Tanggal 4 Februari 2019 menjadi hari bersejarah bagi seluruh umat beragama di dunia Pada hari itu telah ditandatangani sebuah Piagam Perjanjian antar dan untuk umat beragama sebagai hasil dari Konferensi Internasional untuk Persaudaraan Kemanusiaan di Abu Dhabi Emirat Arab Pertemuan selama tiga hari tersebut dihadiri oleh para tokoh tokoh dunia dari Islam Kristen Hindu dan Budha Dalam konferensi tersebut menghasilkan sebuah Perjanjian Kemanusiaan serta ditandatangani oleh Dr Ahmad Toyyib Grand Syekh Universitas al Azhar Mesir mewakili pihak Islam dan Paus Fransiskus pimpinan umat Kristen Katolik sedunia Keduanya mewakili semua tokoh agama sedunia yang hadir pada saat itu Judul lengkap naskah perjanjian tersebut adalah Watsiqah al Ukhuwah al Insaniyah Perjanjian Persaudaraan Kemanusiaan Hadirnya naskah watsiqah ini bukan oleh sebab perang atau sengketa antara umat Muhammad dengan umat Yesus atau agama lainnya tetapi lebih sebagai suatu upaya untuk mencipta perdamaian dunia dari bencana mewabahnya penyakit terorisme radikalisme dan ekstrimisme ketidak adilan penindasan eksploitasi dan kejahatan kemanusiaan lainnya Baca Juga Menjadi Bertaqwa dengan Memperkokoh Persaudaraan Akhir akhir ini kedamaian dan persaudaraan antar sesama manusia sering terkoyak oleh kejahatan sadis yang memakai dalil agama untuk pembenaran Mengacu pada fenomena inilah perjanjian ini dihadirkan sebagai konvensi internasional dalam mewujudkan kehidupan dunia yang damai dan tenang Isi Deklarasi Naskah Perjanjian Persaudaraan Kemanusiaan ini dimulai dengan beberapa ungkapan terkait kemanusiaan Atas nama Allah yang menciptakan manusia dalam kedudukan yang sama setara hak kewajiban dan martabatnya yang menganjurkan manusia untuk hidup besaudara dalam segala aspek kehidupan Tujuannya tak lain untuk memakmurkan bumi dan menebar nilai nilai kebaikan kasih sayang dan cinta kasih Atas nama jiwa manusia yang suci karenanya Allah melarang membunuh atau menyakitinya Bahwa siapa yang menyakiti satu jiwa maka seolah olah ia menyakiti jiwa manusia seluruhnya Sebaliknya seseorang yang menjaga satu jiwa manusia seakan ia menjaga manusia semuanya Atas nama fakir miskin dan orang orang yang terdzolimi dan terpingirkan yang Allah perintahkan kepada semua penduduk bumi untuk berbuat baik dan memberikan bantuan kepada fakir dan miskin orang yang dilanda derita hak haknya dirampas dan termarjinalkan agar penderitaan yang mereka alami ini menjadi lebih ringan Titah ini berlaku untuk semua manusia apapun agamanya dari bangsa manapun ia berasal dan dari golongan etnis apapun Atas nama anak yatim dan para janda serta mereka yang dipaksa eksodus dari rumah dan negaranya mereka yang menjadi korban perang mengalami penindasan diperlakukan secara dzalim orang orang yang lemah orang orang yang selalu dicekam rasa takut dan khawatir tawanan perang dan mereka yang mengalami penindasan Atas nama rakyat yang kehilangan keamanan kedamaian dan harmoni hidupnya mereka yang mengalami kehancuran dan kehilangan segalanya akibat perang Atas nama persaudaraan kemanusiaan yang mengikat dan menyatukan mereka semua dalam satu nilai yang sama Atas nama persaudaraan yang telah terkoyak oleh kebijakan yang sektarian dan diskriminatif tercabik oleh sistem kapitalisme yang akut dan orientasi ideologi penebar kebencian Atas nama kemerdekaan kebebasan dan keistimewaan yang telah diberikan oleh Allah kepada semua manusia Atas nama keadilan dan kasih sayang sebagai sumber keharmonisan Atas nama pribadi pribadi yang punya niat untuk melakukan kebaikan dan menebar rahmat di segenap penjuru bumi Atas nama Allah dan atas nama semua yang termaktub di atas tokoh tokoh agama se dunia yang diwakili oleh Universitas al Azhar yang didukung oleh umat Islam di Negara Timur dan para pemeluk Islam di Negara Barat dan Gereja Katolik yang didukung pula oleh semua umat Katolik di Negara negara Barat dan Negara negara Timur berupaya untuk membuka ruang budaya dialog saling tolong menolong dan budaya saling mengerti antar sesama Semua tokoh tokoh agama yang beriman kepada Tuhan yang maha agung percaya terhadap kehidupan akhirat dan dan yakin akan hisabNya tersebut mengambil sikap sebagai wujud tanggungjawab keagamaan dan moralitas kemanusiaan dengan menyerukan dan menghimbau terutama kepada diri masing masing kepada para pemimpin dunia para pembuat kebijakan internasional dan pemegang kebijakan ekonomi dunia untuk dengan serius berupaya menyebarkan budaya toleransi konsep hidup bersama yang harmonis dalam keberagaman dan perdamaian dunia serta melakukan intervensi untuk menghentikan pembunuhan terhadap orang orang yang tak bersalah ikut andil menghentikan perang konflik peduli terhadap perubahan iklim dunia serta kemerosotan moral dan akhlak Dan untuk para pemikir filosuf tokoh tokoh agama para seniman dan jurnalis di seluruh penjuru dunia supaya menghadirkan ulang nilai nilai perdamaian keadilan kebaikan persaudaraan yang harmonis antar sesama hidup bersama dalam iklim keberagaman serta menekankan pentingnya hal hal tersebut sebagai perekat untuk hidup berbangsa dan bernegara Dihadirkannya Deklarasi Persaudaraan Kemanusiaan ini berangkat dari refleksi yang mendalam terhadap realita dunia sekarang yang kerap dilanda derita dan bencana Diyakini dengan pasti bahwa penyebab krisis dunia yang sedang berlangsung saat ini adalah karena terbungkamnya hati nurani manusia merosotnya akhlak serta moralitas pemeluk agama dominasi tren sikap hidup yang individualistik dan menuhankan filsafat materialistik serta meletakkan nilai nilai kebendaan yang bersifat duniawi mengalahkan prinsip prinsip agama yang luhur Wallahu a lam Muhammad Sada i Alumni Fakultas Tarbiyah Istitut Agama Islam Ibrahimy Sukorejo Jurusan Bahasa Arab
Check Also
Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?
Meskipun arus puritanisasi mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …
Shalat Ghaib untuk Korban Bencana
Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah