Garut – Kabupaten Garut dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki masalah intoleransi dan radikalisme. Karena itu, Bupati Garut Rudy Gunawan mengajak para ulama aktif berdakwah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi via media digital.
“Seharusnya kami tidak kalah dakwahnya dengan mereka yang sembunyi-sembunyi,” kata Rudy Gunawan dalam siaran pers, Minggu (6/3/2022).
Rudy menilai, paham intoleransi dan radikalisme sudah menyebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Garut. Fakta ini dinilai sebagai sesuatu yang ironis.
“Kami punya 500 lebih pesantren, tetapi intoleransi di Kabupaten Garut melebihi daripada takaran yang seharusnya ada. Saat ini, 41 kecamatan dari 42 kecamatan terpapar paham intoleransi menuju radikalisme,” ucap Rudy.
Rudy menegaskan, pihaknya akan berkolaborasi dengan semua pihak untuk memelihara keamanan dan ketertiban di Kabupaten Garut. Pihaknya juga akan melibatkan TNI dan Polri dalam upaya pencegahan dan penanganannya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, berharap adanya satu kesatuan gerakan dari seluruh elemen masyarakat untuk memberantas paham intoleransi di Kabupaten Garut. Sebab, menurut dia, intoleransi adalah pangkal perpecahan dan toleransi adalah pangkal persatuan.
“Tentunya ini untuk perbaikan Kabupaten Garut ke depan khususnya adalah penanganan aliran aliran yang tentunya bisa memecah persatuan umat,” kata Kapolres.