gembira dan bahagia
gembira dan bahagia

Sembunyikan Tiga Hal ini, Anda akan Mendapat Predikat Mulia

Bagi setiap manusia pasti sangat mengidamkan predikat mulia. Kemuliaan sendiri banyak diartikan berbeda-beda. Ada yang menganggap kemuliaan sebagai jabatan, harta bahkan popularitas. Kemuliaan dianggap bisa mengantarkannya menjadi manusia lebih tinggi dibandingkan manusia yang lainnya.

Namun benarkah, harta, jabatan dan juga popularitas yang disebut dengan kemuliaan? Sebuah kemuliaan tidak terletak pada bagaimana manusia diperlakukan karena apa yang dimiliki. Kemulian terletak pada perbuatannya yang mampu menjadikannya seorang yang mulia.

Al-Quran memberikan batasan mulia sebagai predikat yang bisa dimiliki bagi mereka yang menjalankan perbuatan mulia. Apa perbuatan mulia? Melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Allah berfirman dalam surat al-Hujurat ayat 13, “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu.”

Dalam Islam, kemuliaan bukanlah sesuatu yang berhubungan dengan kedudukan sosial seseorang. Bukan juga seseorang yang dihormati karena kekayaan dan popularitas yang dimiliki. Kemuliaan adalah perilaku dan sifat yang dimiliki oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari.

Banyak sekali nasihat yang di berikan untuk umat muslim supaya kita mampu menjadi sosok yang mulia. Salah satunya nasihat datang dari Imam Syafi’i, beliau merupakan ulama fiqih yang masyhur dikalangan ulama lainnya.  Imam Syafi’i dalam kitabnya Manaqib Asy-Syafi’i Lil Baihaqi menjelaskan ada tiga hal yang menunjukkan kemuliaan seseorang.

Pertama, seseorang yang mampu menyembunyikan kemiskinannya.

Seseorang yang mampu menyembunyikan kemiskinannya akan dianggap mampu oleh masyarakat di sekitarnya. Dengan banyak orang yang berfikir bahwa dirinya mampu, maka otomatis dia tidak akan merepotkan orang lain dan sekaligus ia mampu menjaga kehormatannya dan keluarganya.

Kedua, seseorang yang mampu menyembunyikan kemarahannya.

Marah merupakan salah satu jalan syaitan masuk kedalam diri manusia, hasrat melampiaskan marah berasal dari syaitan. Tak heran jika akibat yang ditimbulkannya pun merupakan perkara-perakara yang disenangi oleh syaitan. Karena marah, seorang bisa merusak, anarkistis, bahkan mereka mampu untuk saling bunuh.

Dengan menahan amarah, manusia akan mampu mendapatkan ketenangan jiwa sehingga ia akan mampu berfikir jernih. Banyak kita lihat, banyak orang yang memiliki kekuatan fisik namun tak mampu menahan emosi akan dengan mudah dipecundangi manusia lainnya hanya karena ia tak mampu mengendalikan marah yang ada dalam dirinya. 

Ketiga, seseorang yang mampu menyembunyikan kesulitan dan kesusahannya, hingga dianggap penuh kenikmatan dan berkecukupan.

Dalam Islam sendiri, rasa syukur merupakan sesuatu yang sangat di tekankan oleh Allah kepada hambanya. Sehingga jika seorang hamba memiliki rasa syukur yang kuat maka tentunya ia tidak akan merasa kekurangan. Sesulit apapun keadaannya, ia tak akan mampu untuk keluar dan meminta pertolongan kepada orang lain. Sehingga orang lain akan selalu melihatnya dalam kecukupan. Dengan penuh syukur, insya Allah sesesorang akan merasa cukup karena Allah yang memberi kecukupan.

Ketiga hal tersebut menunjukkan bahwa kemuliaan diukur dari sikap seseorang bukan dari kekayaan, berbagai gelar maupun hal lainnya. Kemuliaan yang sesungguhnya bagaimana ketakwaan seseorang di hadapan Allah SWT.

Bagikan Artikel ini:

About Indah Fauziah

Check Also

hukum tanam benang

Hukum Tanam Benang untuk Kecantikan, Bolehkah?

Dunia kecantikan tak henti-hentinya berinovasi dengan berbagai metode yang membuat para kaum hawa semakin bisa …

kdrt

KDRT Harus Didiamkan karena Aib Pasangan?

Dalam berumah tangga pasti kita tidak akan terlepas dari masalah yang melibatkan konflik antar pasangan. …