berdoa untuk pejuang
berdoa untuk pejuang

Peringatan HUT RI 75 : Berdoa untuk Para Pejuang Indonesia, Bolehkah?

Dirgahayu selalu menyisakan beragam kisah di tanah air. Dari kisah heroik sampai kisah duka. Banyak pula ragam rakyat dalam mengisi dirgahayu ini, ada yang karnavalan, ada pula yang aktif ikuti perlombaan-perlombaaan agustusan yang diadakan oleh panitia agustusan mulai dari tingkat Rw sampai tingkat kabupaten.  

Ada yang mengisinya dengan dosa massal, tahlil kubra, baca al-Quran berjamaah. Tentu semua ini mereka lakukan sebagai bentuk refleksi kesyukuran mereka menyambut HUT RI yang ke 75 ini. Lalu bagaimana Islam melihat fenomena ini? Adakah teks-teks syar’iy yang mengulas tuntas soal ini?

Marilah kita mulai dengan ayat al-Quran dalam surat al-Hasyr ayat 4

وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ  يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإيمَانِ الحشر

Artinya : Dan orang orang yang dating setelah mereka serayamereka berdoa:” wahai Tuhan kami, ampunilah kami dan juga saudara-saudara kami, mereka yang telah mendahului kami dengan membawa iman”. Al-Hasyr

Ayat ini menegaskan bahwa generasi yang baik bukanlah generasi yang lebih hebat dari generasi sebelumnya. Bukanlah generasi yang lebih kaya dari generasi sebelumnya, bukanlah generasi yang lebih mapan kehidupannya dari generasi sebelumnya, tapi generasi yang baik adalah generasi yang masih bersedia mengenang dan mendoakan generasi sebelumnya, generasi yang sedia berdoa untuk dirinya dan saudaranya.

Lalu siapa yang dimaksud saudara oleh al-Quran? Dalam ayat ini yang dimaksud Saudara adalah mereka yang telah mendahului/ meninggal dunia dengan membawa iman. Bukankah para pejuang yang telah gugur demi kemerdekaan Republik ini nota bene adalah orang orang yang beriman, baik nasrani (Kristen) apalagi yang muslim.

Nasrani merupakan salah satu agama langit yang dipandu oleh kitab suci langit yaitu injil. Walaupun injil telah mengalami reduksi. Namun tak bisa dinafikan mereka juga orang yang beriman. Utamanya beriman kepada Nabi Isa al-masih yang juga diimani kerasulannya oleh segenap orang islam.

Berarti para pejuang tanah air yang telah gugur demi kemerdekaan itu disebut “saudara” yang patut dan wajib kita doakan. Kok wajib?! karena perintah mendoakan ini ada dalam al-Quran dalam ayat di atas.

Hal ini selaras dengan sabda nabi Muhammad saw.

قَالَ أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ : وَحَدَّثَنَا يَزِيدُ : أَنْبَأَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ أَبِي النَّجُودِ ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، رَضِيَ الله عَنْهُ ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم : إِنَّ اللَّهَ لَيَرْفَعُ دَرَجَةَ الْعَبْدِ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ : يَا رَبِّ ، أَنَّي لِي هَذَا ؟ فَيَقُولُ : بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ

Ahmad Ibn Muni’ berkata, yazid Hammad Ibn Salamh menceritakan kepada kami dari ‘Ashim Ibn Abi Najud dari Abu Shalih dari Abu Hurairah ra. Rasulullah bersabda:” sesungguhnya Allah akan meninggikan martabat seorang hambanya di sorga, maka hamba tersebut akan bertanya kepada Allah:” Ya Rab… dari mana semua ini aku dapatkan?! Sebab anakmu membaca istighfar untukmu. Ithaf al-Khiyarah5/526.

Zainuddin al-malibari memberikan keterangan yang mendukung keteranagn di atas

وتنفع ميتا) من وارث وغيره (صدقة) عنه، ومنها وقف لمصحف وغيره، وبناء مسجد، وحفر بئر، وغرس شجر منه في حياته أو من غيره عنه بعد موته (ودعاء) له إجماعا

Shadaqah, waqaf al-Quran, membangun masjid, menggali sumur, menanam pohon yang dilakukan oleh mayyit semasa hidup yang atau ditanam oleh orang lain atas nama mayyit setela ia meninggal dunia, dan berdoa untuk mayyit yang dilakukan oleh ahli waris dan orang lain yang bukan ahli warisnya yang diatasnamakan mayyit (orang yang telah meninggal dunia) itu akan membawa manfaat kepada si mayyit. Membawa manfaat ini yang dimaksudkan adalah bahwa perbuatan baik itu akan sampai pahalanya kepada mayit . hal ini sudah berdasarkan consensus ulama’. Fathul Muin, 94

Maka berdoa untuk para pejuang Republik Indonesia pada dirgahayu 17 Agustus 2019 merupakan amalan yang berdasar atas teks-teks syari’at. Mari… kita dokan semoga para pejuang yang telah gugur demi kemerdekaan diberikan tempat yang indah disisi Allah dan juga diberi kehidupan ukhrawi yang sejahtera. Amin

Para pejuang memang layak untuk mendapatkan itu semua. Dan semoga kita sebagai generasi berkait penerus perjuangan diberi kemampuan oleh Allah untuk melanjutkan dan membawa kemerdekaan ini kearah yang lebih bermanfaat lagi. Sekian.

Wallahu a’lam bishshawab.

Bagikan Artikel ini:

About Abdul Walid

Alumni Ma’had Aly Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo

Check Also

hewan yang haram

Fikih Hewan (1): Ciri Hewan yang Haram Dimakan

Soal halal-haram begitu sentral dan krusial dalam pandangan kaum muslimin. Halal-haram merupakan batas antara yang …

tradisi manaqib

Tradisi Membaca Manaqib, Adakah Anjurannya ?

Salah satu amaliyah Nahdhiyyah yang gencar dibid’ahkan, bahkan disyirikkan adalah manaqiban. Tak sekedar memiliki aspek …