Ini yang seringkali menjadi keresahan para Pekerja Seks Komersial (PSK) ketika ia sudah insaf; Apakah mreka masih bisa menghirup rahmat Allah swt berupa ampunan dosa-dosa yang telah dilakukan sewaktu menjadi PSK atau dosa-dosa itu akan tetap menyeretnya kepada kemurkaan Allah swt ?
PSK atau pelacur merupakan identitas hina yang tidak seorang wanita pun mengidamkannya. Jika realitas di masyarakat wanita ada yang menjadi PSK itu bukan karena kehendaknya, tetapi karena kondisi yang memaksa dirinya untuk menjadi PSK. Bisa saja karena faktor ekonomi, sosial, keluarga dan sebagainya. Namun tidak pernah dalam sejarah manusia ada wanita yang bercita-cita ingin menjadi pelacur.
Jika kenyataannya demikian, sangat memungkinkan sekali PSK akan kembali kepada tabiatnya sebagai manusia suci tanpa noda. Hanya saja kebanyakan dari mereka psimis apakah dosa-dosa besar yang sengaja dilakukan selama bertahun-tahun lamanya diampuni oleh Allah swt.
Allah swt berfirman:
قُلْ يَاعِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللهِ إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Artinya: “Katakanlah: Hai hamba-hamba_Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Az Zumar: 53)
Pada ayat tersebut, Allah swt memberikan harapan kepada para pelaku dosa yang sampai melampaui batas untuk mendapatkan rahmat_Nya agar dosa-dosanya itu terampuni. Sebesar apapu dosa seseorang pintu rahmat Allah swt tidak akan tertutup selama pelaku dosa itu masih bertobat dengan benar-benar bertobat. Sekalipun itu dosa besar seperti zina.
Menurut Abu al Hasan Muqatil bin Sulaiman ketika menjelaskan ayat di atas, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “dosa yang sampai melampaui batas” adalah; Syirik, pembunuhan dan zina. Artinya perbuatan zina ini juga termasuk perbuatan dosa besar yang disinggung oleh Allah swt pada ayat 53 surat Az Zumar di atas. Sekalipun demikian, menurut al Muqatil, pelakunya tetap akan mendapatkan ampunan dosa selama ia bertobat dan kembali kejalan yang diridhai oleh Allah swt[1].
Di ayat lain, Allah Swt juga berfirman:
وَالَّذِينَ لا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ وَلا يَزْنُونَ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا * يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا * إِلاَّ مَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلاً صَالِحًا فَأُوْلَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا (70)
Artinya : “Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al Furqan: 68-70)
Menurut ad Dohak, yang dimaksud dosa-dosa tersebut adalah syirik, pembunuhan dan zina secara keseluruhan. Ayat ini turun karena ejekan orang-orang musyrik terhadap Nabi Muhammad saw yang bahwa orang-orang yang musyrik, pembunuh dan pezina tidak ada kebaikan lagi di sisi Allah Swt. Lalu Allah Swt menurunkan ayat ini sebagai jawaban terhadap orang-orang musyrik Makkah bahwa Ia akan mengampuni dosa-dosa orang yang benar-benar bertaubat[2].
Di dalam hadits juga disebutkan bahwa dosa pezina akan diampuni oleh Allah swt selama akhir hayatnya masih berstatus Islam.
قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : أَتَانِي آتٍ مِنْ رَبِّي فَأَخْبَرَنِي أَوْ قَالَ بَشَّرَنِي أَنَّهُ مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِي لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ قُلْتُ وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ قَالَ وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ
Artinya: “Rasulullah Saw bersabda: Datang kepadaku utusan dari Tuhanku, lalu memberitahukan kepadaku sesungguhnya orang yang mati dari ummatku yang tidak menyekutukan Allah Swt sama sekali ia akan masuk syurga. Aku bertanya : Walaupun ia berzina dan mencuri ?, Nabi Saw menjawab: Walaupun ia berzina dan mencuri” (HR. Bukhari).
Data-data di atas menunjukkan bahwa betapa besar kasih sayang Allah swt terhadap ummat Islam sehingga dosa maksiyat yang sangat besar pun masih diampuni oleh_Nya. Sebab itu, tidak patut bagi kita sebagai ummat Islam ragu atau hawatir dengan rahmat dan ampunan Allah Swt.
Rahmat dan ampunanNya ibarat lautan susu yang terbentang luas untuk ummat Islam. Maka setiap ummat Islam mana saja selama ia tidak kufur padaNya dapat meneguk susu tersebut kapan saja ia mau. Begitu juga PSK yang hamper sepanjang hidupnya selalu melakukan perbuatan maksiat kepada Allah swt tetap akan mendapatkan ampunan dari Allah swt, sebab Allah Swt maha pengampun dan maha penyayang terhadap makhluknya.
Wallahua’lam
[1] Abu Hasan Muqatil bin Sulaiman, Tafsir Muqatil bin Sulaiman, Juz 3, Hal 137
[2] Jarir al Thabari, Jami’ al Bayan, Juz 19, Hal 311