaan dalam perkara furu cabang dan urusan ikhtilafiyah ditanggapi dengan saling menghujat bahkan tidak tabu bagi mereka untuk bilang murtad bahkan kafir terhadap saudaranya Bahkan orang awam bisa menghujat ulama dan sebagian mensesatkan karena berbeda pandangan Nabi Saja Menghargai IjtihadSyech Wahbah Zuhaili dengan sangat bijak mengatakan perbedaan dalam Islam seputar furu adalah konsekuensi logis dari perbedaan ijitihad tetapi tetap sumber syara yang sama Perbedaan hasil ijitihad tidak menunjukkan pertentangan syara Artinya mereka yang berbeda tetap memakai sumber yang sama Itulah indahnya perbedaan dalam Islam Baca juga Islam Mengembalikan Fitrah Perempuan yang SetaraPenyebab perbedaan pandangan pemikiran dalam Islam menurut Syech Wahbah Zuhaili karena kedudukan bahasa Arab yang lafadzanya kadang mengandung lebih satu makna perbedaan periwayatan hadist perbedaan sumber dalil perbedan kaidah ushul fikih atau karena pertimbangan kemaslahatan keperluan dan adat yang selalu berkembang Semua ulama salaf khususnya para fuqaha gigih menggali pemikiran Islam dengan menyesuaikan perkembangan zaman tetapi tetap memegang teguh sumber hukum Semua perbedaan hasil ijtihad mereka sampai sekarang masih diikuti oleh umat Islam di berbagai belahan dunia dengan saling menghormati Nabi pun memberikan apresiasi tinggi kepada mereka yang menggali hukum Islam Jika seorang hakim berijtihad lalu benar maka ia berhak mendapat dua pahala namun jika ia berijtihad lalu salah maka ia mendapat satu pahala Lalu bagaimana cara kita menghadapi perbedaan Umat Islam harus meneladani para ulama zaman dulu ketika menyikapi perbedaan Para ulama meyakini bahwa kebenaran adalah sepenuhnya milik Allah Para ulama menggunakan ijitihad untuk menghantarkan masyarakat kepada kebenaran berdasarkan kadar akal dan keilmuan masing masin Semua perbedaan dalam ijtihad tidak boleh menghantarkan kepada perpecahan permusuhan apalagi saling mengkafirkan sesama muslim Apalagi kita para pengikut ulama tidak boleh saling bermusuhan karena perbedaan Setiap mujtahid pun dari kalangan sahabat tidak mau ijtihadnya dinamakan hukum Allah atau syara allah tetapi mereka mengatakan Ini pendapatku Jika ia betul maka itu adalah dari Allah Tetapi jika ia salah maka itu adalah dari diriku dan dari setan Allah dan Rasulnya terlepas dari kesalahan itu Itulah contoh teladan baik yang dicontohkan para ulama Mereka memiliki pendapat tetapi tidak memaksakan kebenaran Di kalangan imam madhzhab populer perkataan yang sangat menghormati perbedaan Pendapatku benar tapi bisa jadi salah Dan pendapat selain ku itu salah tapi bisa jadi benar Karena itulah kenapa umat Islam saat ini sangat susah menerima perbedaan Bukankah ulama yang banyak menghasilkan ribuan karya dalam menggali kebenaran Islam tidak pernah saling menyalahkan dan memaksakan kebenaran Mereka jauh dari akhlak yang menyalahkan apalagi mengkafirkan sesama muslim Teladanilah para ulama salaf agar persaudaraan Islam tetap terjaga Bersaudara tidak harus sama pemikiran dan pandangan tetapi sama keimanan Berbeda dalam persaudaraan lebih mulia dari pada harus sama tetapi dalam permusuhan

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …