kekuatan bacaan alquran
kekuatan bacaan alquran

Dahsyatnya Bacaan Al-Qur’an untuk Ketenangan Jiwa dan Kesehatan Mental

Tak diragukan lagi bahwa Al-Qur’an merupakan mukjizat sampai akhir zaman. Di samping mempunyai banyak keistimewaan, ia juga merupakan mukjizat yang luar biasa yang memiliki kekuatan di luar kemampuan apapun. Bahkan Allah  memberi perumpamaan seandainya Al-Qur’an diturunkan ke sebuah gunung, niscaya ia akan hancur tidak tersisa.

 لَوْ أَنْزَلْنَا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ الأمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

Kalau sekiranya Kami menurunkan al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir. (QS: Al-Hasyr, 21).

Kemukjizatan Al-Qur‘an memang akan terus berlangsung sampai hari kiamat. Al-Qur‘an memiliki pengaruh yang luar busa bukan hanya sekedar maknanya yang hanya bisa diketahui oleh orang yang membaca dan memahaminya. Pengaruh dan manfaat Al-Qur‘an bahkan pada bunyi lafadz yang hanya didengar dan sekalipun tidak memahami maknanya.

Dr. Al-Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat berhasil membuktikan bahwa hanya dengan mendengarkan bacaan ayat Al-Qur‘an seorang Muslim baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan dapat merasakan perubahan psikologis yang sangat besar. Pengaruh mendengarkan bacaan Al-Qur‘an di antaranya adalah menghantarkan seseorang untuk senantiasa mengingat Allah.

Dengan mengingat Allah dalam setiap detik bisa bisa memberikan motivasi hidup dan ketenangan dalam menghadapi ketidakpastian dan kemungkinan hidup. Dengan memperoleh ketenangan jiwa dalam menjalani liku-liku kehidupan, insyaallah segala nikmat dan cobaan yang datang akan dapat kita terima dengan rasa riḍa serta mengakui akan kebesaran Allah Sang Maha Pencipta.

Ketenangan yang dirasakan oleh individu, disebabkan karena aktifitas yang dilakukan tetap dalam prosedur yang benar, tidak menyalahi aturan, dan tidak sedikitpun terindikasi berbuat kemungkaran. Sulit bisa diterima jika individu beraktifitas dengan tenang sementara aktifitas yang dilakukan berlabel dosa dan maksiat. Jika perbuatan dosa dan maksiat itu dapat menyenangkan atau bahkan menenangkan individu maka sifatnya hanya sesaat untuk kemudian akan berakibat pada penderitaan dan keresahan selama-lamanya.

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.

Selain itu, mendengarkan bacaan Al-Qur’an bisa menjadi obat  penurunan depresi dan kesedihan serta memperoleh ketenangan jiwa dan mcnangkal berbagai macam penyakit. Dr. Al-Qadhi yang seorang dokter ahli jiwa ini melakukan penelitian dengan ditunjang melalui bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot. dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Hasil uji cobanya itu ia menyimpulkan bahwa bacaan Al-Qur‘an berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.

Penelitian Dr. Al-Qadhi ini juga dikukuhkan oleh penelitian yang disampaikan dalam Konferensi kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984. Dalam laporan yang disampaikan pada konferensi tersebut dinyatakan Al-Qur’an terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya.

Sedangkan Universitas Boston pernah mempublikasikan hasil penelitian Muhammad Sahm yang melakukan pcnelitian terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mcngerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Al-Qur’an. 

Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi. yakni membacakan Al-Qur‘an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur‘an. Kesimpulannya. responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur‘an dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur‘an.

Al-Qur‘an memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal terscbut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat ayat Al-Qur‘an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.

Orang yang tenang jiwanya adalah orang yang fungsi-fungsi jiwanya dapat berjalan secara harmonis dan serasi sehingga mumunculkan kepribadian yang terintegrasi dengan baik. Kepribadian yang terintegrasi dengan baik dapat dengan mudah memulihkan macam-macam ketegangan dan konflik-konflik batin secara spontan dan otomatis, dan mengatur pemecahannya menurut prioritas dan herarkinya, sehingga dengan mudah akan mendapat kan keseimbangan batin, dan jiwanya ada dalam keadaan tenang seimbang.

Bagikan Artikel ini:

About Ahmad Cahyo

Mahasiswa Program S2 PTIQ Jakarta

Check Also

Hari Santri

Memperingati Hari Santri Sebagai Wujud Hubbul Waton Minal Iman

Sebagaimana kita ketahui bahwa sejak tanggal 22 Oktober 2015 telh ditetapkan sebagai peringatan hari santri …

meninggal di tanah suci

Belajar dari Peletakan Hajar Aswad : Praktek Demokrasi Ala Nabi

Pada saat ini banyak Negara islam ataupun Negara yang mayoritasnya adalah muslim turut mengadaptasi sistem …