Nabi Musa merupakan seorang rasul agung yang bergelar Kalimullah. Selain itu beliau juga termasuk dalam jajaran Ulul Azmi, yakni lima rasul berkedudukan tinggi di sisi Allah. Selain Nabi Muhammad, Nabi Musa juga diberikan keistimewaan Allah untuk dapat berbincang dengan-Nya. Sebagaimana dalam firman Allah dalam Surah An-Nisa’ ayat 164 yang berbunyi:
“Nabi Musa adalah seorang rasul bergelar Kalimullah yang juga termasuk dalam jajaran Ulul Azmi, yakni lima rasul berkedudukan tinggi di sisi Allah. Di antara rasul lain, selain Nabi Muhammad, Nabi Musa diberi keistimewaan Allah untuk dapat berbincang dengan-Nya di Bukit Turisina. Sebagaimana firman Allah dalam Surah An-Nisa’ ayat 164”
Meski jarak waktu kehidupan antara Nabi Musa dan Nabi Muhammad sangat jauh. Namun, informasi tentang kemuliaan Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir telah diketahui oleh Nabi Musa. Informasi ini diperoleh Nabi Musa dari wahyu yang di turunkan Allah kepadanya.
Ketika Nabi Musa bermunajat di Gunung Thursina, Beliau berbincang dengan Allah dan mengajukan beberapa pertanyaan yang terkandung dalam Kitab Taurat yang diterimanya.
“Ya Tuhanku, aku mendapatkan dalam alwaah (wahyu kitab taurat yang tertulis dalam bentuk lembaran), terdapat suatu umat yang bisa memberikan syafaat sesamanya serta mampu mencegah kemungkaran kepada sesamanya. Kumohon jadikanlah mereka umatku,” pinta Nabi Musa. “Mereka adalah umat Muhammad,” jawab Allah.
“Ya Tuhanku, aku mendapatkan dalam alwaah disebutkan bahwa ada suatu umat yang akan menjadi umat terakhir yang diciptakan, dan mereka adalah umat yang paling dahulu masuk Surga. Ya Tuhanku, jadikanlah mereka itu sebagai umatku”. Pinta Nabi Musa lagi. “Itu adalah Umat Muhammad.” Jawab Allah.
“Wahai Tuhanku, aku juga mendapatkan dalam alwaah, terdapat umat yang akan dibukan pintu-pintu langit dan diturunkan rahmat kepada mereka cukup dengan melaksanakan shalat lima waktu. Kumohon jadikanlah mereka itu umatku,” Nabi Musa memohon. “Mereka adalah umat Muhammad,” jawab Allah.
Tidak berhenti di sana, masih banyak pula keistimewaan umat Nabi Muhammad yang diketahui oleh Nabi Musa. Beberapa keistimewaan itu, Pertama, umat Nabi Muhammad akan dikumpulkan pada hari kiamat dengan wajah-wajah bercahaya lagi indah. Wajah yang bercahaya ini merupakan cahaya dalam bekas wudhu serta sujud mereka selama di dunia.
Kedua, umat Nabi Muhammad adalah satu kebaikan, dan 10 hingga 700 lipat kebaikan jika dapat melaksanakan niat baiknya. Namun jika mereka berniat melaksanakan kejelekan yang tidak sampai dilaksanakan maka mereka tidak mendapatkan dosa.
Ketiga, umat Nabi Muhammad akan terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok umat yang akan dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab, dihisab dengan hisab yang mudah, dan segolongan yang lain adalah mengalami siksa sebagai pembersihan diri dari dosa-dosa baru kemudian dimasukkan ke dalam surga.
Ketiga contoh diatas merupakan sedikit gambaran betapa istimewanya umat Nabi Muhammad, yang akan mendapatkan segala kemuliaan di sisi Allah sebagaimana yang dijelaskan oleh nabi Musa. Karena itulah, Nabi Musa mengungkapkan keinginannya kepada Allah dalam dialognya bersama Allah bahwa Beliau menginginkan untuk menjadi salah satu dari umat Nabi Muhammad.
Namun Allah berkata kepada Nabi Musa bahwa Allah telah memilih Nabi Musa beserta beberapa manusia yang Ia tunjuk untuk menerima risalah serta firman-Nya. Maka terimalah apa yang telah Allah beri kepadamu. Serta jadikan dirimu termasuk orang-orang yang bersyukur.
Kisah Nabi Musa ini telah menyadarkan bahwa kita. Kaum muslimin, termasuk dalam umat terbaik yang dipilih Allah. Tentu kriteria umat terbaik dan istimewa ini merupakan karunia besar yang harus dimanfaatkan dengan baik. Sudah semestinya bagi setiap muslim yang mengaku umat Nabi Muhammad harus tunduk dan taat kepada syariat-Nya dan berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah