malam nisfu sya'ban
malam nisfu syaban

Memasuki Bulan Sya’ban 2021, Inilah 4 Keistimewaan Bulan Sya’ban

Tepat tanggal 15 Maret 2021, dalam kalender hijriyah memasuki bulan Sya’ban. Bulan Sya’ban adalah bulan ke 8 dari Kalender Hijriyah. Dinamakan Sya’ban karena penduduk Arab saat itu bercerai berai untuk mencari air, ada yang bilang untuk mencari kebaikan.

Seperti bulan-bulan lainnya, bulan Sya’ban memiliki beberapa keistimewaan tersendiri dari bulan-bulan lainnya. Antara lain:

1. Bulan Sya’ban merupakan bulannya Rasulullah saw. makhluk yang paling mulya serta paling dicintai oleh Allah swt. Nabi saw bersabda:

وَشَعْبَانُ شَهْرِي فَمَنْ عَظَّمَ شَهْرَ شَعْبَانَ فَقَدْ عَظَّمَ أَمْرِي، وَمَنْ عَظَّمَ أَمْرِي كُنْتُ لَهُ فَرَطًا وَذُخْرًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رواه البيهقي)

Artinya: “Sya’ban adalah bulanku, barang siapa yang mengagungkan bulan Sya’ban maka ia benar-benar mengagungkanku, dan barang siapa yang mengagungkan urusanku, maka aku pendahalunya dan penyimpannya kelak di hari kiamat” (HR. al Baihaqi)

Dalam riwayat lain disebutkan:

رَجَبٌ شَهْرُ اللهِ تَعَالَى وَشَعْبَانُ شَهْرِيْ وَرَمَضَانُ شَهْرُ أُمَّتِيْ

Artinya: “Rajab adalah bulannya Allah, Sya’ban bulanku dan Ramadlan bulan umatku” (HR. Ibn Asakir)

2. Diangkatnya amal perbuatan manusia kepada Allah swt. Sebagaimana dalam hadits:

يَا رَسُولَ اللهِ ، لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ ، قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Rasulullah saw pernah ditanya oleh Usamah bin Zaid ra: “Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam suatu bulan seperti berpuasa bulan Sya’ban ? Rasulullah saw menjawab: Bulan tersebut bulan yang sering dilupakan oleh orang-orang, bulan itu berada di antara bulan Rajab dan Ramadlan. Padahal di bulan tersebut, amal-amal perbuatan manusia diangkat ke Tuhan semesta alam (Allah swt), dan saya senang amal perbuatan saya diangkat sementara saya dalam keadaan berpuasa” (HR. An Nasa’i)

Menurut Ibn Batthal, Rasulullah saw pada bulan Sya’ban selalu berpuasa sekalipun tidak setiap hari, tetapi lebih banyak berpuasanya dibanding hari yang ditinggalkan.[1]

Dalam riwayat Aisyah, pada bulan Sya’ban malaikat maut (Izroil) menggenggam nama-nama makhluk yang akan dicabut nyawanya, sehingga Nabi saw memperbanyak puasanya di bula Sya’ban karena takut nanti ketika namanya dihapus, ia dalam keadaan tidak berpuasa.

3. Terdapat malam yang sangat mulya yaitu malam nisfu sya’ban

Keutamaan yang paling terbesar pada bulan Sya’ban yaitu malam ke 15 dari bulan ini, yang dikenal dengan nisfu Sya’ban.

Sahabat Atha’ bin Yassar ra berkata:

وَمَا مِنْ لَيْلَةٍ بَعْدَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَفْضَلُ مِنْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ

Artinya: “Tidak satu malam pun setelah malam lailatul qadr yang lebih mulya dari malam nisfu sya’ban”[2]

Ulama pun juga sepakat, bahwa orang-orang yang sulit mendapatkan ampunan, seperti orang musyrik, penghina sahabat Nabi saw, orang yang bunuh diri dan sebagainya, jika mereka bertaubat di malam ini Allah swt akan memberikannya jalan yang sangat baik[3].

4. Diselamatkan dari musibah dan dijauhkan dari berangan-angan (akan menjadi orang yang selalu bersyukur)

Sebagian orang-orang shalih mengatakan; “Barang siapa membaca do’a Nabi Yunus as sebanyak 2375 akan diselamatkan dari bahaya musibah dan berangan-angan”. Adapun yang dimaksud dengan do’a Nabi Yunus as adalah sebagai berikut:

لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ

Hal ini didasarkan riwayat dari Ibn Abbas ra: “Sungguh do’a saudara Yunus sangat mustajab. Awal do’anya berupa tahlil, bagian tengah berupa tasbih dan bagian akhir pengakuan ada dosanya. Tidak ada bagi orang-orang yang bersedih, berduka dan yang memiliki hutang, jika dibaca selama tiga hari kecuali ia akan diijabah do’anya”[4]

Demikianlah diantara keutamaan-keutamaan bulan Sya’ban dibanding dengan bulan-bulan lainnya yang dijelaskan oleh para ulama, orang-orang shalih, al arif billah dan para mukasyaf. Semoga di bulan ini kita dapat meningkatkan amal ibadah sebagaimana yang telah dipraktekkan oleh orang-orang shalih tersebut.

Wallahua’lam


[1] Ibn Batthal, Syarh Shahih Bukhari, Juz 4, Hal 116

[2] Attuwaijiri, Tuhfah al Ikhwan, Hal 82

[3] Abdul Hamid Abdil Qadir Qudus al Makki al Syafi’I, Kanzunnajah wa al Surur,  Hal 153

[4] Muhammad bin Ali Afnadi, Khazinah al Asror, Hal 82-83

Bagikan Artikel ini:

About M. Jamil Chansas

Dosen Qawaidul Fiqh di Ma'had Aly Nurul Qarnain Jember dan Aggota Aswaja Center Jember

Check Also

al quran hadits

Bolehkah Menerima Hadits dari Perawi Syiah ?

Di dalam menilai kredibilitas suatu hadits, maka dapat dilihat dari dua aspek; Pertama, dari aspek …

rasulullah

Apakah Rasulullah Saw Pernah Berbuat Salah ?

Ulama’ Salaf dan Khalaf sepakat bahwa Nabi Muhammad saw adalah sosok manusia yang ma’shum (terjaga), …