macam takbiran
macam takbiran

Takbir Hari Raya: Kenali Macam dan Manfaatnya

Dalam setiap momen istimewa umat Islam seperti perayaan hari raya Idul Fitri ataupun hari raya Idul Adha, setiap muslim disunnahkan untuk memperbanyak mengingat Allah dengan cara bertakbir. Takbir adalah bentuk dzikir untuk mengagungkan Tuhan sekaligus rasa syukur atas segala nikmat dan kebahagiaan.

Suasana bahagia itu diluapkan dalam hari raya umat Islam melalui tradisi takbiran baik secara sendiri-sendiri maupun berjamaah. Takbiran bisa dilakukan baik di rumah maupun di jalanan. Namun, dalam memeriahkan hari raya ada kategori penting tentang takbiran yang harus diketahui.

Bacaan takbir dibagi menjadi dua macam sesuai petunjuk aturan pembacaannya yaitu takbir mursal dan takbir muqayyad.Takbir mursal merupakan takbir yang tidak terikat waktu, karena dianjurkan sepanjang malam. Seperti takbir di malam Idul Fitri dan Idul Adha. Takbir mursal dilakukan mulai dari terbenamnya matahari malam Id, hingga imam melakukan takbiratul ihram shalat Id.

Biasanya takbir ini dilakukan secara meriah sesuai tradisi masing-masing dalam menyambut datangnya hari raya. Takbir ini dilaksanakan sejak melihat hilal Syawwal sampai selesai khutbah ‘Ied atau menjelang malam di hari raya idul Adha. Takbir mursal bisa dilakukan di rumah, di masjid ataupun di jalan untuk memeriahkan hari raya. Bisa dilakukan sendiri maupun secara berjamaah.

Sementara itu, takbir muqayyad adalah takbiran yang terbatas pada waktu. Takbir ini dilakukan seperti pembacaan takbir setiap selesai shalat lima waktu maupun pelaksanaan solat sunnah selama hari raya Idul Adha dan hari Arafah (9 Dzulhijjah), hari tasyrik (11 sampai 13 Dzulhijjah).

Imam Muhammad bin Qasim Al-Ghazi dalam Fathul Qarib menyatakan bahwa membaca takbir pada kedua momen di atas adalah sunnah muakkadah, yakni sunnah yang sangat dianjurkan dan ditekankan. Jadi, membaca takbir, tahmid dan tahlil sangat dianjurkan. Anjuran takbir sebagai sunah muakkadah ini hanya berlaku pada malam hingga sebelum shalat Idul Fitri, serta ketika saat bulan Dzulhijjah, lebih tepatnya dari tanggal 9 sampai 13 Dzulhijjah.

Lafal ketika mengumandangkat takbir:

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ، اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْراً وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْراً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ.

Beberapa manfaat mengumandangkan takbir di antaranya :

1. Untuk mendapatkan ketenangan pikiran

Dengan perasaan yang tenang maka kita akan terhindar dari perasaan buruk yang dapat menimbulkan keresahan dalam jiwa. Dapat menghindarkan jiwa dari perbuatan keji dan mungkar yang menjauhkan dari berkah Allah serta hal-hal yang menghapus amal ibadah.

2. memperkuat ketaqwaan, ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi berbagai musibah yang bersumber dari Allah.

3. Memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah beserta utusan terakhirnya Nabi Muhammad. Membuat hati semakin mengerti akan pentingnya pertolongan Allah dan lebih meyakini atas kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki Allah.

Bagikan Artikel ini:

About Imam Santoso

Check Also

nabi musa

Testament : The Story of Moses di Netflix, Bagaimana Nabi Musa Versi Al-Quran?

Film tentang Nabi Musa di Netflix cukup mendapatkan respon positif dari permisa. Film berjudul Testament …

hakikat zakat fitrah

Hakikat Zakat Fitrah : Laku Spiritual dan Solusi Sosial

Selain berpuasa sebagai bentuk ibadah, Ramadan juga menjadi momen bagi umat Islam untuk meningkatkan kedermawanan …