Setiap manusia akan mati. Mati adalah fase seseorang memasuki alam barzah. Ada beberapa penyebab seseorang mendapatkan siksaan dalam kubur.
Manusia akan mengalami beberapa fase dalam hidupnya, mulai dari alam rahim (kandungan), setelah itu lahir ke alam dunia untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Di alam dunia ini manusia berkewajiban melakukan hal-hal yang diperintahkan serta menjauhi larangan-Nya. Hal ini sebagai bentuk pengakuan diri kepada Tuhan, bahwa tugasnya untuk menjadi hamba yang baik, serta menjaga kelestarian bumi ini.
Setelah fase dunia, manusia akan memasuki alam baru, yaitu Alam Barzah (alam kubur). Alam ini sebagai alam penantian menuju akhirat. Bila di alam ini beruntung, maka ia akan merasakan kenikmatan sampai hari kiamat. Sebaliknya, bila ia merasakan kesusahan di alam, maka selanjutnya akan merasakan duka dan nestapa yang mendalam.
Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan merasakan kematian baik manusia maupun hewan. Semuanya telah ditentukan tempat dan waktunya oleh Allah serta tak ada yang mampu mengelak bahkan lari dari kematian.
Setelah manusia meninggal dunia akan memasuki alam barzah sebagai alam penantian menuju akhirat. Di alam ini seseorang akan merasakan nikmat bagi yang berbuat kebaikan serta diridhai oleh Tuhannya. Begitu juga ada yang mendapatkan siksaan dikarena melakukan hal-hal yang terlarang.
Ada beberapa penyebab seseorang mendapatkan siksaan dalam kubur. Pertama, seseorang yang tak membersihkan diri atau bersuci dari kotoran air kencing. Kedua, Sering mengadu domba atau memprovokasi massa sehingga terjadi permusuhan yang menimbulkan nyawa atau merugikan orang lain.
Ada keterangan dalam sebuah Hadits Nabi :
عن ابن عباس رضي الله عنهما، مر النبي صلى الله عليه وسلم على قبرين فقال: «إنهما ليعذبان وما يعذبان من كبير» ثم قال: «بلى أما أحدهما فكان يسعى بالنميمة، وأما أحدهما فكان لا يستتر من بوله» قال: ثم أخذ عودا رطبا، فكسره باثنتين، ثم غرز كل واحد منهما على قبر، ثم قال: «لعله يخفف عنهما ما لم ييبسا. رواه البخاري
Artinya:” Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, Suatu ketika Nabi melewati dua kuburan, kemudian Nabi Bersabda:”Sesungguhnya Keduanya mendapatkan siksa kubur. Dan mereka disiksa bukan karena dosa besar?Nabi menjawab:”Iya. Pertama, Ia sering melakukan namimah atau adu domba. Kedua, ia tak membersihkan diri dari air kencing. Kemudian, Nabi mengambil pelepah kurma yang masih basah yang dipotong menjadi dua dan ditancapkan ke kedua kuburan itu. Lantas Nabi menjelaskan tujuannya yaitu selagi belum kering pelepah itu maka akan mampu meringankan siksa keduanya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Imam al-Munawi dalam Faidhul Qadir menjelaskan bahwa air kencing sedikit atau banyak hukumnya najis, maka harus dibersihkan terlebih dahulu badan, pakaian saat mau mengerjakan shalat.
Abu al-Lais as-Samarkandi dalam Tanbih al-Ghafilin menjelaskan bahwa orang yang sering mengadu domba harus segera bertaubat karena perbuatannya itu akan menyebabkan dirinya hina di dunia serta mendapatkan siksa saat di kuburan hingga di akhirat.
Dari penjelasan ini, ada beberapa poin yang dapat disimpulkan.
Pertama, adu domba maupun air kencing merupakan penyebab malapetaka
seseorang disiksa di alam kubur. Maka dari itu, jangan meremehkan keduanya.
Kedua, bahwa pelepah kurma atau bunga yang masih basah ketika diletakkan di kuburan maka bisa meringankan siksaan di alam kubur.