Ahmad Satori Ismail
Ahmad Satori Ismail

Pandemi Corona, Umat Islam Harus Tetap Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Ibadah di Bulan Ramadhan

Jakarta – Bulan Ramadhan 1441 Hijriyah tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kalau dulu setiap Ramadhan, umat Islam selalu ‘berpesta’ melakukan berbagai macam ibadah di masjid, tapi kini segala bentuk ibadah itu harus dilakukan di rumah. Pandemi virus Corona atau COVID-19 membuat masjid-masjid ditutup dan berbagai kegiatan yang dihadiri banyak orang juga dilarang.

Kendati demikian, Ramadhan tetaplah Ramadhan. Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Prof KH Ahmad Satori Ismail mengatakan Ramadhan adalah bulan suci dan istimewa bagi Muslim. Dengan demikian, meski di tengah pandemi COVID-19 di berbagai negara termasuk Indonesia, umat Islam harus tetap meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah saat Ramadhan.

“Karena itu kita perlu menyiapkan segala-galanya untuk menghadapi Ramadhan apalagi Ramadhan yang sekarang adalah Ramadhan yang istimewa,” kata KH Satori dikutip dari laman Republika.co.id, Senin (27/4/2020).

Ia mengatakan, Allah SWT melalui wabah COVID-19 telah menutup tempat-tempat maksiat, sehingga tempat maksiat tertutup saat Ramadhan tiba. Selain itu, umat Islam oleh pemerintah dan ulama diimbau untuk tetap berada di rumah. Mudah-mudahan momen ini dapat menjadi kebangkitan keluarga Muslim di Negara Indonesia.

Biasanya suami atau istri di luar rumah mencari nafkah, tapi Ramadhan kali ini banyak keluarga yang tinggal di rumah. Sehingga pemimpin keluarga bisa mendidik anggota keluarga di momen Ramadhan. Inilah salah satu keistimewaan Ramadhan tahun ini.

Ia menjelaskan, umat Islam juga bisa memaksimalkan ibadah puasa meski di rumah saja. Karena dengan tetap berada di rumah maka mata, pendengaran dan ucapan terhindar dari sesuatu yang tidak baik atau maksiat.

“Tinggal bagaimana sebuah keluarga membuat manajemen supaya tetap di rumah tapi kualitas spiritual (kualitas dan kuantitas ibadah) mereka meningkat,” ujarnya.

Satori mengingatkan, tilawah Alquran juga bisa dilaksanakan bersama sekeluarga selama di rumah menghindari penyebaran wabah COVID-19. Keluarga bisa membuat target untuk khatam Alquran selama Ramadhan. Misalnya khatam Alquran bersama keluarga empat kali, tiga kali atau dua kali selama Ramadhan. Boleh juga khatam Alquran sekali di bulan Ramadhan bersama keluarga.

Menanti malam lailatul qadar juga bisa dilakukan bersama keluarga di rumah tanpa harus ke masjid bila berisiko tertular atau menularkan wabah COVID-19. Bersama keluarga bisa melaksanakan qiyamul lail, tahajud, dan tilawah. Di sepuluh malam terakhir Ramadhan, keluarga harus punya program untuk memaksimalkan ibadah.

“Tinggal bagaimana kemampuan orang tua, suami dan istri dalam menciptakan suasana rumah dan mengendalikan keluarga supaya ibadah puasa maksimal dan ibadah-ibadah lainnya maksimal,” jelasnya.

KH Satori menambahkan, mudah-mudahan sedekahnya juga lebih maksimal di bulan Ramadhan yang istimewa ini. Biasanya sedekah harus datang ke lokasi tapi sekarang bisa sedekah dari rumah dengan memanfaatkan teknologi. Dia mengatakan, kalau sedekah dilihat orang bagus, apalagi kalau sedekah dari rumah tidak dilihat orang.

Ia juga mengingatkan bahwa itikaf adalah sunnah yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW. Untuk masjid yang kondisi lingkungannya dapat dipastikan sehat dan steril dari wabah COVID-19 serta lingkungannya tidak dimasuki orang dari luar, kalau bisa tetap laksanakan itikaf.

Tapi bila ke masjid berisiko tertular atau menularkan wabah COVID-19, maka sebaiknya itikaf di ruangan khusus untuk shalat yang ada di rumah. Biasanya ada rumah yang memiliki mushala atau ruangan khusus untuk shalat, maka bisa dilakukan itikaf bersama keluarga di sana.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

ilustrasi masjid tempat ibadah umat

Khutbah Jumat: Menjaga Semangat Beribadah Ramadan di Bulan Syawwal

Khutbah I الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ …

lapar

Saya khawatir Apabila Perut Kenyang akan Lupa pada yang Kelaparan

Ramadan telah berlalu, tetapi ada nilai sangat penting yang harus disisakan. Selalu terus merawat keadaan …