Bazar Ramadan oleh biarawati
Bazar Ramadan oleh biarawati

Toleransi yang Indah, Biarawati di Yogyakarta Gelar Bazar Ramadan dan Buka Bersama

Yogyakarta- Sebuah contoh kehidupan toleransi yang indah terjadi di Samirono, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin sore (11/4/2022). Sekelompok biarawati tampak sibuk merapikan meja berjejer rapi di tepi jalan dekat Balai RW 1 Samirono. Tak berselang lama, meja diisi aneka makanan dan minuman khas berbuka puasa. Usut punya usut, para biarawati Santikara Youth Centre Samirono itu ternyata tengah menggelar bazar Ramadan.

“Kegiatan ini untuk mempersatukan warga di Samirono. Juga sebagai upaya neningkatkan perekonomian, terutama warga setempat,” kata Ketua RW 1 Samirono Petrus Suyanto.

Meski menjadi yang pertama, sejumlah warga tampak antusias meramaikan bazar ramadan para biarawati. Bahkan sejumlah pengguna jalan ada yang singgah untuk membawa pulang takjil.

“Awalnya belum pernah (mengadakan) pasar ramadan, kemudian pengurus RT rapat ternyata antusiasme warga bagus. Sementara belum semua (warga) membuka lapak,” terang dia.

Suyanto mengatakan akan menggandeng lebih banyak warga agar terlibat pada bazar ramadan tahun depan. Khusus tahun ini, bazar menjadi permulaan kebersamaan.

“Rencana tahun depan lebih ramai lagi. Warga di sini memang majemuk, jadi tujuannya kebersamaan lingkungan RW 1,” ujar Samirono.

Sementara, Koordinator Santikara Youth Centre, Sister Maryati CB mengatakan senang dapat terlibat dalam bazar ramadan. Ia menilai perbedaan iman antarwarga tak jadi persoalan.

“Perbedaan tak jadi masalah. Kami sudah beberapa kali mengadakan kegiatan bersama warga,” ujar Maryati.

Para biarawati menjual berbagai jenis minuman olahan sepertgi dari aneka rempah, jahe temulawak, serai jeruk nipis, hingga olahan bunga telang.

Maryati menyebut jenis makanan olahan memang sederhana. Ia memastikan jenis makanan yang dijual telah diolah tanpa menyertakan bahan pengawet.

“Kami ada produk minunan sehat. Bukan makanan mewah tetap makanan yang sehat,” ungkapnya.

Menurut dia, bazar Ramadan akan dijadikan pioner kegiatan positif lain bagi warga. Salah satunya pelatihan membuat produk makanan dan minuman olahan.

Ia menambahkan selain bazar, biarawati juga menggelar buka puasa bersama warga. Bukan tidak mungkin juga merayakan hari raya umat muslim bersama.

“Semoga ini bukan yang pertama dan terakhir. Dengan pelatihan nanti bisa semakin meningkatkan keterampilan. Bisa saling mendukung bila ada kegiatan,” imbuhnya.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

008879900 1755066058 830 556 1

Kiai Ma’ruf Amin: Pesantren Jadi Pusat Gerakan Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat

JAKARTA — Pondok Pesantren bukan sekedar lembaga pendidikan yang fokus pada keagamaan namun juga lembaga …

prof asrorun niam sholeh 1756616995852 169

Munas MUI 2025 Akan Bahas Fatwa Perpajakan untuk Cari Keadilan Sesuai Syariat

Jakarta – Pajak yang dipungut oleh pemerintah dari rakyat diperuntukkan untuk pembangunan berbagai fasilitas dan …