isra
isra

Hikmah Isra’ Mi’raj: Optimalisasi Peran Masjid

Salah satu hikmah Isra’ Mi’raj Nabi adalah penegasan pentingnya memakmurkan masjid.


Isra’ Mi’raj sebagai salah satu mukjizat yang berfungsi sebagai bukti kebenaran Nabi Muhammad SAW karena kejadian ini sungguh di luar kebiasaan manusia. Hal ini menjadikan orang menjadi takjub akan keagungan Allah yang mampu memperjalankan hambanya dari Masjid al-Haram menuju Masjid al-Aqsa dengan waktu yang sangat singkat hal ini sesuai penjelasan Imam Al-Baidhawi dalam Tafsirnya yang berjudul Anwar at-Tanzil wa Asrar at-Ta’wil.

Kejadian ini berawal ketika Nabi mengalami kesedihan yang mendalam karena ditinggalkan istri tercinta dan paman yang selalu membela perjuangannya dari segala ancaman maupun rintangan. Dalam kondisi seperti ini, Allah menghibur Nabi melalui perjalanan spiritual ini dari satu masjid menuju masjid yang lain.

Dari penjelasan ini, peran Masjid sangat penting, terutama sebagai tempat untuk mengadu kepada Tuhan atau berkeluh kesah atas segala permasalahan yang dihadapi agar menjadi manusia yang bertakwa, karena masjid dibangun dan digunakan dengan tujuan takwa bukan untuk mengikuti hawa nafsu misalnya ingin dikenal, atau dijadikan tempat berpolitik untuk mencari kepentingan sesaat.

Pelajaran berharga dari Isra’ Mi’raj Nabi adalah untuk mengoptimalkan masjid sebagai tempat ibadah dengan tujuan agar selalu diturunkan Rahmat dan nikmat bukan sebagai tempat munculnya sumber konflik maupun fitnah disebabkan adanya ambisi jabatan atau gila akan kehormatan.

Syeh Nawawi dalam kitab tafsirnya yang berjudul Marah Labid menjelaskan bahwa hikmah adanya Isra’ Mi’raj adalah Allah hendak menggabungkan hubungan yang baik antara dua masjid yang pernah menjadi kiblat shalat orang Islam, juga sebagai penghubung tali silaturahmi dengan sejarah Nabi-nabi terdahulu.

Fenomena saat ini banyak orang berlomba-lomba membangun masjid megah yang menghabiskan biaya banyak sekali baik secara sukarela atau pribadi, sayangnya setelah masjid sudah jadi, jamaahnya sedikit bahkan kadang kosong tanpa diisi kegiatan apapun. Ini sesuai Hadis Nabi yang bunyi artinya:

Artinya: diriwayatkan dari Anas, bahwasannya Nabi Muhammad bersabda:”hari kiamat tak akan datang sampai manusia bermegah-megahan dalam membangun masjid.” (H.R Abu Dawud)

Dalam Syarah Sunan Abi Dawud, Imam Badruddin al-Aini menjelaskan bahwa hadis di atas menjelaskan bahwa salah satu tanda mendekati hari kiamat adalah ketika manusia berlomba-lomba dan berbangga akan masjidnya dengan bagus, ornamennya indah bentuknya sampai melupakan tujuan aslinya yaitu untuk ibadah shalat, membaca al-Qur’an.

Dari sini, pengurus Masjid harus mencari terobosan agar para jamaah selalu meramaikan Masjid dengan kegiatan-kegiatan yang baik, dan didukung fasilitas yang lengkap sehingga orang selalu nyaman didalamnya mulai toilet yang bersih, tersedianya air minum, perpustakaan yang bervariasi koleksi buku-bukunya.

Dengan adanya kenyamanan ini diharapakan agar para jamaah selalu ingin kembali dan kembali lagi untuk meramaikannya dengan hal-hal positif.

Dari hikmah Isra’ Mi’raj ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Umat Islam harus mengembalikan ruh Masjid sebagai tempat ibadah bukan untuk ajang menyebar fitnah maupun cercaan. Masjid harus sebagai tempat menempah spiritual agar tak terjadi kebobrokan moral.

Bagikan Artikel ini:

About Moh Afif Sholeh

Alumnus Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta dan Guru Bahasa Arab di SMA Islam Cikal Harapan BSD

Check Also

Lemah Lembut dalam Pergaulan

Anjuran Bersikap Lemah Lembut dalam Pergaulan

Islam menekankan pentingnya bersikap yang baik dan bijaksana dalam berhubungan dengan sesama

ulama nusantara

Siapa yang Pantas Menyandang Gelar Ulama

Ulama merupakan jama’ dari kata alim yang berarti orang yang mengetahui ilmu dan mampu mengamalkannya.