menyembunyikan sifat
menyembunyikan sifat

Mampu Menyembunyikan 3 Hal ini Termasuk Orang Hebat Menurut Imam Syafi’i

Siapa yang tak kenal dengan Imam Syafi’i. Beliau adalah satu dari empat mujtahid mutlak yang paling banyak diikuti oleh umat Islam. Dari dulu mayoritas umat Islam di Indonesia menjadikan madzhabnya sebagai jalan untuk beribadah kepada Allah SWT. Salah satu karya monumentalnya yakni ar-Risalah, kitab babon dalam fan ilmu ushul fiqih.

Imam Syafi’i lahir dari pasangan suami-istri yang saleh dan salehah, yakni Idris dan Fatimah sehingga beliau menjadi saleh pula. Saat tahun kelahirannya, yakni tahun 150 H, umat Islam ditinggal wafat oleh dua ulama tersohor, yakni Imam Abu Hanifah dan Imam Ibn Jureij al-Makky. Sehingga kemudian banyak orang yang mengaggap keberadaan Imam Syafi’i menggantikan kedudukan kedua tokoh tersebut.

Dengan kecerdasan yang dimiliki, awalnya Imam Syafi’I berminat dan menggeluti ilmu sastra. Bukti kemahiran beliau dalam bidang tersebut ada pada kitab Diwan al-Syafi’I yang isinya kumpulan gubahan syair-syair karangan Imam Syafi’i. Kitab itu ditulis oleh muridnya yang bernama Yusuf Muhammad al-Biqa’i. Namun

Berjalannya waktu, ada dua ulama’ yakni, Mus’ab bin Abdullah bin Zubair dan Muslim bin Khalid, yang menyarankan agar Imam Syafi’I konsen dalam bidang hukum Islam. Karena terasa sayang ketika kecerdasan Imam Syafi’i tak digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat untuk umat Islam secara umum.

Semenjak itu, beliau mulai mengembara ke berbagai daerah untuk belajar fan-fan ilmu seperti ulumul qur’an, ulumul hadist dan fiqih. Salah satu guru utamanya yaitu Imam Malik. Dengan kedalaman ilmu, keluasan wawasan dan akhlak yang luhur inilah banyak orang yang meminta fatwa dan nasehat dari beliau.

Keteladanan hidup Imam Syafi’i pun banyak direkam dalam tulisan oleh beberapa ulama, baik dari kalangan muridnya langsung maupun pengikut madzhabnya. Salah satu kitab yang berisi sejarah Imam Syafi’I adalah Manaqib Imam Syafi’i karangan al-Baihaqi. Dalam kitab tersebut, Imam Syafi’i berkata: ada tiga ciri orang hebat, yakni

1. Kemampuan menyembunyikan kemiskinan, sehingga orang lain menganggamu berkecukupan karena kamu tidak pernah meminta

كتمان الفقر: حتى يظن الناس من عفتك أنك غني

Ciri orang hebat pertama ini jarang sekali dimiliki oleh orang di zaman ini. Berat memang ketika seseorang dilanda kemiskinan, tapi ia lebih memilih untuk menyembunyikannya dengan cara tidak meminta-minta kepada orang lain. Jika ada orang yang seperti ini, makai a tergolong orang yang hebat menurut Imam Syafi’i

2. Kemampuan menyembunyikan amarah, sehingga orang lain menganggapmu merasa ridha

وكتمان الغضب: حتى يظن الناس أنك راض

Setiap hari banyak sekali faktor yang menyebabkan seseorang menjadi marah atau emosi. Baik itu marah pada diri sendiri, orang lain atau keadaan. Tak heran ketika ada orang yang berusaha sekuat tenaga untuk menahan amarahnya agar tak keluar sehingga orang lain mengaggapmu ridha, Maka Imam Syafi’I memasukkanmu ke dalam orang yang hebat.     

3. Kemampuan menyembunyikan kesusahan, sehingga orang lain mengiramu selalu senang

وكتمان الشدة: حتى يظن الناس أنك متنعم

Ciri orang hebat ketiga ini pun tergolong berat dilakukan. Betapatidak berat coba, ketika kita sedang dalam kesusahan, kesulitan, kebingungan dan sebagainya, usahakan harus terus tersenyum dan senang. Namun faedah jika hal ini dilakukan adalah memupuk optimism dalam diri untuk mengatasi kesusahan yang sedang hinggap tersebut.

Jadi bisa disimpulkan bahwa, orang hebat menurut Imam Syafi’i itu bukan orang yang memiliki kepintaran, harta banyak maupun kekuasaan yang kuat. Melainkan orang-orang yang dipandang Imam Syafi’i itu hebat yakni orang-orang yang berhasi menyembunyikan kemiskinan, amarah dan kesusahannya di depan orang lain. Sampai-sampai orang lain terebut tak mengira bahwa orang tersebut sedang mengalaminya.

Bagikan Artikel ini:

About M. Alfiyan Dzulfikar

Check Also

ilustrasi masjid tempat ibadah umat

Bersemangatlah dalam Beribadah (2): Cara Menghindari Kemalasan

Dalam tulisan sebelumnya, sudah dijelaskan betapa Allah SWT menganugerahkan kemurahan dan kemudahan kepada kita untuk …

ibadah

Bersemangatlah Dalam Beribadah (1): Tiada Kesukaran dalam Agama

Allah memerintahkan kita beribadah, pastilah itu bermanfaat dan baik untuk kita sendiri. Tak mungkin ada …