Jakarta – Segenap pengurus dan kader Ansor dan Banser di Papua dan seluruh Indonesia wajib menjunjung tinggi dan menghormati, budaya dan adat istiadat setempat di mana dia tinggal. Penegasan itu disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
“Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Peribahasa ini harus dilaksanakan seluruh kader Ansor dan Banser di bumi Papua. Hormati dan junjung tinggi budaya dan adat istiadat Papua. Kedepankan toleransi. Utamakan dialog jika ada masalah,” tandas Gus Yaqut, sapaan akrabnya, saat memberi pengarahan dalam acara Konferensi Wilayah I PW GP Ansor Papua, di Hotel Grand Abe, Abepura, Jayapura, Papua, Sabtu (14/3/2020).
Gus Yaqut mengungkapkan, menjunjung tinggi budaya setempat termasuk di dalam empat karakter pemuda yang harus dipegang teguh kader Ansor dan Banser. Empat karakter pemuda tersebutadalah karakter kepemudaan, kerakyatan, keislaman, dan karakter keindonesiaan.
Ia menjelaskan, karakter kepemudaan itu artinya kader Ansor dan Banser harus terus memiliki jiwa muda, semangat yang menyala, selalu optimis. Sedangkan karakter kerakyatan itu menuntut kader senantiasa dekat dengan rakyat, bermanfaat bagi masyarakat sekitar, berjiwa penolong tanpa membeda-bedakan latar belakang.
“Jangan jauh dari kehendak rakyat. Contohlah almarhum Gus Dur. Beliau itu sangat mendengar suara rakyat. Contohnya Papua. Beliaulah yang memberikan nama Papua. Ada kearifan. Menghargai warga asli papua. Menghargai dan menghormati budaya setempat. Pegang peribahasa “di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung”. Utamakan dialog dalam menyelesaikan setiap masalah,” ujarnya.
Karakter ketiga lanjut Gus Yaqut, adalah karakter keislaman, yakni menuntut kader untuk selalu mendakwahkan Islam ahlusunnah wal jamaah, Islam yang rahmatan lil alamin. Selain itu, selalu menebarkan kedamaian, mengawal para ulama dan kiai.
“Karakter terakhir, ke-Indonesian. Karakter ini mengharuskan para kader Ansor dan Banser siap berada di garis terdepan dalam setiap semua ancaman bagi NKRI. Papua adalah Indonesia. Bukan Indonesia kalau tak ada Papua. Maka penting menjaga keutuhan Indonesia,” ucapnya.