PPUM – Siswa kelas 1 Madrasah Aliyah Al-Kautsar Pondok Pesantren Ummil Mu’minin Simbaringin, Mojokerto, Jawa Timur berdiskusi dan mengupas setiap bab dalam kitab kuning tidak hanya secara sorogan, namun telah menggunakan sistem digitalisasi. Para siswa diajarkan untuk membuat slide paparan bab apa yang ingin dipresentasikan dihadapan masyarakat.
Tidak dapat dipungkiri perkembangan zaman menuntut seorang santri juga dapat menguasai tekhnologi, bahkan sekarang di beberapa masjid pembelajaran kepada jamaah telah menggunakan proyektor, dengan kata lain ustadz/ustadzah wajib memaparkan menggunakan slide, sehingga jamaah dapat memahami secara komprehensif. Perkembangan dan kebutuhan inilah yang kemudian dijawab oleh Pondok Pesantren Ummil Mu’mini Simbaringin, Mojokerto dengan membiasakan para siswa MA Al-Kautsar untuk memaparkan presentasinya menggunakan proyektor.
“Kita tidak bisa menutup mata dengan perkembangan masyarakat, santri sekarang wajib mengerti tekhnologi, penguasaan tekhnologi sekarang ini menjadi penunjang dakwah dan juga cukup efektif sehingga semua siswa/siswi MA Al-Kautsar PPUM diberi pengetahuan untuk membuat slide paparan dan kemudian memaparkanya dihadapan siswa lainya, agar nantinya ketika diminta di masyarakat mereka telah siap”. Ungkap Pengasuh PPUM, KH. Abdillah Murtadho Zubaidi, Lc. Jumat, (08/07/22).
Selain belajar memaparkan kitab kuning degan menggunakan slide atau proyektor, keunggulan lain yang dapat dipetik oleh santri adalah terbiasa mutholaah (belajar secara tuntas) sehingga dengan metode tersebut, santri dapat juga memberikan pemahaman kepada masyarakat perkotaan.
“Intinya santri itu harus siap, mau ngaji di pedesaan dengan sistem sorogan, mau diminta ngaji di kota menggunakan slide atau proyektor, santri Pondok Pesantren Ummil Mu’minin Simbaringin, Mojokerto telah siap dan ini merupakan satu keunggulan yang harus terus ditingkatkan”. pungkas Gus Abdillah begitu biasa beliau disapa.