Shalat ialah ibadah paling utama dalam agama Islam. Persoalan shalat pun akan ditanyakan pertama kali saat hari kiamat nanti. Maka sudah sepatutnya, kita sebagai umat Islam untuk memperhatikan shalat yang dilakukan. Apakah sudah sah atau belum, apakah sudah khusyuk atau belum dan apakah shalat kita mempengaruhi perilaku kita atau belum.
Pertanyaan-pertanyaan di atas haruslah menjadi prioritas utama untuk mengevaluasi diri sendiri setiap hari. Karena jika tidak, nampaknya itu menandakan kita tak serius dalam beribadah pada sang pencipta. Mengenai shalat khusyuk memang menjadi hal yang didambakan bagi setiap hamba Allah. Karena faktanya shalat dengan khusyuk itu begitu sulit sekali dirasakan. Sampai-sampai sahabat Ali bin Abi Thalib RA pun pernah mengeluh shalatnya ada yang tak khusyuk.
Secara sederhana, khusyuk berarti kosongnya hati dari hal-hal yang melalaikan dari ingat kepada Allah SWT. Tegasnya, saat shalat, hati, pikiran dan gerakan kita terfokus hanya kepada Allah SWT, tidak kepada selain-Nya. Untuk membantu mengevaluasi perihal shalat, maka dalam kesempatan ini, penulis akan memberikan tips dari Hatim al-Asham agar shalat kita menjadi khusyuk.
Pengajaran Shalat ala Hatim al-Asham
Bagi yang belum tahu, Hatim al-Asham adalah Abu Abdul Rahman Hatim bin Alwan, terkenal dengan gelar Al-Asham,.Tokoh guru besar (syaikh) dari khurasan ini wafat pada 237 H (852 M). Hatim dijuluki Al-Asham (orang yang tuli) bukan karena ia tuli akan tetapi pernah ia berpura-pura tuli sampai 15 tahun, karena untuk menjaga kehormatan seorang wanita yang kentut di depannya. Maka kemudian, beliau digelari dengan sebutan al-Asham. Dari kejadian itulah ia diangkat drajatnya menjadi seorang Waliyullah.
Dikisahkan dalam kitab An-Nail al-Hatsits fi Hikayah al-Hadits, hal. 45-46, karangan Abu Hafsh Umar bin Husein as-Samarqandi bahwa Hatim al-Asham ditanya mengenai perihal shalatnya. Beliau pun berkata,
“Saat setelah masuk waktu salat, aku menyempurnakan wudhu, lalu mendatangi tempat yang aku inginkan salat di situ sehingga seluruh tubuhku berkumpul (dalam semangat). Setelah itu aku mendirikan salatku. Kujadikan Ka’bah di depanku, Shirat di bawah kakiku, surga di sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku, dan malaikat maut di belakangku. Aku merasa itulah salatku yang terakhir. Aku berdiri di antara harapan dan ketakutan. Aku bertakbir dengan tenang, membaca surah dengan tartil, sujud dengan tenang, duduk tawarruk di atas kaki kiri, duduk iftirasy dengan mengeluarkan kaki kiri dan menegakkan kaki kanan yang ditopang jempol, dan disertai keikhlasan. Setelah itu, aku tidak tahu apakah salatku diterima atau tidak.”
Aku berkata, “Lantas bagaimana seseorang yang shalat sambil menoleh kanan dan kiri, lupa, bermain-main, dan disertai rasa bosan dari awal sampai akhir?”
Ia berkata, “Hendaknya engkau memohon kepada Allah SWT agar dikaruniai kekhusyukan dan ketawaduan untuk taat kepada-Nya. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita, baik yang kecil maupun yang besar.”
Setelah mengetahui tips agar shalat kita menjadi khusyuk dari Hatim al-Asham, maka jangan sampai kesempatan sujud (shalat) kita kepada Allah hanya menjadi aktivitas rutin semata. Selain hal tersebut, shalat khusyuk akan membuat kita dekat dengan Allah. Shalat khusyuk itu juga akan menjadi perantara dosa kita diampuni Allah dan kita mendapatkan pahala yang besar. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Ahzab ayat 35 yang berbunyi:
إِنَّ ٱلْمُسْلِمِينَ وَٱلْمُسْلِمَٰتِ وَٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ وَٱلْقَٰنِتِينَ وَٱلْقَٰنِتَٰتِ وَٱلصَّٰدِقِينَ وَٱلصَّٰدِقَٰتِ وَٱلصَّٰبِرِينَ وَٱلصَّٰبِرَٰتِ وَٱلْخَٰشِعِينَ وَٱلْخَٰشِعَٰتِ وَٱلْمُتَصَدِّقِينَ وَٱلْمُتَصَدِّقَٰتِ وَٱلصَّٰٓئِمِينَ وَٱلصَّٰٓئِمَٰتِ وَٱلْحَٰفِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَٱلْحَٰفِظَٰتِ وَٱلذَّٰكِرِينَ ٱللَّهَ كَثِيرًا وَٱلذَّٰكِرَٰتِ أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
Artinya, “Sesungguhnya, laki-laki dan perempuan yang Muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah