dzikir
dzikir

Keistimewaan Dzikir Mampu Menolak Bala’

Segala aktifitas baik ucapan atau perbuatan yang ditujukan untuk mengingat kepada Allah termasuk kategori dzikir. Hal ini menjadi penting dikarenakan untuk menjaga hubungan yang harmonis antara makhluk dengan sang Khalik atau Penciptanya.

Aktivitas ini ternyata membawa dampak yang besar di antaranya Allah selalu menyayanginya dengan selalu memberikan Rahmat dan petunjuk dalam menjalani aktifitas kesehariannya serta akan dijauhkan dari segala macam bala’ atau sesuatu yang berbahaya bagi dirinya maupun keluarganya.

Dalam Fatawa al-Hadisiyyah karya Ibnu Hajar, ada sebuah pertanyaan yang berbunyi: Apakah Dzikir mampu untuk menolak bala’ seperti hanya sedekah? Beliau menjawab: iya, dzikir mampu Menolak bala’.

Hal ini berdasarkan Banyak Hadits yang menjelaskan hal itu, seperti yang tertuang dalam kitab Al-Adzkar karya Imam Nawawi, diantaranya:

Pertama, Orang yang memperbanyak istighfar akan dimudahkan urusannya dan dijauhkan dari segala kesusahan, seperti Hadist dibawah ini,

ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ -ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ- ﻗﺎﻝ: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ -ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: “من لزم اﻻﺳﺘﻐﻔﺎﺭ ﺟﻌﻞ اﻟﻠﻪ ﻟﻪ ﻣﻦ ﻛﻞ ﺿﻴﻖ ﻣﺨﺮﺟﺎ، ﻭﻣﻦ ﻛﻞ ﻫﻢ ﻓﺮﺟﺎ، ﻭﺭﺯﻗﻪ ﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﻻ ﻳﺤﺘﺴﺐ. رواه أبو داود و ابن ماجه

Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata: Rasullullah bersabda: Barangsiapa membiasakan membaca istighfar, maka Allah akan memberikan solusi atas segala kesulitan yang ia hadapi, dan Allah meringankan segala kesusahan yang ia alami, serta memberikan Rizki yang datangnya tak disangka. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Kedua, Orang yang memperbanyak membaca hauqalah atau lahaula wala quwwata illa billah akan dijauhkan dari segala yang membahayakan, seperti Hadist ini,

عن ابن عباس رضي الله عنهما أنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم : أَكْثِرُوا مِنْ قَوْلِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ؛ فَإِنَّهَا مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ فَإِنَّهَا تَدْفَعُ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ بَابًا مِنَ الضُّرِّ، أَدْنَاهَا الْهَمَّ وَالْفَقْرَ. أخرجه الطبراني وابن عساكر

Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata: Rasulullah bersabda: Perbanyak membaca lahaula wala quwwata illa billah
karena itu termasuk gudangnya surga
.

Hal ini juga mampu menolak dari 99 jenis marabahaya, dan yang paling rendah adalah kesusahan serta kefakiran. Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Thabrani dan Ibnu Asyakir.

Keterangan diatas merupakan sebagian penjelasan tentang keutamaan berdzikir yang bertujuan untuk menolak bala’, dan segala marabahaya.

Tata Cara Berdzikir

Salah satu ajaran Islam kepada umatnya adalah untuk memperbanyak dzikir kepada Allah. Perintah ini bertujuan agar manusia selalu menjalin hubungan yang intens kepada Dzat yang telah menciptakan dirinya dengan memperbanyak menyebut-Nya.

Dalam hal ini, Islam mengatur tata cara berdzikir agar mendapatkan keutamaannya seperti yang paparkan oleh Iman Nawawi dalam kitab Al-Adzkar

اﻟﺬﻛﺮ ﻳﻜﻮﻥ ﺑﺎﻟﻘﻠﺐ، ﻭﻳﻜﻮﻥ ﺑﺎﻟﻠﺴﺎﻥ، ﻭاﻷﻓﻀﻞ ﻣﻨﻪ ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﺑﺎﻟﻘﻠﺐ ﻭاﻟﻠﺴﺎﻥ ﺟﻤﻴﻌﺎ، ﻓﺈﻥ اﻗﺘﺼﺮ ﻋﻠﻰ ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ، ﻓﺎﻟﻘﻠﺐ ﺃﻓﻀﻞ. ﺛﻢ ﻻ ﻳﻨﺒﻐﻲ ﺃﻥ ﻳﺘﺮﻙ اﻟﺬﻛﺮ ﺑﺎﻟﻠﺴﺎﻥ ﻣﻊ اﻟﻘﻠﺐ ﺧﻮﻓﺎ ﻣﻦ ﺃﻥ ﻳﻈﻦ ﺑﻪ اﻟﺮﻳﺎء، ﺑﻞ ﻳﺬﻛﺮ ﺑﻬﻤﺎ ﺟﻤﻴﻌﺎ، ﻭﻳﻘﺼﺪ ﺑﻪ ﻭﺟﻪ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ

Dzikir itu bisa lewat hati bisa juga dengan lisannya dan yang terbaik adalah menggabungkan serta mengkombinasikan antara dzikir lisan dan hati. Jika mengalami kendala maka dzikir dalam hati lebih utama. Dalam hal ini, tak pantas seseorang meninggalkan berdzikir melalui lisan dan hati dengan alasan untuk pamer (riya’), tetapi tujuan berdzikir ini untuk mencari Ridha Allah SWT semata.

Dari penjelasan ini dapat dipahami bahwa orang yang mampu berdzikir secara lisan sebaiknya mencoba meningkatkan dzikirnya dengan mengkombinasikan dengan hati sehingga dirinya mendapat ketenangan batin, terpuaskan secara ruhani serta dijauhkan dari segala marabahaya yang akan dihadapi.

Bagikan Artikel ini:

About Moh Afif Sholeh

Alumnus Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta dan Guru Bahasa Arab di SMA Islam Cikal Harapan BSD

Check Also

Lemah Lembut dalam Pergaulan

Anjuran Bersikap Lemah Lembut dalam Pergaulan

Islam menekankan pentingnya bersikap yang baik dan bijaksana dalam berhubungan dengan sesama

ulama nusantara

Siapa yang Pantas Menyandang Gelar Ulama

Ulama merupakan jama’ dari kata alim yang berarti orang yang mengetahui ilmu dan mampu mengamalkannya.