Haibatullah Akhundzada
Haibatullah Akhundzada

Taliban Tegaskan Semua Urusan Pemerintahan dan Kehidupan di Afghanistan Diatur oleh Hukum Syariat

Kabul –  Taliban baru saja mengumumkan pemerintahan baru setelah merebut kekuasaan di Afghanistan. Pejabat perdana menteri, dan beberapa menteri telah ditunjuk. Yang pasti, Taliban dipastikan akan kembali menerapkan kendali pemerintahan dibawah hukum syariat Islam yang ketat, seperti yang pernah mereka terapkan saat berkuasa dulu.

“Di masa depan, semua urusan pemerintahan dan kehidupan di Afghanistan akan diatur oleh hukum Syariat yang Suci,” kata Pemimpin tertinggi Taliban Haibatullah Akhundzada  usai pengumuman pemerintahan baru di Kabul, Selasa (7/9/2021).

Akhundzada juga mengucapkan selamat kepada warga Afghanistan atas apa yang disebutnya pembebasan negara itu dari kekuasaan asing.

Sementara itu, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan kabinet pejabat telah dibentuk untuk menanggapi kebutuhan utama rakyat Afghanistan. Dia mengatakan beberapa kementerian masih harus diisi sambil menunggu perburuan orang-orang yang memenuhi syarat.

Nama-nama yang diumumkan untuk pemerintahan baru tidak memberikan tanda-tanda perdamaian kepada lawan-lawannya. Contoh saja Mullah Hasan Akhund yang ditunjuk sebagai perdana menteri.

Sosok yang dekat dengan almarhum pendiri Taliban Mullah Omar adalah kepala lama badan pembuat keputusan kuat Taliban, Rehbari Shura, atau dewan kepemimpinan. Dia adalah menteri luar negeri dan kemudian wakil perdana menteri ketika Taliban terakhir berkuasa.

Sedangkan Menteri Dalam Negeri yang baru, Sirajuddin Haqqani, adalah putra dari pendiri jaringan Haqqani yang diklasifikasikan sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat (AS). Dia adalah salah satu orang yang paling dicari FBI karena keterlibatannya dalam serangan bunuh diri dan hubungannya dengan Alqaeda.

Mullah Abdul Ghani Baradar, kepala kantor politik gerakan yang diberi nom de guerre “saudara” atau Baradar oleh Mullah Omar ditunjuk sebagai Wakil Perdana Menteri Pertama. Terpilihnya dalam jabatan tertinggi pemerintah mengejutkan beberapa orang karena dia bertanggung jawab untuk merundingkan AS, penarikan diri pada pembicaraan di Qatar, dan menghadirkan wajah Taliban ke dunia luar.

Baradar sebelumnya adalah komandan senior Taliban dalam pemberontakan panjang melawan pasukan AS. Dia ditangkap dan dipenjarakan di Pakistan pada 2010, menjadi kepala kantor politik Taliban di Doha setelah dibebaskan pada 2018.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

060567700 1740995185 830 556

Santri Dari Mutholaah Kitab Kuning Ke Digital

JAKARTA — Santri bukan sekedar pembelajar di pondok pesantren namun lebih jauh santri menjadi penjaga …

082479700 1601026076 830 556

Kiprah Pendiri Pesantren Lirboyo di Medan Perang Kemerdekaan

Jakarta – KH. Abdul Karim atau yang biasa disapa Mbah Manab muassis Pondok Pesantren Lirboyo …