Akhlak merupakan pokok utama yang harus dimiliki oleh setiap individu. Begitu pentingnya akhlak, hingga Nabi Muhammad SAW diutus ke dunia salah satunya adalah memperbaiki akhlak Manusia.
إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ صَالِحَ اْلأَخْلاَقِ.
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik”. (HR. Ahmad)
Akhlak baik dan terpuji haruslah kita terapkan dalam segala lini kehidupan, terutama dalam sosial pergaulan kita sesama manusia.
Para ulama, sejak dahulu, sangat memperhatikan adab dan akhlak. Jangan sampai justru dakwah rusak karena pelaku dakwah kurang beradab dan kurang baik akhlaknya. Karena itulah, ulama benar-benar mempelajari adab dan akhlak bahkan melebihi perhatian terhadap ilmu.
Abdullah bin Mubarak rahimahullah berkata :
طلبت الأدب ثلاثين سنة وطلبت العلم عشرين سنة كانوا يطلبون الأدب ثم العلم
“Saya mempelajari adab selama tiga puluh tahun dan saya mempelajari ilmu (agama) selama dua puluh tahun, dan ada-lah mereka (para ulama salaf) memulai pelajaran mereka dengan mempelajari adab terlebih dahulu kemudian baru ilmu”.
Oleh karena itu, wajib bagi kita seorang muslim terutama orang yang berilmu untuk senantiasa berakhlakul karimah serta berusaha semaksimal mungkin untuk menjauhi dan menghindari akhlak tercela. Adapun ancaman bagi orang yang berilmu tanpa memiliki akhlak yaitu
1. Dicabutnya Keberkahan Ilmu
Dalam ajaran Islam sangat memperhatikan ilmu pengetahuan, bahkan Allah Swt akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang menuntut ilmu.
Dengan ilmu seseorang akan mendapatkan kemudahan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Dengan mempelajari ilmu, seseorang dapat mengetahui tentang akhlak dan moral sebagai seorang yang berilmu. Ilmu agama yang mulia sebaiknya di barengi dengan akhlak yang mulia juga.
Namun ketinggian ilmu tanpa dibarengi dengan akhlak mulia akan menjadi sesuatu yang sia-sia bahkan ilmu tanpa akhlak dapat menyebabkan dicabutnya keberkahan ilmu.
Ketika keberkahan ilmu telah dicabut oleh Allah SWT, maka ilmu tersebut tidak akan membawa manfaat, tetapi malah membawa kemudharatan yang besar.
2. Membawa Kehancuran
Ilmu pengetahuan yang kita kuasai tanpa akhlak dan adab sebagai penuntunnya, akan membawa pada kehancuran dan murka Allah di dunia dan akhirat. Hal ini digambarkan seperti bagaimana Iblis yang terlaknat karena merasa berilmu namun karena tanpa dibarengi dengan akhlak, maka Iblis merasa lebih mulia dibandingkan Nabi Adam As.
Selain itu, dikisahkan pula bagaimana umat-umat terdahulu dihancurkan oleh Allah karena dosa-dosa mereka yang berilmu tanpa akhlak, sehingga tak peduli dengan aturan syariat Allah yang diturunkan kepada mereka.
Dari uraian diatas, dapat kita ambil pelajaran untuk senantiasa mewujudkan akhlak yang mulia, mempelajari bagaimana akhlak mulia dan dalam Islam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Balasan akhlak mulia sangat besar yaitu masuk surga dan merupakan sebab terbanyak orang masuk surga. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,
أَكْثَرُ مَا يُدْخِلُ اَلْجَنَّةَ تَقْوى اَللَّهِ وَحُسْنُ اَلْخُلُقِ
“Yang paling banyak memasukkan ke surga adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia.” (HR At-Tirmidzi, Ibnu Maajah dan Al-Haakim)