Palu – Empat orang DPO anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) masih berkeliaran di di hutan pegunungan, Poso, Parigi Moutong, dan Sigi, Sulawesi Tengah. Sejak dedengkot mereka Ali Kalora tewas beberapa waktu lalu, keempat orang masih enggan menuruti imbauan untuk menyerah, meski posisi mereka sudah terdesak. Kini Satgas Madago Raya terus mengintensifkan perburuan mereka.
Wakil Kepala Satgas Bidang Humas Operasi Madago Raya AKB Bronto Budiyono mengatakan, saat ini fokus satgas dengan melakukan razia untuk mengantisipasi adanya simpatisan yang memberikan bantuan kepada empat DPO tersebut di jalur pegunungan.
“Razia pertama dilakukan di jalur menuju pegunungan Dusun V Desa Tanalanto, Kecamatan Torue, Parigi Moutong,” ujar Bronto di Palu, Rabu (24/11/2021).
Menurut Bronto, jalur tersebut perlu dijadikan sebagai pusat razia karena merupakan akses utama warga untuk ke kebun mereka di pegunungan. Terlebih rute tersebut pernah juga dilintasi kelompok MIT.
“Setiap masyarakat yang melintas diperiksa oleh satgas bersenjata lengkap. Setelah itu warga diimbau supaya hati-hati dan waspada serta segera melapor bila melihat orang tidak dikenal (OTK) saat berkebun,” ungkapnya.
Bronto menjelaskan, razia di jalan menuju pegunungan Dusun V, Desa Tanalanto untuk mengantisipasi adanya simpatisan yang akan memberikan bantuan logistik maupun informasi kepada DPO yang saat ini diduga masih berada dan bersembunyi di wilayah hutan pegunungan.
“Antisipasi ini perlu dilakukan karena ke empat DPO sudah sangat terdesak. Kita semua berharap mereka segera tertangkap,” jelasnya.
Di ketahui, di pegunungan Desa Tanalanto beberapa bulan yang lalu satgas menangkap Qatar dan seorang pengikutnya asal Bima, NTB, sehingga pengawasan dan pengamanan ekstra perlu dilakukan di sekitaran wilayah tersebut.