malaikat menangis
malaikat menangis

Dua Malaikat yang Menangis Ketika Iblis Dilaknat Allah SWT

Hujjatul Islam, Imam Al Ghazali mengatakan bahwa iblis dulunya adalah hamba-hamba Allah SWT yang ta’at kepadaNya. Mereka memiliki beberapa nama sesuai dengan tempat tinggalnya di langit.

Mereka yang tinggal di langit yang pertama disebut sebagai al-Abid (ahli ibadah). Pada langit yang keduanya disebut az-Zahid. Pada langit ketiga, namanya disebut al-Arif. Pada langit keempat, namanya adalah al-Wali. Selanjutnya langit kelima, namanya disebut at-Taqi. Di langit keenam namanya disebut al-Khazin. Pada langit ketujuh namanya disebut Azazil dan selama 1000 Tahun mereka rajin taat beribadah sujud non stop kepada Allah, bahkan pernah menjadi Sayyidul Malaikat (Penghulu atau Pemimpin para Malaikat).

Suatu ketika, Allah SWT telah memerintahkan iblis sujud kepada Nabi Adam As. Lalu iblis berkata, “Adakah Engkau lebih mengutamakannya daripada aku, sedangkan aku lebih baik darinya. Engkau ciptakan aku dari api dan Engkau jadikan Adam dari tanah.”

Lalu Allah SWT berfirman yang maksudnya, “Aku menciptakan apa yang Aku kehendaki.” Karena iblis memandang dirinya penuh keagungan, maka dia enggan sujud kepada Adam AS karena merasa bangga dan sombong.

Dia berdiri tegak sampai saatnya malaikat bersujud dalam waktu yang lama. Ketika para malaikat mengangkat kepala mereka, mereka mendapati iblis tidak sujud sedang mereka telah selesai sujud.

Maka para malaikat bersujud kali kedua karena bersyukur, tetapi iblis tetap angkuh dan enggan sujud. Dia berdiri tegak dan memalingkan mukanya dari para malaikat yang sedang bersujud. Dia tidak ingin mengikuti mereka dan dia tidak merasa menyesal karena keengganannya.

Kemudian Allah SWT merubah mukanya dari aslinya yang sangat indah menjadi seperti babi hutan. Allah SWT merubah kepalanya menjadi seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya.

Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai. Setelah itu, Allah mengusirnya dari surga, bahkan dari langit, dari bumi dan ke beberapa jazirah. Dia tidak akan masuk ke bumi melainkan dengan cara sembunyi-sembunyi.

Allah SWT telah melaknatnya hingga hari kiamat karena dia telah ingkar dan kufur. Walaupun sebelumnya iblis sangat indah rupawan, mempunyai empat sayap, banyak ilmu, rajin ibadah, menjadi kebanggaan para malaikat serta menjadi pemimpin para malaikat muqarrabin, tetapi semua itu tidak menjadi jaminan sama sekali baginya.

Ketika Allah SWT membalas tipu daya iblis, maka menangislah Malaikat Jibril dan Mikail. Lalu Allah SWT berfirman, “Apakah yang membuat kamu menangis? “ Lalu mereka menjawab, “Ya Allah! Kami tidaklah aman dari tipu dayamu. “Firman Allah, “Begitulah Aku. Jadilah engkau berdua tidak aman dari tipu daya-Ku.” Setelah diusir, kemudian iblis berkata, “Ya Tuhanku, Engkau telah mengusir aku dari Surga disebabkan Adam, dan aku tidak bisa menguasainya melainkan dengan penguasaan-Mu.”

Lalu Allah berfirman, “Engkau akan dikuasakan atas dia, yakni atas anak cucunya, kecuali para Nabi, sebab para nabi adalah maksum.” Iblis berkata lagi, “Tambahkanlah lagi untukku.” Allah berfirman, “Tidak akan dilahirkan seorang anak bagi manusia kecuali tentu dilahirkan untukmu dua padanya.”Iblis berkata lagi, “Tambahkanlah lagi untukku.”

Lalu Allah berfirman, “Dada-dada mereka adalah rumahmu, engkau bisa berjalan di sana sejalan dengan peredaran darah manusia.”

Iblis berkata lagi, “Tambahkanlah lagi untukku.” Maka Allah berfirman, “Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan yang berjalan kaki, artinya mintalah tolong menghadapi mereka dengan pembantu-pembantumu, baik yang naik kuda maupun yang berjalan kaki. Dan berserikatlah dengan mereka pada harta, yaitu mendorong mereka mengusahakannya dan mengarahkannya ke jalan yang haram.”

Dan pada anak-anak, yaitu dengan menganjurkan mereka dalam membuat perantara mendapat anak dengan cara yang dilarang, seperti melakukan senggama dalam masa haid, berbuat perkara-perkara syirik mengenai anak-anak itu dengan memberi nama mereka Abdul Uzza, menyesatkan mereka dengan cara mendorong ke arah yang batil, mata pencaharian yang tercela dan perbuatan-perbuatan yang jahat.

“Dan gerakkanlah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan  ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka” (QS. Al-Isra ayat 64)

Maksud ayat diatas ialah bahwa Allah SWT memberi kesempatan kepada iblis untuk menyesatkan manusia dengan segala kemampuan yang ada padanya. Tetapi segala tipu daya syaitan itu tidak akan mampu menghadapi orang-orang yang benar-benar beriman.

Dari kisah di atas kita bisa mendapatkan satu pelajaran penting bahwa Iblis yang dulunya merupakan ahli Ibadah sekalipun bisa menjadi makhluk yang dilaknat oleh Allah karena kesombongannya.

Oleh karena itu, sudah semestinya kita sebagai orang yang beriman, hendaknya menjauhi sifat-sifat Iblis seperti sombong, angkuh iri dengki dan yang lainnya agar dijauhkan dari laknat Allah. Amiin.

Bagikan Artikel ini:

About Ahmad Cahyo

Mahasiswa Program S2 PTIQ Jakarta

Check Also

Hari Santri

Memperingati Hari Santri Sebagai Wujud Hubbul Waton Minal Iman

Sebagaimana kita ketahui bahwa sejak tanggal 22 Oktober 2015 telh ditetapkan sebagai peringatan hari santri …

meninggal di tanah suci

Belajar dari Peletakan Hajar Aswad : Praktek Demokrasi Ala Nabi

Pada saat ini banyak Negara islam ataupun Negara yang mayoritasnya adalah muslim turut mengadaptasi sistem …