Christchurch Sikap arogan kembali dipertontonkan teroris pelaku penembakan dua masjid di Christchurtch Brenton Tarrant Dalam persidangan lanjutan di Christchurch Jumat 14 6 2019 pagi Tarrant kukuh merasa tidak bersalah atas teror yang merenggut nyawa 51 umat Muslim itu Padahal ia menghadapi 51 tuduhan pembunuhan 40 percobaan pembunuhan dan keterlibatan dalam aksi terorisme Tarrant hadir di persidangan dengan diapit dua petugas Pengacara Tarrant Shane Tait memasukkan permohonan atas nama Tarrant Tarrant tampak tersenyum dan sedikit emosional ketika Tait memberi tahu pengadilan dia akan mengaku tidak bersalah atas semua dakwaan Hakim Mander mengatakan secara mental terdakwa dinyatakan sehat sehingga bisa hadir di ruang sidang Selain itu Mander juga mengizinkan foto Tarrant ditampilkan di media Sebelumnya pada 16 Maret ketika Tarrant pertama kali muncul di pengadilan hakim meminta wajah Tarrant diburamkan di media Ini adalah pengadilan formal ketiga sejak serangan terhadap Masjid Al Noor dan Masjid Linwood pada 15 Maret lalu Dalam sidang kedua yakni pada 4 April Tarrant didakwa dengan 50 tuduhan pembunuhan dan 39 tuduhan percobaan pembunuhan Salah satu tuduhan percobaan pembunuhan telah ditingkatkan menjadi tuduhan pembunuhan setelah satu orang meninggal karena luka yang diderita dalam serangan di masjid tersebut Sedangkan dua tuduhan tambahan atas percobaan dan tuduhan terorisme diajukan pada Jumat ini Baca juga Belajar dari Teror Christchurch PM Selandia Baru Serukan Aksi Perangi Ekstremisme di Dunia MayaDalam pengadilan yang ketiga ini Tarrant didampingi oleh kedua pengacaranya yakni Tait dan Jonathan Hudson Sidang tersebut dihadiri oleh 140 orang termasuk keluarga korban Yama Nabi yang ayahnya tewas dalam penembakan itu mengatakan persidangan kali ini sangat menyakitkan bagi keluarga Mustafa Boztas yang ditembak di dalam masjid Al Noor mengatakan satu satunya jalan ke depan adalah kedamaian dan kebaikan Keadilan akan muncul dan kami akan bangkit dari musibah ini dan mengubah kemarahan menjadi cinta ujar Boztas Dalam serangan teror 15 Maret yang disiarkan secara langsung di akun Facebook seorang pria yang dilengkapi senjata semi otomatis memberondongkan peluru ke arah jamaah shalat Jumat di Christchurch hingga menewaskan 51 orang dan melukai puluhan lainnya Tarrant yang adalah warga Australia ditangkap setelah penembakan itu dan dipindahkan ke penjara berpenjagaan sangat ketat di Auckland Selandia Baru
Check Also
Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?
Meskipun arus puritanisasi mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …
Shalat Ghaib untuk Korban Bencana
Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …