upacara pembukaan pesta olahraga solidaritas islam ke di konya
upacara pembukaan pesta olahraga solidaritas islam ke di konya

Turki Jadi Tuan Rumah Pesta Olahraga Solidaritas Islam

KONYA – Kegiatan olah raga selain menyehatkan jasmani juga menjadi ajang untuk menyatukan budaya dan persatuan keummatan. Turki menjadi tuan rumah dalam perayaan Pesta Olahraga Solidaritas Islam pada edisi kelima. Di gelar di Provinsi Koya, Turki Presiden Recep Tayyip Erdogan secara resmi membuka pekan olahraga tersebut.

Sebelum membuka pesta olahraga solidaritas islam pada Selasa (09/08/22). Erdogan menggelar makan malam bersama seluruh perwakilan dari negara yang terlibat dalam pekan olahraga.

“Saya memulai kegiatan olahraga Pesta Solidaritas Islam ke-5. Saya mengucapkan selamat kepada semua orang yang berkontribusi untuk ini atas nama saya dan bangsa saya. Semoga berhasil,” ucapnya pada upacara pembukaan.

Sebelum meresmikan pertandingan, Erdogan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin Azerbaijan, Siprus Turki, Palestina, Albania, dan Aljazair. Lebih dari 4.000 atlet dari 56 negara berpartisipasi dalam turnamen yang akan berakhir pada 18 Agustus. Atlet dan tim akan bertanding di 24 cabang. Turki mengirimkan 461 atletnya di semua cabang.

Dilansir Daily Sabah dan republika.co.id, Selasa (9/8/2022) Menteri Pemuda dan Olahraga Mehmet Muharrem Kasapoğlu mengatakan Turki senang menjadi tuan rumah acara tersebut. Dia menyoroti pentingnya olahraga.

Masih seputar upacara pembukaan, Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam berterima kasih kepada Turki karena menjadi tuan rumah acara tersebut. Taha mengatakan penting negara-negara Islam mengadakan acara semacam itu yang memperkuat dialog antarbudaya.

Menteri Olahraga Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Turki Al-Faisal yang juga menjabat sebagai kepala Persatuan Komite Olimpiade Nasional Arab, berterima kasih kepada Erdogan dan rakyat Turki karena telah mengadakan acara olahraga tersebut. Pertandingan ditunda selama satu tahun karena pembatasan yang berasal dari pandemi Covid-19.

Tahun ini, sekitar 355 medali diperebutkan bagi para atlet. Peserta akan berkompetisi dalam permainan yang diadakan di 12 tempat berbeda di seluruh Konya, termasuk stadion dan pusat olahraga. Pada pertandingan sebelumnya, Turki meraih total 305 medali, termasuk 95 emas, 101 perak, dan 109 perunggu.

Di Konya, atlet akan bertanding dalam cabang menembak, atletik, basket tiga lawan tiga, bersepeda, bocce, senam, anggar, sepak bola, gulat, angkat besi, bola tangan, judo, karate, kickboxing, tenis meja, panahan, taekwondo, bola voli, renang, panahan tradisional, para-atletik, tenis meja, para-panahan, dan para-renang.

Arab Saudi pertama kali menjadi tuan rumah Islamic Solidarity Games pada 2005. Idenya adalah pengembangan atlet dan untuk meningkatkan solidaritas dan ikatan melalui olahraga antara negara-negara di dunia Muslim. Namun, warga non-Muslim dari negara-negara tersebut juga dapat berpartisipasi dalam permainan. Edisi terakhir pertandingan diadakan di Baku, Azerbaijan pada 2017.

 

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

ketum pemuda muhammadiyah dzul fikar ahmad tawalla 169

Usai Putusan MK, Pemuda Muhammadiyah Serukan Persatuan Dan Hidup Rukun-Damai

Jakarta – Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan sengketa Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) 2024 pada Senin, …

Alissa Wahid ok

Semangat Emansipasi Kartini Bisa Pengaruhi Penafsiran Agama Modern Terhadap Posisi Perempuan

Jakarta – Kesetaraan gender dan penolakan terhadap diskriminasi perempuan merupakan nilai-nilai yang terus diperjuangkan dalam …