lailatul qadar
lailatul qadar

Berburu Lailatul Qadar: Inilah Prediksi Ulama tentang Tanggal Lailatul Qadar di Tahun ini

Siapa yang tak kenal lailatul qadar, sebutannya akrab di telinga para pemburunya. Ibarat seorang gadis, lailatul qadar adalah primadona bagi orang yang berpuasa. Dibicarakan, didiskusikan, bahkan diperdebatkan, dan diburu oleh semua kalangan.

Sebenarnya apa Lailatul Qadar itu? Allah berfirman bahwa Lailatul Qadar itu adalah malam seribu kebaikan. Semalam bernilai 30.000 malam. Artinya melakukan satu kebaikan di Lailatul Qadar senilai dengan kebaikan yang dilakukan selama 1000 bulan. Fantastik bukan!

Allah menerangkan keistimewaan malam seribu bulan itu dalam :

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”. QS: al-Qadar 1-5
Al-Thabari meriwayatkan keterangan dari Imam Qatadah dan Imam Mujahid bahwa di Lailatul Qadar segala dimensi kebaikan langit berupa kedamaian sepanjang masa ditumpah-deraskan. Tinggal bagaimana kita menyiapkan wadahnya di Bumi (Tafsir al-Thabari, 24/535).

Wadah itu berupa aktifitas ibadah kepada Allah. Urusan dunia yang dimunajtkan di malm itu pasti akan membawa banyak kebaikan dan kesuksesan. “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan”

Tanggal Berapa Lailatul Qadar ?

Kalimat Lailatul Qadar diulang tiga kali dalam surat al-Qadar. Bila dihitung hurufnya berjumlah Sembilan lam-ya’-lam-ta’ marbuthah-alif-lam-qaf-dal-ra’. Bila tiga dikalikan Sembilan maka hasilnya dua puluh tujuh. Artinya apa, Lailatul Qadar bisa ditemukan pada malam ke duapuluh tujuh Ramadhan. ini adalah hitungan matematis Ibnu al-Jawziy. (Zad al-Masir, 6/178).

Imam al-Ghazali mempunyai prediksi berbeda. Lailatul Qadar sesungguhnya bisa didapatkan dengan cara melihat hari pertama Ramadhan. Menurutnya, bila awal Ramadhan tepat Hari Ahad atau Hari Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada tanggal 29. Apabila awal Ramadhan tepat Hari Senin, maka Lailatul Qadar jatuh pada tanggal 21. Apabila awal Ramadhan tepat Hari Selasa atau Hari Jum’at, maka Lailatul Qadar jatuh pada tanggal 27. Apabila awal Ramadhan tepat Hari Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada tanggal 25. bila awal Ramadhan tepat Hari Sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada tanggal 23.

Ini adalah semacam rumus yang dibuat oleh al-Ghazali. Syaikh Abu Hasan memberikan testimoni tentang rumus ini. Ia mengatakan “dengan rumus ini aku tidak pernah gagal mendapatkan Lailatul Qadar”. (I’anah al-Thalibin, 2/290)

Bila ditelaah lebih lanjut, ternyata predik al-Ghazali dan Ibn al-Jauzi memiliki kesamaan. Tahun ini, kita mengawali puasa Ramadhan pada Hari Jum’at, mengacu pada rumus al-Ghazali, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 27 Ramadhan.  Ini juga dibenarkan oleh hitungan matematis Ibn al-jauzi. Selamat berburu Lailatul Qadar !

Bagikan Artikel ini:

About Abdul Walid

Alumni Ma’had Aly Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo

Check Also

hewan yang haram

Fikih Hewan (1): Ciri Hewan yang Haram Dimakan

Soal halal-haram begitu sentral dan krusial dalam pandangan kaum muslimin. Halal-haram merupakan batas antara yang …

tradisi manaqib

Tradisi Membaca Manaqib, Adakah Anjurannya ?

Salah satu amaliyah Nahdhiyyah yang gencar dibid’ahkan, bahkan disyirikkan adalah manaqiban. Tak sekedar memiliki aspek …